Sejak pulang dari rumah Hwasa, Jungwon enggan bicara sama suaminya itu.
Jay juga sudah usaha buat ajak ngomong suaminya yang sensitif itu. Dia juga udah pancing Jungwon dengan gangguin Jungwon yang lagi nonton televisi sambil menghalangi televisi dengan badan besarnya. Lalu mengapit kepala Jungwon di ketiaknya. Sampai akhirnya Jay menyerah. Dia memilih main sama Maeumi daripada di acuhin sama suaminya. Nanti juga adem sendiri.
Kayak sekarang ini. Jay lagi nonton televisi juga sama Maeumi. Karena sofa dirumahnya lebar, mereka duduk berjarak. Tiba-tiba Jungwon bangun untuk mindahin Maeumi ke lantai terus naik ke pangkuan Jay.
Jay ketar-ketir takut kalau pergerakan Jungwon membangunkannya.
"Mau apa?" Tanya Jay lembut.
Jungwon kasih kecupan ringan ke dua kelopak mata Jay.
"Itu karena Mas ngeliatin Mbak Hwasa sampai melotot! Aku gak suka!"
Kini Jay tahu kenapa suami lucunya ini sensitif sekali.
"Disini gak? Sekalian, Dek. Jangan tanggung-tanggung," Jay menunjuk kedua pipinya lalu bibirnya.
Bukannya dapat kecupan ringan, Jay malah kena sentil hingga bibir dengan garis tengah di bagian bawah itu berdenyut nyeri.
"Mas tadi adek dapat pesan dari Mbak Hwasa katanya setiap minggu ada arisan. Kebetulan banget besok baru mulai. Adek ikut gak ya, Mas?"
"Boleh banget, sekalian bersosialisasi sama tetangga. Besok dimana?"
Jungwon menunjuk ke dinding yang merupakan perbatasan rumahnya dan Hwasa. Dengan begitu Jay paham kalau besok arisan pertama di rumah tetangga seksinya itu.
Astaga, jangan sampai Jungwon tau.
"Mas besok anter aku, ya?"
"Kemana? Mau kemanapun kalau Mas bisa pasti Mas anter. Ke pelaminan lagi juga boleh," goda Jay.
Jangan tanya Jungwon bagaimana sekarang. Dia itu gampang banget melted kayak keju kata Jay. Meskipun cuma kata-kata manis murahan alakadarnya, salah tingkahnya bukan main.
Sang dominan eratin pelukannya di pinggang mungil Jungwon. Kalau bukan Sabtu-Minggu kapan lagi dia bisa bermanja-manja sama suaminya itu.
Jay tersenyum jahil.
"Adek?"
"Hm?"
"Buat bayi, yuk?"
"Anjing!"
***
Jungwon sudah rapih dengan hoodie hitam dan celana training putih. Semuanya terlihat kebesaran karena semua pakaian yang dipakai Jungwon itu milik Jay. Terkecuali celana dalam.
"Mas Jay udah ganteng belom?" Ucap Jungwon sambil memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri di depan cermin.
"Cantik," Jay meletakkan dagunya pada bahu mungil Jungwon. Mencuri kecupan kecil di pipi gembilnya berkali-kali.
"Jangan diciumin, Adek udah pake bedak! Nanti ilang gimana?"
Bukan bedak yang bagaimana, ini bedak bayi. Siapa yang gak suka sama wanginya? Apalagi wangi khas Jungwon yang udah menguar ditambah bedak. Gimana perpaduan wnginya? Entahlah hanya Jay dan Tuhan yang tau.
"Mas, anter aku."
Jay geleng-geleng kepala liat kelakuan suaminya. Memang sih gak jadi masalah kalau Jungwon mau diantar kemanapun. Masa iya kalau ke rumah sebelah aja harus ditemenin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Given
FanfictionLika-liku hidup Jungwon selama menjadi istri Jay. -Sinopsis- Tentang Jungwon yang sudah memberikan hatinya pada Jay. Bukan hanya hatinya, tetapi juga seluruh hidupnya. start : 13 September 2021 end : 16 Maret 2022 © sukajeiwon