16. Di gebukin

2.6K 310 68
                                    

Sunghoon cemas bukan main.

Suaminya, Jake belum dapat di hubungi sejak sore. Di tambah Jungwon ikut-ikutan mematikan ponselnya. Sunghoon juga menyuruh Winter untuk menghubungi adik-adiknya, sayang baik Sunghoon maupun Winter tetap belum ada yang bisa dihubungi.

"Gimana? Ada jawaban?"

"Nothing, lo coba cari ke rumah ada?"

"Cuma ada Jay."

"Jay? No, maksud gue rumah lo sendiri."

Benar juga.

"Belum, sih. Sebentar gue tutup teleponnya, ada pesan dari Jake."

"Syukur, deh. Mereka jangan tau ya gue di rumah sakit. Jangan bikin mereka pusing, jagain Jungwon sama Jake. Gue disini bisa sendiri kok, ada temen dari Jepang mau jenguk. Okay? Bisa ya, Hoon? Thank you!"

Enggan untuk membalas pesan Jake, Sunghoon memilih menelponnya. "Sayang? Kemana aja?"

"Maaf aku lupa punya suami jelek."

Sunghoon menghela nafasnya, "Kemana aja?"

Merasakan suara Sunghoon datar dan mencekam, Jake mengurungkan niatnya untuk bercanda ria.

"Aku di rumah."

"Jungwon ada?"

"Ada lagi main sama Maeumi sama Layla juga. Sayang kapan pulang?"

Nada suara Jake berubah menjadi manja. Melupakan Jungwon, kini Sunghoon ingat Jake tengah hamil juga. Mood nya pasti mudah berubah. Tapi ayolah, Sunghoon sedang tak ingin menerkam Jake di momen-momen seperti ini.

"Sebentar, mau nitip apa? Tanyain Jungwon sekalian."

Terdengar suara ribut-ribut langkah kaki, sepertinya Jake berlari menghampiri Jungwon yang asik bermain dengan anjing anjingnya.

"Jungwon mau bubur aja katanya,"

"Kalau kamu?"

"Mau Sunghoon.."

"Jaeyun.. diem dulu ya sayang. Aku lagi bawa mobil, kamu duduk diem, tungguin aku di rumah. Jaga Jungwon, jangan berantem."

"Oke Papa!"

"Shim Jaeyun."

"Iya iya nggak bercanda lagi! Hati-hati, Papa!"

Terserah Jake.

Setelah membeli tiga porsi bubur untuk Jungwon, dirinya dan Jake meski tak memintanya, kini Sunghoon melajukan mobilnya ke rumah.

Rumah Sunghoon jauh dari kata minimalis. Rumah lantai dua dengan kolam renang pribadi juga dua penjaga di depan gerbang rumahnya. Jangan lupakan taman bermain di halamannya.

"Mas Sunghoon!" Jake berlari menabrak tubuh yang lebih besar darinya.

"Jangan lari-lari sayang," senyumnya melebar melihat suami bulatnya ceria setiap saat.

Sayang keceriaannya luntur, kini Jake menangis di pelukan Sunghoon. Buru-buru Sunghoon menangkup pipi sang submisif dengan sayang.

"Ada apa?"

"Jay.."

"I know."

Tahu betul Sunghoon tak ingin membahasnya Jake berhenti menangis. Sedangkan Jungwon hanya menatap Jake heran. Kenapa Jake lebih melancholy dari pemeran utama?

"Jungwon, ini buburnya minta tolong di siapin. Jake lagi rewel, kalau butuh apa-apa panggil aja. Kalau ngerasa kesepian, masuk aja ke kamar Jake gak usah malu. Kalau perlu kamu tidur sama Jake, biar aku di luar atau di kamar tamu."

GivenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang