5. Dulu, ya?

2.8K 373 36
                                    

Jungwon masih betah di rumah Hwasa. Jungwon sesekali pulang ke rumah untuk beberes dan mandi.

"Jungwon mau nginep aja di rumah Bunda?" Tanya Hwasa sambil meletakkan sepiring pisang goreng yang baru matang.

Jungwon melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 6 sore menjelang malam. Dia lupa kalau sebentar lagi Jay pulang. Dia ingat Jay tapi tangannya masih aja ambilin pisang goreng yang baru mateng itu.

Kalau boleh jujur rumah Hwasa memang senyaman itu

"Enggak, Bun. Aku pulang sekarang aja takut Mas Jay nyariin, kan Bunda tau aku ngangenin," ucap Jungwon sambil menaik-turunkan alisnya.

"Kalau lo gak pulang Jay tinggal cari baru, jangan kepedean lo."

Jungwon cemberut.

"Sering-sering ya ke rumah Bunda kayak gini, biar rumah rame. Bunda belum punya momongan bukan karena baru nikah sama Mas Namjoon, tapi karena emang gak bisa, Won."

"Iya Bunda.."

"Bunda bungkusin pisang goreng ya."

Jungwon pulang dengan keadaan rumah yang gelap gulita. Itu tandanya Jay belum pulang. Motor Jay memang terparkir di depan rumah karena Jay selalu berangkat naik bus.

Jungwon berjalan perlahan memasuki ruang televisi, menyalakan lampu lalu bergegas ke kamar.

Gelap, tentu.

Jungwon terkejut saat dirinya menyalakan lampu, netranya mendapati suaminya tengah duduk di kasur sambil melipat kedua tangannya di dada.

Masih berpakaian seperti pagi dengan jas kerjanya. Yang berbeda rambutnya sedikit berantakan dan dua kancing kemeja bagian atas tidak terpasang.

Jungwon gugup, tapi mencoba mencairkan suasana.

"Halo Mas.. hehe,"

"Dari mana?" Jay melepas kacamatanya, kemudian berdiri menghampiri Jungwon.

"Dari rumah Bunda.. Mas udah daritadi pulangnya? Kok gak langsung mandi? Udah kayak abis kena angin puyuh tau gak?" Jungwon berjinjit sedikit untuk merapihkan rambut Jay.

Jay tentu mencuri kesempatan dengan memeluk pinggang ramping suaminya.

"Kamu udah mandi, ya?" Tanya Jay.

"Udah, kenapa?"

"Padahal tadinya mau ajak kamu mandi bareng."

Jay mencari posisi yang paling nyaman untuk kepalanya. Apalagi kalau bukan bahu mungil Jungwon.

"Mas bau, minggir!"

"Masa, sih?"

"Iya bau!"

"Bau-bau juga kamu tetep cinta."

Jungwon melepas pelukan Jay kemudian beranjak ke dapur. Kalau tidak begitu Jay tidak akan mandi-mandi sampai malam.

15 menit Jay habiskan untuk berendam. Masih dengan handuk yang dililitkan pada pinggangnya juga satu handuk lagi yang bertengger di lehernya untuk mengeringkan rambut. Dirinya menghampiri suaminya yang sibuk nonton berita di televisi sambil makan pisang goreng dari Hwasa.

Jay tahu Jungwon gak akan paham apa yang di omongin sama pembawa beritanya. Dia pasti cuma nungguin acara kesukaannya tayang.

Jay duduk di samping Jungwon. Jungwon yang baru sadar kalau suaminya masih telanjang dada itu buru-buru tutupin kedua matanya dengan pisang goreng yang sudah setengah badan.

"Pakai baju sana nanti masuk angin!"

"Padahal kamu udah lihat semuanya, kenapa masih mal-"

Jungwon menyuapi pisang goreng yang sudah setengah itu pada mulut Jay. "Mulutmu Mas."

GivenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang