Surprise!
Hello, lama tak jumpa. Mungkin ada yang uda tau di sosmed, kesehatanku agak menurun kemarin-kemarin. Jadi maklum dulu ya aku pelan-pelan berusaha namatin ini. Makasi doanya 😉
Selamat ulang tahun bagi yang ultah (rasanya kmrn ada beberapa yang req di wall) btw aku jga ultah bulan ini. Siapa yang sagitarius?
Jangan lupa teman bintang ⭐️
Jangan lupa komen
Jangan lupa follow akun penulis : Matchamallow
🍁🍁🍁
"Kau tidak ingin tahu kabarku di season?" tanya Josephine saat berkunjung lagi beberapa hari kemudian dan mereka berjalan-jalan ke sungai sambil menuntun Phoenix.
"Apa pun jawabanku, kau akan tetap menceritakan," sahut Raphael malas.
Josephine tertawa. "Kau sudah sedikit hafal tentangku." Lalu ia mengelus leher Phoenix, kuda coklat Raphael. "Kau selalu membawa kuda ini."
"Itu milikku."
"Aku tahu kuda ini milikmu."
"Ayah membelikan ini khusus untukku." Raphael memperjelas.
"Ah, aku mengerti." Lalu Josephine mengamati Phoenix lagi. "Pantas saja ia sangat spesial."
Memang, Phoenix sangat spesial bagi Raphael. Begitu tahu ayahnya membelikan kuda itu khusus untuknya, Raphael menghabiskan banyak waktu untuk Phoenix. Ia menamakannya Phoenix karena warna coklat jingga kuda itu hampir menyerupai api seperti gambar burung phoenix di sebuah buku mitologi yang pernah ia baca. Kadang Phoenix bahkan mendekat jika Raphael menyebut namanya, seperti seekor anjing.
Raphael sangat senang, bukan hanya karena mendapat kuda. Tetapi juga karena itu hadiah dari sang marquess dengan inisiatifnya sendiri tanpa Raphael meminta.
"Lalu bagaimana seasonmu?" Raphael akhirnya menanyakan itu karena Josephine tidak kunjung menceritakan juga.
Josephine menoleh senang dan tiba-tiba menghampiri Raphael yang duduk di rumput. "Aku tidak menyangka kau akan tertarik!"
"Aku hanya bertanya."
"Well, kupikir semua akan sama dan membosankan seperti biasa..." Josephine menghela napas dan tersenyum menatap sungai. "Tapi ternyata tidak membosankan seperti biasa. Kau tahu? Tidak banyak pria tampan di dunia ini."
"Kau sudah pernah mengelilingi dunia?"
"Duniaku," ralat Josephine dengan nada memaksa. "Aku menemukan beberapa pria tampan di season ini."
"Rasanya kau pernah mengatakan ketampanan bukan kriteria utamamu."
"Memang, kriteriaku tetap tak berubah, tapi bagaimanapun juga aku adalah wanita. Kau harus memaklumi."
"Memangnya kenapa dengan wanita?"
"Wanita secara alami selalu tertarik kepada ketampanan. Meski mereka belum tentu menyukai pria tampan itu. Tetapi akan lebih mudah menyukai seorang pria tampan jika pria tampan itu memberikan perhatian. Mengerti?"
Raphael tidak begitu tertarik akan topik itu, tapi ia sebenarnya selalu iri dengan Josephine yang bisa mengungkapkan isi hatinya dengan leluasa, padahal biasanya wanita selalu menjaga citra dirinya. Josephine juga wanita yang cantik, hal yang tidak bisa Raphael pungkiri. Matanya yang berwarna biru muda, cemerlang, dan sesuai dengan rambutnya. Rambut yang jarang disanggul, kadang hanya diikat, bahkan pernah digerai. Keluarga Raphael sebagian besar memiliki rambut yang berwarna coklat gelap. Neneknya memiliki rambut pirang madu tetapi sudah memutih karena faktor usia. Rambut Josephine berwarna pirang keemasan dan sepertinya sangat halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About You
Historical Fiction18+ HISTORICAL ROMANCE (VICTORIAN ERA/ENGLAND) Inggris pada masa Ratu Victoria Sebelum meninggal, ibu dari Kaytlin dan Lisette Stewart de Vere menyerahkan perwalian mereka berdua ke tangan Raphael Fitzwilliam, Marquess of Blackmere, teman baiknya di...