Part 11 - Something About Rules for Lady

74.1K 9.9K 1.8K
                                    

Derek Vaughan mengelus leher satu-satunya kuda Thoroughbred yang ada di kandang kuda Blackmere Park diantara beberapa kuda Shire yang khusus digunakan untuk menarik kereta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derek Vaughan mengelus leher satu-satunya kuda Thoroughbred yang ada di kandang kuda Blackmere Park diantara beberapa kuda Shire yang khusus digunakan untuk menarik kereta. Kuda Thoroughbred adalah salah satu kuda ras hasil persilangan kuda Inggris dan Arab yang biasa digunakan untuk pacuan kuda.

"Kau tahu Rafe, meski koleksi kudamu tidak menarik, aku betah berada di sini."

Ada kelegaan tersendiri yang Raphael rasakan saat Derek kembali memanggilnya dengan nama panggilan itu setelah beberapa lama terpaksa membiasakan diri dengan saling memanggil gelar karena ada tamu di estatnya.

"Kau bisa mengikutsertakannya di Ascott Juni mendatang."

"Tidak, ia tidak akan mengikuti balapan." Tangan Raphael turun ikut menyusuri leher kuda lalu menepuk-nepuknya. Ia memberikan wortel dan si kuda menyambutnya dengan cepat.

"Kau memanjakannya."

"Memangnya kaupikir orang-orang di Ascott itu tidak memanjakan kudanya?"

"Mereka memperlakukan dan merawat kudanya seperti seekor kuda balap, sedangkan kau memperlakukan kudamu seperti bayi."

"Tommy tidak bisa mengikuti balapan."

"Jadi ia bernama Tommy. Itu sangat manis." Derek mengangguk-angguk.

"Tommy memang Thoroughbred, tapi kakinya pernah patah karena kecelakaan."

"Lalu kenapa kau merawatnya? Kau pernah dengar ungkapan kuda dengan kaki patah itu tidak berguna?"

"Ayah mendapatkan kuda ini dari perjudian, lalu ia mendorongnya terlalu keras melompati rintangan hingga terjatuh. Jokinya tidak apa-apa, tapi Tommy patah tulang. Lalu ayah bangkrut, dan hanya kuda ini yang tidak laku terjual karena cacat."

"Dan kau menyukainya karena ia senasib denganmu yang tidak dipedulikan sang almarhum marquess."

"Entahlah, mungkin karena tidak ada kuda yang tersisa, aku terbiasa melihatnya. Lagipula aku tidak terlalu berambisi untuk Ascott."

"Aku cukup berambisi mengingat hadiahnya. Sayangnya aku tidak memiliki kuda balap," kilah Derek.

Ayah Derek telah menjual semua properti yang bisa dijual termasuk kuda-kuda terbaik di istalnya. Senasib dengan Derek, Ayah Raphael, Marquess sebelumnya telah menjual semua kuda-kuda di istal Blackmere akibat utang-utangnya dan hanya menyisakan dua kuda penarik kereta. Itupun juga mungkin akan habis dijual jika saja ayahnya itu tidak meninggal lebih dulu. Diantara mereka bertiga hanya keluarga George yang baik-baik saja dan stabil.

"Mungkin tahun depan kita bisa mencobanya. Aku perlu seorang pengurus kuda lebih dulu," gumam Raphael.

"Kupikir kau tidak akan melirik kesenangan lain selain bisnis bersama Maximillian," Derek terkekeh.

"Kau belum bertemu Maximillian dan kupikir kau bisa saja menyukainya. Ia mirip denganmu. Pintar, berinsting tajam. Terutama dia akan mengembangkan bisnis yang menurutku sangat mendukung perkembangan Ingg..."

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang