Sebelum membaca part ini, kalian bisa baca part 3 yang berjudul sama "Something About True Sadness"
Carlisle, seminggu kemudian..."GINA!! GINA!! TIDAKK!!"
Teriakan Lisette yang menggema hebat mungkin bisa meruntuhkan pegunungan di depan mereka. Tubuhnya meluncur cepat di atas danau es sementara kedua tangannya memeluk Georgina erat. Georgina menertawakannya, begitu pula Kaytlin.
"Apa yang kautertawakan?!" protes Lisette pada Kaytlin.
"Aku hanya ikut-ikutan karena kalian semua tertawa," sahut Kaytlin.
"Aku tidak sedang tertawa! Dan, oh!! Bangunlah dari sana, Kay! Kau tidak pantas menertawakanku dengan posisi seperti itu!"
Kaki Kaytlin memang memakai sepatu skating, tapi ia sedang berjongkok di atas es dengan kedua tangan menggenggam erat tongkat kayu yang bertumpu di es agar dirinya tidak jatuh. "Aku tidak mau," tolak Kaytlin.
"Biasanya kau selalu suka tantangan."
"Aku takut terjatuh."
"Omong kosong! Kau tidak pernah takut terjatuh!"
"Aku serius."
"Kau curang, Kay! Kau hanya takut balas kutertawakan!"
"Lissy, ini kali pertama Kaytlin bermain skating. Ia pantas seperti itu," ledek Georgina. "Tapi kau sudah berbulan-bulan di sini."
"Aku memang sudah berbulan-bulan di sini, tapi esnya baru saja membeku, Gina!"
Kembali Georgina menertawakannya. Kaytlin menontonnya saja sambil tersenyum. Sudah seminggu Kaytlin berada di sini dan sesuai apa yang diceritakan dalam surat, Lissy mengajaknya berseluncur di danau es. Untunglah di Malton Manor tersedia sepatu untuk berseluncur dan semua dirawat dengan baik. Sepatu itu berupa papan kayu dengan dua logam pipih yang melengkung di ujungnya. Di sisi-sisinya, terdapat sabuk dari kulit yang berguna untuk mengikat logam tersebut dengan sepatu mereka.
Di luar dugaan, danau tempat berseluncur yang disebut Lissy ternyata cukup ramai. Di kanan kiri terdapat pemukiman penduduk sehingga beberapa orang berskating di sana, tidak hanya mereka bertiga. Tiang-tiang dengan tempat obor dipasang di beberapa tempat yang membuat Kaytlin berpikir suasananya pasti sangat indah di sore hari.
"Aku tidak mau bermain seperti itu lagi!" keluh Lisette.
"Jangan merajuk, Kakak Ipar." Georgina memeluk Lisette yang lebih mungil darinya lalu menggoyang-goyang tubuhnya ke kanan dan ke kiri. "Baiklah, ayo kita menepi dulu. Aku juga tidak ingin mencelakaimu dan membuat Anthony menangis."
"Kurasa sudah cukup kita bermain, ayo kita ke peternakan," ajak Lissy.
"Ayolah, aku juga sudah kelaparan. Ini saatnya makan siang," sahut Georgina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About You
Historical Fiction18+ HISTORICAL ROMANCE (VICTORIAN ERA/ENGLAND) Inggris pada masa Ratu Victoria Sebelum meninggal, ibu dari Kaytlin dan Lisette Stewart de Vere menyerahkan perwalian mereka berdua ke tangan Raphael Fitzwilliam, Marquess of Blackmere, teman baiknya di...