Calling

7.5K 1.2K 41
                                    


“Crew baru di Gangbuk, apa namanya?”

“XYZ.”

“Nah itu! Namanya aneh, kekanak-kanakan,” psikopat berambut pirang yang mengenakan kacamata itu menunjuk puas partnernya.

“Kau mau mengetes mereka?” si pemilik surai rapi berwarna hitam menaikan kedua alisnya.

“Entahlah, apa mereka kuat?” Kim Jung Goo, pemuda itu menghendikan bahunya.

Hening beberapa saat lalu Goo membuka suara.

“Gun, siapa gadis yang dua hari lalu bersamamu di kafe?”

Park Jong Gun, pemuda itu sangat kaget, namun rautnya ia pertahankan untuk tetap datar.

“Maksudmu?”

“Oh aku tahu~ kekasihmu ya?~” Goo menaik-turunkan alisnya, kemudian menyatukan kedua tangannya membentuk simbol cinta, “Cie-cie~”

“Menjijikkan, keparat!” Gun melempar segepok uang di atas meja ke wajah si pirang itu dengan tenaga.

Bagh!

Andai saja Goo tak refleks menghindar, mungkin sekarang wajahnya sudah lebam dan hidungnya patah. Segepok uang yang Gun lemparkan barusan menabrak dinding tak jauh di belakang Goo duduk, dinding itu sampai retak.

“Oi! Santai-santai!” kemudian Goo tertawa keras, “Wajahmu itu seperti anak laki-laki baru pubertas, kau tau?!”

“Kubunuh kau, sialan!” Gun berdiri lalu menyingsing lengan kemejanya, tak lupa kacamata hitamnya ia copot, mode bertarung keluar.

Goo langsung mengeluarkan aura waspada, “Jadi benar gadis itu kekasihmu?!” pekiknya sambil berusaha mengalihkan fokus Gun dengan melempar beberapa lembar uang ke wajah pemuda itu.

“Ya ampun! Keajaiban dari man-”

BRAK!

Dan terjadilah baku hantam di dalam ruangan penuh dengan uang itu.

•••

“Sial, Kim Jung Goo keparat!” umpat Gun sambil memegang perban yang membalut mata sebelah kirinya, luka baru.

Pemuda itu kini sedang duduk di dalam mobil, ia menyandarkan punggungnya kebelakang lalu menarik nafas dalam-dalam, baku hantam dengan Goo beberapa jam yang lalu cukup menguras banyak tenaganya.

Tring!!!

Ponsel canggih miliknya yang ia taruh di dalam dashboard berbunyi, langsung saja ia mengambilnya dan mengecek, ada notifikasi dari siapa.

Dan ternyata gadisnya, [Name].

[Full Name] : Gun, kau sudah pulang?

Bukannya membalas, pemuda itu malah memencet tombol call, kemudian ia mendekatkan ponsel itu ke telinganya.

“Halo? Kenapa menelpon?”

“Kau di rumah?”

“Iya.”

“Kau sudah makan malam?”

“Sudah! Kau? Kau sudah?”

Gun mengerjapkan matanya, “Belum.”

“Eh?! Aish! Jangan begitu, Gun! Kau mau masuk rumah sakit karna maag?”

“Tentu tidak.”

“Cepat makan malam! Kututup telponnya, bye!”

“Hm, good night.”

“Good night!”

Tut!

Begitu singkat. Seperti itulah percakapan seperti biasanya Gun dan [Name] dalam telepon. Hanya saling menanyakan di mana sedang berada? Sudah makan atau belum? Dan kadang hanya saling mengucapkan selamat pagi, malam, atau siang saja.

Gun menghelakan nafasnya, ia merasa sedikit lebih baik dari sebelumnya setelah mendengar suara [Name], meski hanya sebentar.

Tiba-tiba kepalanya di hantam oleh ingatan di mana Kim Jung Goo atau si psikopat pirang telah mengetahui jika dirinya punya kekasih, meski pemuda itu tak tahu siapa kekasihnya yang merupakan [Name].

“Ah, entahlah.”

Gun mengenakan seat belt lalu menyalakan mesin mobil, hari sudah malam, waktunya pulang. Lantunan musik jazz menemaninya dalam perjalanan pulang, mulutnya sesekali ikut bersenandung.

She's Mine! Only Mine! [Jong Gun X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang