Trust Me.

6.5K 1K 39
                                    


"Mau langsung pulang?"

[Name] mengecek hasil belanjaannya lalu mengangguk, ia melirik ke sekitar sebentar lalu menarik ujung hoodie kekasihnya.

"Gun, tau tidak? Hari di mana aku terakhir kali menelponmu."

"Iya, kenapa?"

Mereka mengobrol sembari berjalan menuju tempat parkir.

"Selang empat jam setelah aku menelponmu itu aku pergi ke market sendirian."

"Huh? Tengah malam?" Gun mengeryitkan keningnya, [Name] mengangguk lalu tersenyum, "Berani sekali kan aku?!"

"Jangan lakukan itu lagi lain kali, bodoh! Kau bisa meminta tolong padaku jika ingin pergi kemanapun, HP-mu tak rusak untuk menelponku kan?"

[Name] menggigit bibir bawahnya, tiba-tiba ia merasa menyesal memberitahu kekasihnya.

"Iya-iya, lain kali aku akan minta tolong padamu.."

"Bahaya kau tahu, [Name]! Pergi ke market sendirian tengah malam, apalagi kau perempuan. Bagaimana jika ada orang jahat yang mengikutimu waktu itu?" omel Gun.

[Name] menggaruk tengkuknya, "Ya begitu deh.."

Gun menghelakan nafasnya, mereka sampai di tempat parkir.

"Sebenarnya itu bukan point penting yang mau aku kasih tau padamu," ucap [Name].

"Hm? Lalu apa? Kau dikejar anjing waktu perjalanan pulang dari market?"

"Bukan!" raut kesal muncul di wajah gadis bersurai silver itu.

[Name] mengerucutkan bibirnya, "Waktu aku sampai di depan gedung apartemen ada seseorang mengagetkanku."

Gun menaikan sebelah alisnya, "Entah darimana orang itu muncul, aku tak kenal dia. Tiba-tiba datang dan menanyakan namaku. Dia bertanya padaku apakah aku kekasihmu, lalu kujawab aku tak kenal kau," Ucap [Name].

"Kau memberitahu dia namamu?"

"Tentu tidak!" [Name] mendengus, "Dia sempat memperkenalkan dirinya, namanya siapa ya.. ah lupa! Pokoknya dia pirang, terus pakai kacamata."

"Aku abaikan dan hendak pergi namun tanganku dicekal, lalu aku ancam akan berteriak dan dilepaskan, sudah! Aku kembali ke apartemen dengan selamat."

Tepat setelah [Name] menyelesaikan ceritanya, mereka berdua telah sampai di sebelah mobil.

Gun mengerjapkan matanya, "Kau tak dilukai kan?" tanyanya sambil membukakan [Name] pintu lalu mendorong pelan gadis itu masuk mobil.

"Nope."

"Ya, baguslah."

"Um.. waktu dia memperkenalkan dirinya, dia sempat bilang jika dia itu partner kerjamu."

"Huh?" kaget Gun, batin pemuda itu langsung tertuju pada si psikopat pirang, pas sekali ciri-ciri yang [Name] ucapkan sama dengan pemuda lebih tua satu tahun di atasnya itu.

"Gun, sepertinya hubungan kita akan terkuak."

[Name] memelas, gadis itu khawatir jika hubungannya dengan Park Jong Gun yang selama ini dirahasiakan terpublikasi.

Pemuda yang memakai sebuah kacamata hitam untuk menutupi bekas luka di sekitar matanya itu terdiam sejenak lalu menghelakan nafasnya panjang.

"Ya mau bagaimana lagi?" tangan Gun bergerak mengelus surai [Name] lembut lalu bibirnya berucap sesuatu yang mampu menenangkan gadis itu, "You'll be okay, trust me. I'll protect you."

•••

"Kak! Kakak! Aku ada berita bagus!"

"Apa?"

"Ayo balas cowok sialan tadi malam yang menghajar Kak Donghae dan teman-temannya!"

"KAU GILA?! KAU MAU MATI?!" pemuda dengan rambut diwarnai full hijau terang membentak keras juniornya, "KAK DONGHAE DAN PARA SENIOR SAJA KALAH MELAWAN ORANG ITU, APALAGI KITA?!"

"Bodoh sekali, Kyung!"

"Mau mati dia?"

Bisik-bisik tak enak mulai muncul, mengejek pemuda berbadan kurus bernama Kyung itu.

"T-tentu saja tidak!" Kyung merogoh sakunya mengeluarkan sebuah ponsel dan menunjukkan sebuah gambar yang ia sempat ambil tadi, foto seorang gadis dengan seorang pemuda berdiri di depan sebuah toko buku, mereka berdua nampak sedang mengobrol.

"Huh? Apa-apaan, sialan! To the point, bangsat!"

Plak!

Kyung di tampar hingga terjatuh ke atas tanah, namun dengan terhuyung-huyung ia berdiri kembali, mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"G-gadis itu, dia kekasih cowok sialan itu!"

"Huh? Lalu?"

Kyung tersenyum misterius, membuat seniornya bingung sebentar lalu mengangguk terpaham, kemudian tertawa keras.

"Bagus! Ayo kita balaskan dendam Kak Donghae!"

Dua puluh laki-laki berbadan besar yang berdiri disekitarnya bersorak setuju, mereka merupakan bawahan pemuda bersurai hijau terang sekaligus anggota crew yang dibuat oleh pemuda bernama Donghae.

"Ayo buat rencana dulu.. kita manfaatkan gadis jalang itu sebaik mungkin untuk membuat cowok sialan itu bertekuk lutut!"

Si surai hijau terang bersedekap lalu berkata dengan angkuh pada seluruh bawahannya, "Kumpulkan seluruh anggota XYZ, kita keroyok bersama-sama bajingan itu besok sebagai bentuk balas dendam untuk Kak Donghae!!"

"YA!"

"BUNUH BAJINGAN ITU!"

"INJAK-INJAK DIA SAMPAI HANCUR!"

"KAK DONGHAE! TENANG! KAMI AKAN MEMBALASNYA UNTUKMU!"

Mereka bersorak merendahkan seolah dia adalah hal kecil. Tak tahu saja jika empat crew terkuat yang kuatnya berkali-kali lipat di atas mereka di Seoul berada di bawah kuasanya. Dan mereka tak tahu apa yang akan terjadi pada masing-masing diri mereka jika berani menyentuh gadisnya.

Note : Saya nggak tau nama-nama orang Korea, jadi ngikut keyboard aja :'''''') plis! Saya minta maaf!

She's Mine! Only Mine! [Jong Gun X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang