Shopping At Midnight

7K 1.2K 49
                                    


“Total semuanya 5000 won.”

Si pemilik surai silver mengangguk-angguk lalu merogoh saku jaketnya, mengeluarkan lima lembar uang yang masing-masingnya bernilai seribu won.

“Ini.” Ucapnya sambil menyodorkan uang itu pada sang kasir.

“Terima kasih, selamat berbelanja kembali! Selamat malam!”

“Iya, selamat malam.”

Ia ambil plastik berisi belanjaannya lalu berjalan keluar market, mulutnya bersenandung kecil sambil mendorong pintu kaca.

Berjalan sendirian di trotoar jalan pada tengah malam itu terdengar menyeramkan, dan itu benar!

[Full Name] merutuki dirinya sendiri yang sok berani beberapa saat yang lalu, ia menggenggam erat palstik belanjaannya sambil bergumam merapalkan do'a. Kakinya terus melangkah meski gemetar, sesekali ia memekik kaget saat matanya tak sengaja menangkap bayangannya sendiri.

Sungguh! Untuk kedepannya dia tak akan pernah lagi berbelanja ke market tengah malam!

Ia mendongak melihat langit yang gelap, tak ada bintang, sontak saja dahinya berkerut, “Di mana para bintang? Tidur ya?” gumamnya.

Ia melanjutkan langkahnya, kali ini ia sesekali menoleh kebelakang, kenapa disaat-saat seperti ini ia malah ingat film psikopat yang ditontonnya tempo hari lalu.

Dalam film itu si psikopat pembunuh akan menusuk korban yang telah menjadi targetnya dari belakang secara diam-diam saat korban sedang lengah atau sendirian. Setelah melumpuhkan korban, si psikopat akan menghantamkan kapak besi yang menjadi senjata andalannya beberapa kali ke perut korban. Oke, cukup. Untuk adegan selanjutnya kalian pasti tahu.

[Name] meneguk ludahnya susah payah, ia mempercepat langkahnya, hingga sudah tak dikatakan langkah lagi.

“Hosh! Hosh! Hosh!”

Ia terengah-engah saat sampai di depan gedung apartemennya tinggal, senyum bangga terpatri di wajahnya, jika ingin gadis itu bisa menangis terharu saat itu juga, akhirnya ia sampai dengan selamat.

“Ya ampun! Ku kira akan ada psikopat yang membunuhku tadi!”

“Psikopat apa?”

“KYAAA!!?” [Name] refleks menjerit kaget saat sebuah suara bariton tiba-tiba terdengar jelas di samping telinga kanannya.

[Name] melotot kaget, “Siapa kau!?”

“Eh? Kau.. kau yang bersama Jong Gun dua hari yang lalu bukan?”

“A-apa?” nafas [Name] naik turun, kakinya gemetar, bukan karna takut namun lelah.

“Eh? Kau kenapa?” cemas lawan bicara [Name] saat melihat gadis itu gemetar.

[Name] berjongkok, “Aduh.. aku lelah!”

“Ha?”

[Name] menajamkan tatapannya saat orang di hadapannya ikut jongkok, “Apa-apan?”

“Siapa namamu?”

Gadis bersurai silver itu meneguk ludahnya, tenggorokannya terasa kering, “What the hell? Tiba-tiba muncul dan menanyakan namaku?”

Orang itu terkekeh, “Kau kekasihnya Jong Gun kan?”

[Name] sontak melotot kaget, bagaimana orang ini tahu? Tidak! Orang ini pasti sedang memancingnya.

“Apa maksudmu? Siapa Jong Gun?” ucap [Name] berusaha terlihat natural.

“Tidak perlu sok tidak tahu, Nona.” Dia malah tertawa, dalam batin [Name] mendesis, ‘Dasar freak!’

“Aku partner kerja kekasihmu, namaku Kim Jung Goo. Nah! Kau sudah tahu namaku, sekarang beri tahu aku namamu!”

“Apa-apaan, tidak mau!” [Name] meraih plastik belanjaannya yang tergeletak mengenaskan di atas semen, kemudian bergerak hendak pergi namun tangannya dicekal oleh orang bernama Kim Jung Goo itu.

“Eitss! Kau mau kemana?” [Name] memberontak, “Lepas atau aku akan teriak?!” ancam [Name].

“Teriak saj-”

“TOLONG!”

“E-eh! Iya-iya! Sudah kulepas nih!”

Goo melepaskan cekalannya dari [Name] sontak saja gadis itu langsung berlari masuk kedalam gedung apartemen, sebelum benar-benar masuk kedalam gedung gadis itu berbalik lalu mengacungkan jari tengahnya kearah pria berambut pirang itu.

“FUCK YOU, ASSHOLE!”

Goo ternganga di tempat, “What the fuck!?”

“Kurasa aku salah orang.. mana mungkin kekasih Jong Gun seperti itu..”

She's Mine! Only Mine! [Jong Gun X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang