Dugaan

350 63 28
                                    

Keesokan harinya, Shandy membuka mata lebih dulu karena alarmnya berbunyi. Baru saja bangun tidur tetapi dia sudah mau darah tinggi saja. Bukan karena alarmnya tapi karena anak raksasa memeluknya begitu erat dari belakang.

Siapa lagi kalau bukan Fiki.

Shandy memindahkan tangan cowok besar itu dari perutnya namun anehnya tangan itu akan kembali memeluknya secara otomatis.

Ck! Ngeselin banget ni anak, pikir Shandy. Beruntung dia tidak langsung menendang Fiki dari tempat tidur.

Ide Shandy tidak habis sampai disitu, dia berbalik menghadap Fiki dengan niat ingin mendorong bocah itu menjauh sekuat tenaganya.

Namun baru saja dia berbalik, Shandy menemukan ada yang salah dari Fiki.

"Tolong..." gumam Fiki dalam tidurnya. Dahinya basah karena keringat dan ekspresinya terlihat mengerikan. Seolah ketakutan akan sesuatu.

Apa Fiki bermimpi buruk?

Shandy segera menepuk pipi Fiki pelan, "Fiki, bangun, Fik— aduh!" Tubuhnya justru dipeluk semakin erat. Kali ini ketakutan Fiki jelas bertambah hebat. Shandy tidak lagi membangunkam dengan pelan, dia mencubit pipi Fiki cukup keras.

Barulah saat itu juga, mata Fiki akhirnya melek dan menemukan wajah jutek Shandy kini berada tepat di depan wajahnya. 

"Udah puas kan meluk gue? Sekarang lepasin," kata Shandy. Tetapi dia tidak menyangka Fiki akan segera melepaskannya pelukannya bahkan menciptakan jarak di antara keduanya sambil menatap Shandy dengan terkejut.

Shandy bertanya, "Kenapa? Kaget ngeliat orang ganteng?"

Anehnya Fiki tidak menjawab, dia hanya diam sambil menatap Shandy.

Oke, harus Shandy akui ini mulai aneh.

"Fik, lo kenapa liat gue kek gitu?" Serem gan.

Fiki yang sedari diam, baru membalasnya sekarang, "Maaf, sekilas gue kira salah liat."

Shandy jadi agak was-was, "Emang lo ngeliat apaan?"

"Gue kira di depan gue ada malaikat, eh taunya calon pacar gue yang imut," kata Fiki dengan senyum cerah tak berdosa menghiasi wajahnya.

Shandy yang tadinya udah keburu takut jadi pengen ngegeprek Fiki.

"Sekali lagi ngomong gitu gue jadiin nasi padang lo Fik."

☕☕☕

Hari ini mereka jalani seperti biasa. Mereka bersiap untuk bekerja dan sarapan bersama, kemudian Fiki memberikan Shandy tumpangan ke kafenya.

"Sampe halte aja. Gue bisa jalan sendiri," ujar Shandy meminta Fiki berhenti di halte dekat kafenya.

Fiki tidak terima, "Jangan dong, gue gak mau lo kecapean," katanya sambil mendramatisir.

"Cape apanya? Deket itu, 10 meter jalan kaki langsung sampe."

"Sepuluh meter itu sama dengan 1000 cm. Coba lo pikir berapa banyak kalori yang terbuang?"

Pierced Memories [Fiki x Shandy aka Fidy UN1TY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang