Be Your self |3

325 62 4
                                    

Hallo, ini part ending!

Happy reading love ...

Sebelum aku menemui siapa yang berada di tempat parkir, aku memilih menuju loker terlebih dahulu untuk menaruh beberapa buku agar tidak terlalu berat. Sampai di depan loker, ada satu paper bag kecil mengantung pada pegangan loker, dan terdapat note yang menempel di luar paper bag tersebut.

'Enggak usah ke parkiran, gantinya yang ada di dalem!' tulis pada note tersebut.

Aku melihat ponselku lagi untuk memastikan masih ada jadwal kelas lagi atau tidak, ternyata ada tugas tambahan sedangkan waktu menunjukkan pukul tiga sore. Masih ada waktu dua jam lagi sebelum perpustakaan tutup, kemudian aku memilih ke sana untuk mencari buku penunjang.

Salah satu spot favoritku adalah bagian pojok perpustakaan, di sana ada jendela yang bisa dibuka sehingga udara langsung masuk sehingga lebih membuatku rileks.

"Hai, Runa."

Aku mengangkat wajah, kemudian tersenyum begitu seseorang menyapaku dengan senyum.

"Ngerjain tugas?" tanyanya, sebelum ikut duduk di seberangku.

"Iya, Kak," jawabku sembari mengangkat buku, "Kakak semalam kirim pesan ke aku?"

Kepalanya mengangguk cepat diiringi senyum yang terlihat cantik, "Biar kamu kenal dunia luar. Jakarta engga bisa dinikmati kalau kamu di kost aja."

Aku tersenyum kaku, benar. Selama di sini, bahkan aku hanya keluar jika kuliah saja.

"Mau?"

Aku mengangguk ragu. Agak canggung sebenarnya, rasanya berhadapan dengan Kak Hana membuatku sangat kecil. Kupikir dia tipe perempuan galak dan pilih-pilih teman, nyatanya dia ramah dan baik.

"Mau jalan ke mana memang, Kak?"

"Ada deh, banyak orang kok. Dijamin seru!"

Kali ini aku mengangguk tak sabar, lebih tepatnya mungkin karena senang ada yang mau berteman denganku setelah sekian lama.

"Jadi kita temenan ya, Runa?"

Begitu dia menyorkan tangannya untuk menjabat, tanpa ragu aku membalasnya.

Ah, akhirnya aku punya teman.

🌾🌾🌾

Di depan gerbang kampus, langkah ku dihentikan oleh sebuah motor matic berwarna hitam. Kemudian yang berada di balik kemudi membuka helmnya dan memandangku dengan kedua alis terangkat.

"Kok baru pulang?"

"Dari di perpustakaan, ngerjain tugas." Jawabku jujur, "Aku pamit ya, kak."

Baru satu langkah lenganku kembali di tahannya.

"Gue belum selesai ngomong." Kemudian kak Nendra berdiri dari duduknya, membuka jok motor menggambil sesuatu dari sana.

Helm? "Nih pake!" titahnya sambil mengangsurkaan helm tersebut. Sementara aku menggeleng kuat dan memundurkan langkah.

"K.kak Nendra mau ajak aku ke mana?" tanyaku gugup.

"Naik!" titah kak Nendra tegas.

Melihatku yang masih berdiri diam kemudian dia berdecak pelan.

"Nggak bisa naik motor? Apa perlu gue angkat juga?"

Sebelum itu terjadi, akhirnya aku menurutinya untuk naik ke jok belakang dan menjaga jarak.

"Nah itu bisa kan? Gitu aja lama banget," gerutunya sebelum menarik gas.

Dasar galak!

"Kak, kost ku di sebelah sana."  Aku menepuk punggung Kak Nendra, mengatakan jika dia salah arah.

Day DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang