UNTITLEDI3

901 128 22
                                    

Untitled-G dragon


💔

Ini part ending untuk cerita untitled, next chapter sudah cerita baru lagi dengan tokoh dan alur yang berbeda, ya. Happy reading, Love.

Tak ada satupun perempuan yang senang bahwa dia bukanlah prioritas yang sebenarnya. Tak ada satupun perempuan yang suka membagi lelaki yang ia cintai. Dan tak ada perempuan yang mau membagi cintanya. Aku sadar mas, aku hadir disaat kau tengah jengah. Maka aku lebih memilih mundur dan menjauh dari kamu. Aku ingin bahagia dan menikah, tapi sepertinya bukan dengan kamu, Mas.- Nora

Nora's POV

Aku sudah memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Mas Fedri. Hari di mana dia jujur tentang statusnya yang sudah terikat dengan perempuan lain. Seharusnya aku sadar bahwa semua mimpiku dengannya juga turut hancur. Perasaan seolah membutakan hati nuraniku bahwa ada perempuan lain yang akan menangis karena keegoisanku.

Tujuh bulan aku menanti kepastian Mas Fedri yang katanya akan melepaskan isterinya dan menjadikanku perempuan satu-satunya. Aku tau aku begitu bodoh karena mau-mau saja menunggunya lagi selama tujuh bulan tanpa kepastian yang jelas dan ditambah bagaimana aku bisa berpikir dengan mudah kalau Mas Fedri benar-benar mencintaiku?

Jika dia memang benar mencintaiku, maka dia tak mungkin menjadikanku sebagai penghibur dan ajang permainan di tengah rumah tangganya. Jika Ia benar tulus mencintaiku, Ia tak akan pernah membuatku menunggu dan menjadikanku sebagai perempuan egois dan jahat pada perempuan lain.

Aku bahkan masih mengingat, raut wajahnya saat mendapat pesan dari isterinya bahwa akhirnya momongan yang selama ini mereka nanti akhirnya muncul dipernikahan mereka. "Ra, akhirnya Mas akan menjadi seorang ayah, Ra." Padahal bukan aku yang hamil anaknya, tapi ia memeluk dan menghujani wajahku dengan ciumannya. Hatiku hancur, apa selama ini aku terlampau egois sampai tak menyadari bahwa aku sama sekali tak memiliki makna apapun dihadapan Mas Fedri?

***

"Kamu sudah pikirkan ini baik-baik, Ra? Bali itu jauh berbeda dengan Jogja. Apa nggak terlalu terburu-buru menerima tawaran Anas?" Aku tahu ayah cemas dengan keputusan yang aku ambil ini. Tapi ini sudah aku pikirkan secara matang, jika aku harus lepas dan jauh dari bayang-bayang Mas Fedri.

"Sudah Nora pikirkan, Yah. Lagi pula tawaran Mas Anas juga sangat baguskan? Ya, hitung-hitung Nora bisa mempunyai banyak pengalaman dari tawaran Mas Anas ini. Lagi pua, ayah dan ibu gak perlu cemas. Kan ada Mbak Dania juga disana."

Ibu dan Ayah mengantar kepergianku, aku menatap ayah dan juga ibu. "Bu, Ra pamit ya. Ibu jaga kesehatan. Ayah juga."

"Hati-hati ya di sana. Oh sekalian kamu di sana juga cari jodoh ya, usiamu sudah 25 tahun. Cari pengganti Fedri, ya!" Ibu sudah tau bagaimana kisahku dengan Mas Fedri, makanya ibu menyetujui keputusanku untuk berpisah dan menjauh dari kehidupan pernikahan Mas Fedri. Awal bertemu dengan Mas Fedri lelaki yang memiliki nama lengkap Novandri Fedriansyah ini, sudah berhasil mengambil hati Ibu. Ibu sangat setuju dengan hubunganku dan Mas Fedri. Usia yang sudah matang dan mapan membuat ibu sangat menyukai Mas Fedri. Dan betapa Ibu tak menyukai lelaki yang doyan selingkuh, apalagi selalu menasehatiku agar jangan mau menjadi orang ketiga dihubungan oranglain. Tentu menyakiti hati ibu yang sangat menyukai sosok Mas Fedri.

"Iya, Bu. Nanti aku pasti cari yang lebih baik dari dia."

Kemarin aku sudah memblokir nomornya dan mematahkan kartu perdanaku. Aku membuang semua barang pemberian darinya.

Hah, aku siap melangkah ke depan Mas mesti bukan kamu orang yang menemaniku.

Aku tahu aku salah, mencoba untuk merangkai pemakluman atas nama ego begitu tahu Mas Fedri sudah beristri. Tapi, pada akhirnya aku sadar jika merebut kebahagiaan perempuan lain adalah kesalahan. Mengikhlaskan perasaan memang bukan hal mudah, tapi terjebak dalam hubungan salah juga bukan sesuatu yang bisa dibenarkan.

Day DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang