Zombie|1

481 78 9
                                    

Zombie-Day6
🍁
🍁

Writing by spillthedonghyeogi

– Kim Wonpil Day6 as Wistara Hanggani

    “Jadi yang wakilin sekolah kita buat olimpiade fisika bulan depan siapa?”

     Gadis yang diajak berbicara oleh teman sebangkunya itu menyeruput es tehnya sebelum menjawab dengan sedikit tertawa. “Masih nanya? Siapa lagi kalo bukan Wistara.”

     “Loh, bukannya lusa dia ikut kejuaraan matematika, ya?”

     Ia kembali mengangguk. “Ya terus kenapa?”

     Siswi yang dari tadi bertanya itu hanya bisa berdecak, entah kagum atau ungkapan apa. “Bisa-bisanya dia ikut kejuaraan yang bikin otak mendidih dalam waktu sedekat itu.”

     “Ya, kalo lo pasti nggak sanggup. Tapi kita 'kan lagi bicarain seorang Wistara Hanggani. Pasti bisa lah. Lo tau sendiri dia seperfect apa.”

      Lawan bicaranya mengangguk setuju. “Gila sih, kok ada ya orang sesempurna Wistara? Kayak nggak ada celah banget dia tuh buat dijelek-jelekin. Yang ada, kita yang malu kalo jelek-jelekin dia.”

     “Bener. Eh, dia tuh udah punya pacar apa belom ya?”

     “Setau gue sih belom. Lagian, emang ada yang berani macarin Wistara? Yang ada, cewek minder kali sama dia. Susah banget ngimbangin Wistara yang emang takdirnya ada di langit, sementara kita di bawah tanah aja belom tentu pantes.”

     Gadis yang satunya mencibir, lalu membenarkan. “Eh, lo terlalu underistimate diri lo sendiri. Tapi, nggak salah sih. Wistara emang sesusah itu buat digapai.”

     Terlihat mata keduanya berbinar saat membicarakan sosok Wistara, teman sekolah mereka yang selalu menoreh prestasi dan membanggakan semua pihak yang mengenalnya. Orangtua, guru, teman sekolah, tetangga, keluarga, ataupun yang hanya sekedar mengenal Wistara pasti selalu membanggakan namanya jika ia kembali menyabet sebuah juara—yang kebanyakan juara satu— dalam suatu perlombaan yang ia ikuti.

      Tampan, berkarisma, pintar, berprestasi, ramah, selalu menebar senyum pada siapapun yang berpapasan dengannya. Mungkin deskripsi itu yang selalu terucap jika kalian bertanya tentang seorang anak berusia tujuh belas tahun bernama Wistara Hanggani, dan hal itu benar-benar bukan suatu fitnah untuknya.

Langganan mendapatkan piala bertuliskan angka satu, wajah tampan dengan struktur tegas dan tajam, namun menunjukkan sisi lembut dan ramahnya, siapa yang tidak setuju jika Wistara dijuluki 'manusia sempurna' oleh orang-orang? Tidak sedikit teman-te...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langganan mendapatkan piala bertuliskan angka satu, wajah tampan dengan struktur tegas dan tajam, namun menunjukkan sisi lembut dan ramahnya, siapa yang tidak setuju jika Wistara dijuluki 'manusia sempurna' oleh orang-orang? Tidak sedikit teman-teman yang iri padanya, tapi tak bisa berbuat apa-apa sebab ia memang sulit untuk dikejar. Seluruh guru mata pelajaran apapun setuju kalau Wistara merupakan kebanggaan sekolah mereka, yang bahkan mereka tak tega jika kenyataannya Wistara akan lulus suatu hari nanti. Rasanya, tak ada yang bisa nenyamakan kemampuan Wistara dalam hal apapun; prestasi, akademis, maupun popularitas.

Day DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang