▪️◾️◾️▪️
Kini, punggung tegap itu terlihat lebih ringkih dan lemas dengan kedua tangan yang bersandar di kaca pembatas ICU. Jimin menghela napasnya pelan, menatap jari-jemarinya yang kecil dengan tatapan nanar.
"Apa mungkin ini balasan untukku karena memiliki niat menipu pewaris tunggal Min itu?"
Hening sesaat sampai ponselnya berdering membuat Jimin memutar bola mata jengah melihat nama kontak yang tertera. "Aku akan kesana, Tuan Min."
Tanpa mendengar balasan apapun dari seseorang di seberang sana, Jimin langsung mematikan panggilannya. Mata cantik itu kembali menatap sosok berharga yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya.
"Noona, aku pergi dulu sebentar untuk menyelesaikan sedikit masalah yang aku buat. Saat aku kembali nanti, ku harap kau sudah siuman. Saranghae, Noona."
Lelaki 24 tahun itu pergi menuju Club Hoseok menggunakan taksi karena mobil kesayangannya sudah dia jual pada Taehyung untuk biaya tambahan nanti agar bisa bertahan di negeri orang.
Jimin di landa bingung dengan rencana awalnya untuk pindah rumah sakit dan pergi jauh dari Korea setelah mendapatkan uang Yoongi. Namun, ternyata dia di tuntun untuk bertemu secara langsung dengan lelaki itu.
Di bukanya, pintu ruangan itu dengan rusuh dan duduk di sofa panjang dengan tak santai membuat Hoseok dan Yoongi menatap heran dari arah meja kerja.
"Kau-"
Jimin merebahkan tubuhnya di sofa tersebut. "Hyung- aku haus." Wajahnya menelungkup di antara bantal sofa. "Lapar," lalu memukul meja di sampingnya. "-dan lelah."
Hoseok berdiri dari duduknya, berjalan menghampiri Jimin yang tubuhnya sedikit bergetar. Lelaki pemilik senyum sunshine itu berjongkok di sisi Jimin. "Jim?" bisiknya. "Ada apa?"
Bukannya menjawab, tubuh Jimin semakin bergetar. Hoseok yakin, dia sedang menangis meski suaranya tak terdengar. "Ada yang ingin kau adukan padaku dengan kenakalan Yoora?"
"Dia-" Jimin menggesekkan wajahnya di atas bantal. "-mempermainkan aku lagi."
Mendengar lirihan itu, Hoseok mengelus bahu dongsaeng-nya dengan pelan menyalurkan ketenangan dan perhatian pada lelaki yang sedang berputus asa itu.
Hal itu tak luput dari pandangan Yoongi yang terdiam melihatnya. Entah mengapa, dia merasa ingin marah dan menarik lelaki yang sedang tiduran itu ke dalam pelukannya.
Yoongi berdehem cukup keras mengalihkan kedua manusia yang sibuk dengan dunia sendiri tersebut. "Jimin?"
"Huh?" Jimin mendudukkan tubuhnya seraya menunduk. "Yoongi-ssi aku butuh waktu untuk istirahat sebentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Fake) Love || END ✔️
Фанфик𝐘𝐨𝐨𝐧𝐌𝐢𝐧 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 - 𝟏 # 𝐒𝐞𝐫𝐢 𝐋𝐨𝐯𝐞 - 𝟏 HARAP DI BACA! BAGI PARA HOMOPHOBIC, ENGGAK USAH BACA, APALAGI KOMEN⚠️ Belum sempat REVISI, maaf kalau ada typo dan tulisan yang cukup berantakan saat di baca... Akan di revisi setelah semua...