BAB 20

2.1K 192 24
                                    

TIDAK SEMPAT REVISI
Vote dulu, ya

TIDAK SEMPAT REVISIVote dulu, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪️◾◾▪️

"Appa."

Nada dingin yang tertutur dari mulut anak tunggal itu membuat Tuan Min menolehkan kepalanya dari koran yang di baca.

"Huh, aku kira kau lupa memiliki orang tua."

"Appa, kumohon." Setelahnya nada Yoongi melirih dengan tubuhnya yang bersimpuh memegang kedua lutut sang ayah. "Se-sebenarnya apa yang kau sembunyikan dariku selama i-ini."

Nafas Tuan Min tercekat karena untuk pertama kalinya dia mendengar suara memohon milik anaknya. Terakhir kali dia mendengarnya adalah saat kematian sang istri, tujuh belas tahun yang lalu.

"Mengapa kau memohon seperti ini?"

Dengan posisi yang masih menunduk, Yoongi meremas kedua lutut sang ayah seiring air matanya yang menetes. "Di-dimana adik kandungku selama ini, Appa?"

Kedua mata Tuan Min melotot kaget. "Apa-apaan ini?!"

Tubuh Yoongi terhempas karena sang ayah yang berdiri tiba-tiba seraya mendorongnya. "Kumohon, jangan sembunyikan apapun lagi, Appa."

"Memangnya apa yang aku sembunyikan darimu?"

Yoongi mendongak menatap sang ayah dengan air mata yang mengalir di sudut matanya. "Kau- kau menyembunyikan adik kandungku. Kemana dia?"

Bukan jawaban yang Yoongi dapat, tapi sebuah tamparan keras di pipinya hingga sudut bibirnya terluka. Sekeras itu memang tamparan sang ayah. "Berhentilah melantur, kau minum terlalu banyak!"

"Katakan semuanya, Hyung." Hyunbin datang membantu keponakannya untuk berdiri, sedangkan Yoongi menatap sang paman seraya mengusap sudut bibirnya pelan. "Sudah cukup kau menutupinya, sebelum nanti kau menyesal."

"Samchon-" panggil Yoongi pada Hyunbin untuk pertama kalinya setelah sekian lama. "-kau tau sesuatu?"

Hyunbin mengangguk. "Aku tau, tapi biarkan Appamu yang menjelaskan semuanya. Lebih baik mendengar dari sumbernya langsung daripada orang lain 'kan?"

Tatapan Yoongi kembali pada sang Ayah. "Appa, ku mohon. Aku tak ingin menjadi orang bodoh lagi di keluargaku sendiri karena tak mengetahui apapun."

Tuan Min menggeram marah menatap keduanya. Telunjuknya menuding Hyunbin. "Kau-" Setelahnya pergi begitu saja ke dalam kamarnya.

"Appa!" Yoongi marah membuatnya meninju lemari kaca di sampingnya hingga pecah tak beraturan dengan jemari yang mulai mengeluarkan cairan merah pekat.

"Tahan amarahmu, Yoongi."

Tatapan tajam Yoongi tertuju pada sang paman, seraya menunduk dia berbicara. "Bisakah beritahu aku semuanya, Samchon?"

Hyunbin menatap keponakannya. "Mengapa harus? Aku tak mau kau semakin salah paham dengan Appamu sendiri, Yoongi."

My (Fake) Love || END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang