BAB 9

2.6K 247 45
                                    


TIDAK SEMPAT REVISI

TIDAK SEMPAT REVISI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


▪️◾️◾️▪️

Tak pernah terbayangkan oleh Jimin, jika di hari ulang tahunnya akan mendapat hadiah duka yang benar-benar membekas di hati serta ingatannya.

Sendiri. Jimin benar-benar sendiri di dunia yang kejam ini sekarang. Langkah kakinya terseret kecil menyusuri trotoar jalan, bahkan di sekitarnya sama sekali tak ada orang.

Rintik air dari langit mulai turun sedikit demi sedikit membasahi kota serta membuat Jimin terlihat lebih lusuh. Langkah pelan kakinya, kembali menuntunnya pada bangunan tinggi yang sudah lama ditinggalkan. Tangannya berpegangan pada sisi tembok, setelah tubuhnya tak lagi terguyur hujan.

"Tuan, tak apa?" Salah satu penjaga apartemen menghampiri Jimin dengan tangan yang membawa sehelai handuk.

Tubuh menggigil itu di bawa ke dalam kamarnya yang berada di lantai tujuh. Setelah sampai di depan pintu kamar, Jimin sedikit membungkuk sebagai balasan terima kasihnya karena bibir bergetarnya tak mampu untuk berbicara.

"Aku akan meminta pegawai lain untuk membawakan makanan dan minuman hangat untukmu." Penjaga itu menepuk penghuni kamar di apartemen ini.

"Kamsahanmida," cicit Jimin pelan.

Lelaki paruh baya itu tersenyum iba melihat keadaan Jimin yang kacau. Penyewa kamar di bangunan ini sudah lama tak pulang dan sekalinya kembali dengan keadaan tak baik. "Saya pergi Tuan."

Sepeninggal sang penjaga apartemen, Jimin menekan digit angka dengan tangan yang bergetar hebat. Hatinya kembali di hantam oleh rasa sakit yang membelenggu.

Tempat ini, menjadi saksi kenangan yang telah terjadi antara dirinya dengan Yoora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat ini, menjadi saksi kenangan yang telah terjadi antara dirinya dengan Yoora. Wanita cantik dan baik hati yang merangkulnya disaat dia tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.

Tubuh Jimin melorot ke bawah, menyandarkan tubuhnya di daun pintu apartemen. "Noona, saranghae. Saranghae, Noona."

Begitu terus, Jimin ucapkan berkali-kali seolah memantrakan diri dan pikirannya agar berucap seperti itu. Dengan tubuh yang masih basah, Jimin mencoba bangkit untuk membersihkan dirinya.

My (Fake) Love || END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang