BAB 6

3K 270 29
                                    

▪️◾️◾️▪️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪️◾️◾️▪️

Dering ponsel di nakas dekat tempat tidur membangunkan Yoongi dari tidur lelapnya yang memeluk guling bernyawa dalam selimut tebal tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dering ponsel di nakas dekat tempat tidur membangunkan Yoongi dari tidur lelapnya yang memeluk guling bernyawa dalam selimut tebal tersebut.

Yoongi menyipitkan matanya karena masih mengantuk dengan tangan yang mengulur mencari ponselnya. Dengan malas, dia menjawab berdehem.

"Hyung- kau masih tidur?"

Yoongi berdehem. "Kau mengganggu kenyamananku, tau?!"

Teriakan tersebut membuat seonggok nyawa di pelukannya terbangun. Yoongi yang sadar langsung menepuk bahu Jimin dengan pelan agar kembali tidur. Namun, tepukannya di tepis langsung oleh tangan kecil itu dengan kasar.

Namjoon di seberang sana meringis mendengar suara bosnya. "Kau melupakan sesuatu, seharusnya kau turun tadi malam."

"Wae?" heran Yoongi.

"Biar aku jelaskan di ruanganmu saja, aku sudah datang sejak 15 menit yang lalu, Hyung."

"Tunggu saja." Yoongi menyimpan ponselnya setelah panggilan tersebut berakhir. Dia menatap punggung polos yang memunggunginya karena selimut tersebut tersingkap. "Kau tidur lagi?"

Jimin mengeluh sebal, mencoba menjauhkan tangan Yoongi yang mengelus tanda-tanda di sekitar leher dan pundaknya. "Diamlah, Yoongi-ssi. Aku benar-benar lelah."

Bagaimana tidak lelah, mereka-lebih tepatnya Yoongi melakukannya tanpa berhenti dari sore hingga pagi mendatang melewatkan makan malam dan membuat mereka baru menutup mata dua jam yang lalu. Bahkan, permohonannya untuk berhenti tadi malam tak di dengar oleh lelaki pucat itu. Jangan tanyakan, seberapa berisiknya hati Jimin bila mengumpati Yoongi.

Yoongi menyampingkan tubuhnya menatap jelas tato setangkai mawar yang terdapat di belakang telinga Jimin. "Panggil aku Hyung saja. Lagipula meski aku membelimu sementara dari Hoseok, kau tak perlu seformal itu padaku."

Jimin memilih menulikan telinganya karena pagi ini, dia hanya ingin kembali menyelam dalam tidurnya.

"Istirahatlah, aku akan meminta para maid untuk menyiapkan keperluanmu agar kau tidak kesusahan." Yoongi mengenakan jubah tidurnya dengan asal tanpa harus memakai dalaman, berjalan ke kamar mandi untuk sedikit berendam karena tubuhnya juga lelah. Namun, Yoongi tak mau menapik bila dia juga merasakan kenikmatan serta kepuasan yang tak pernah dia dapatkan.

My (Fake) Love || END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang