BAB 18

2.1K 204 31
                                    

TIDAK SEMPAT REVISI
Vote dulu, ya

TIDAK SEMPAT REVISIVote dulu, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪️◾◾▪️

"Kau yakin ingin bertemu Yoongi saat libur begini?"

Namjoon mengangguk menjawab pertanyaan sang kekasih, dengan tangan yang masih sibuk mengeringkan rambut itu membuat Seokjin hendak membantu. "Tak apa, Jinnie. Kau bisa bersiap lebih dulu, aku akan mengeringkannya sendiri dan menjemur handuk di tempat biasa."

"Benarkah?"

Namjoon tersenyum lebar seraya mengangguk, menyakinkan sang kekasih agar tak perlu khawatir dia mengacaukan sesuatu.

Akhirnya, Seokjin berganti baju di walk in closet, sedangkan Namjoon sedang menjemur handuk seperti yang di bilangnya tadi.

"Sekarang aku akan berhati-hati," gumamnya. Walau kalimat itu terus di ucapkan Namjoon ketika melakukan sesuatu, tetap saja dia akan mengacaukannya akibat tingkah cerobohnya itu. Entahlah, mungkin julukan si tangan penghancur itu memang sudah melekat padanya.

Seokjin sudah selesai bersiap, sedang menunggu Namjoon mengeluarkan mobil dari basement apartemen. Sebelumnya, dia mengetikkan sesuatu di ponselnya untuk mengabari Yoongi terlebih dahulu.

Melihat mobil birunya sudah di hadapan, Seokjin langsung masuk ke bangku penumpang. "Sepertinya Yoongi mengamuk sekarang."

Namjoon hanya diam tak menjawab apapun, padahal dalam hatinya sudah berdegup kencang tak karuan. "Kuharap Yoongi Hyung percaya dengan analisaku ini," gumamnya dalam hati.

▪️▪️▪️

Benar dugaan Seokjin, jika Yoongi sudah mengerang kesal dengan segala umpatan yang keluar dari mulut tipis itu. Sesaat setelah membaca pesan dari sahabatnya itu, lelaki berkulit pucat tersebut lekas mengambil kimono tidurnya.

"Awas saja kau Namjoon, akan ku potong asetmu bila hal tersebut tidak penting! Menganggu acaraku saja!"

Lelaki berpipi tembam tersebut mengusak matanya yang masih mengantuk, menatap Yoongi yang sedang marah di pagi ini.

Dengan mata yang sebelah tertutup, Jimin memegang paha kekasihnya. "Kenapa Hyung?"

"Di libur begini, Namjoon tetap membawa pekerjaan ke tempatku." Yoongi merajuk dengan bibir tipis yang maju ke depan. "Dia sudah mengganggu hari liburku denganmu, Jiminie."

Jimin terkekeh setelah mengumpulkan nyawa sepenuhnya. Dia menarik Yoongi ke dalam pelukannya. "Tak apa, mungkin pekerjaan itu sangat penting. Kau dan aku tinggal satu mansion, jadi memiliki waktu yang banyak untuk berdua."

My (Fake) Love || END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang