CHAPTER 3 : Dia?

18.9K 1.9K 172
                                    

Jangan lupa like dan comment! Yang banyak ya kalau bisa komentnya jangan next terus. Ganti kata2nya kek. Jangan panggil thor panggil kak el atau kak heaven pakai nama penaku. Aku pernah bilang masalah ini tapi banyak pembaca baru atau dia gak baca note.

Kalau ada yang mau ngikutin sosmed wattpad:

Ig : heavenly_mirror

tiktok : Fyp Please!!

***
"Kadang beberapa hal gak sesuai apa yang kita mau. Mau jungkir balikpun kalau bukan takdir, tetap gak akan bisa dicapai. Ikhlas dan menerima kenyataan adalah jalan terakhir yang harus kita lakukan."

-TheHeavenlyMirror-

***

Aletta kaget, dia sangat terkejut saat melihat wajah Alda dilempari cake oleh pelanggan mereka. Alda yang dilumuri oleh cream cheese menghembuskan napas sabar.

"Sabar Al, sabar... Jangan buat masalah di sini." Alda berdoa agar ia tidak balas melempar pisau dibalik sakunya.

Aletha meringis saat melihat Alda yang terlihat menahan amarah. Aletha tahu luarnya saja Alda terlihat baik dan ramah, tapi Alda masih gadis antagonis. Sifat jahatnya hanya ia pendam Alda masih akan menjadi jahat jika dia diganggu.

Calista sangat kesal saat melihat senyum miring Alda, Adinda Kayana gadis yang berhasil mengganggunya. Dari kecil Calista selalu bertindak sesukanya dan Calista merasa sangat tidak senang dengan Alda. Gadis yang berhasil mencuri pusat perhatiannya.

Alda menghembuskan napasnya, berusaha menahan kesabarannya, "Maaf kalau misalnya cake yang kamu pesan gak enak. Tapi harusnya kak Calista tahu melempar makanan kayak gini buang-buang makanan, apalagi kak calista dengan tidak sopan melempar cake itu ke wajah aku yang tidak tahu apa yang salah." ucap Alda.

Jika kalian berpikir Alda sekarang menjadi lemah. Kalian salah, Alda tidak pernah lemah apalagi mengalah, tapi saat ini Alda hanya seorang pelayan dia tidak mungkin bertindak seperti bukan pelayan.

Calista tertawa meremehkan, "Ops sorry ya gue bayar deh lo mau ganti rugi berapa?" tanyanya dengan nada songong. Alda mengelengkan kepalanya, setelah Alda pikir-pikir ini adalah sikap dia dulu. Tapi bedanya Alda tidak pernah bertindak kayak Calista yang menyerang seseorang yang tidak bermasalah dengannya.

"Gak perlu kak Calista lebih baik pergi dari sini." usir Alda pelan.

Calista marah, "BERANI-BERANINYA PELAYAN KAYAK LO NGUSIR GUE! GUE MAU KETEMU BOSS LO BIAR LO DIPECAT." bentaknya.

Alda berdecih, Alda mencengkram erat tangannya agar bisa menahan emosi agar tidak meninju atau mengores wajah cantik katingnya yang kesombongan tidak terkira.

"Maaf kak, perkenalkan saya Aletha Rinz selaku pemilik restoran dan cafe ini." Aletha akhirnya maju dan menampakan dirinya.

Calista melirik Aletha dari atas ke bawah, gadis cantik lainnya. Menyebalkan! Calista sangat kesal karena melihat Aletha yang terlihat lebih cantik darinya. Rasanya Calista ingin merusak wajah kedua gadis didepannya.

Alda merasakan tatapan jahat yang terlintas di mata Calista dan itu membuatnya tidak nyaman. Tanpa sadar Alda mendorong Aletha ke belakangnya.

Tapi Aletha menghindar dan berkata,
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang anda rasakan tapi saya mohon untuk tidak melakukan hal seperti tadi. Bahkan jika anda kesal akan sesuatu, melempar barang pada seorang pelayan bukan tindakan yang baik untuk seorang nona muda dari kalangan atas."

Dangerous My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang