Komen ditiap kalimat gitu biar rame
***
"Jika kalian menginginkan sesuatu, kalian juga harus menanggung berat dari yang kalian inginkan."
-Heavenly_Mirror
***
"Aldaaaaaaa! Omg!" teriakan kencang dari Cleo berhasil mengusik ketenangan Alda. Gadis super ceria dan cerewet itu memang cukup berbeda dengan keempat teman-temannya yang biasanya kalem dan dingin.
Cleo menghembuskan napas kencang menahan rasa histeris yang sudah ada diujung mulutnya, ia mencengkram bahu Alda tidak lupa menggoyangkannya kencang. Kepala Alda pusing, ia kesal dan mendesis. "Sekali lagi lo bikin gue pusing, jangan berteman lagi sama gue. Lo itu berisik dan mengganggu banget!" ucap Alda jahat.
Cleo manyun, sedikit sebal dengan sikap menyebalkan Alda. Untung Cleo baik jadi dia tidak terlalu memikirkan sikap menyebalkan Alda. "Lo tahu gak, info di forum universitas kita itu salah. Cowok-cowok ganteng itu bukan mahasiswa pindahan, mereka emang udah sekolah disini dari lama," ucap Cleo.
"Mereka kating, cuma jarang masuk dan lebih milih ngambil kelas online gitu. Sayang banget gak sih cowok ganteng-ganteng gitu malah milih kelas online," desah Cleo. Mendengar ucapan itu, Alda yang baru saja minum air tersedak. Cleo menatap Alda khawatir dan memukul-mukul pelan punggung Alda.
"Are you okey, Al?" tanya Cleo.
"Yes, i'm okey. Sorry Cle, gue duluan ada perlu. Titip absen ya, " jawab Alda cepat.
Alda mengepalkan tangannya kesal, jika berhubungan dengan Andrian entah kenapa Alda selalu kalah dan kecolongan. Obsesi Andrian padanya benar-benar membuat Alda kesal, marah dan ingin menendang cowok itu ke antartika. "Sialan gue ditipu lagi sama Andrian. Jangan bilang kalau dari awal dia tahu gue ada dimana?" Alda mengambil headphonenya saat merasakan getaran dari benda itu. Amarah Alda makin jadi saat ia membaca chat dari Skala.
"Semuanya cuma tipuan yang dibuat Andrian. Jadi dari awal dia udah tahu gue disini tapi dia gak pernah bilang apapun. Pantas Andrian selalu tahu kapan gue sibuk dan kapan gue nggak." Alda merasa ia dipermainkan dan Alda paling benci dijadikan bahan tertawaan.
Alda yang sedang sibuk membaca pesan dari Skala tanpa sengaja menabrak seseorang. Alda yang jengkel dan kesal karena headphonenya terjatuh, mendongak Alda terkejut saat melihat siapa yang ia tabrak.
"Lo lagi?" ucap gadis didepannya dengan sinis. "Berani banget lo nabrak gue!" Callista mendorong bahu Alda kencang tapi ekspresi Callista berubah saat melihat Alda tidak terdorong seperti yang ia pikirkan. Gadis itu masih berdiri tegak, Callista tidak suka dengan pandangan tajam yang diberikan Alda.
"Berhenti natap gue kayak gitu atau gue colok mata lo biar buta!" ancam Callista.
Alda mengerutkan keningnya tidak suka, saat kakak tingkatnya itu mendorong bahu dan mengancamnya. Alda yang memang membutuhkan pelampiasan, melihat kating yang sok berkuasa didepannya benar-benar membuat Alda murka. Kesal Alda mendorong Callista hingga terjatuh dengan cara memalukan.
"Denger ya kak, nama gue Alda dan gue bukan adik tingkat yang bisa lo bully kayak yang lain. Apa yang lo banggain sih? Om lo yang rektor itu? Hmp, please gue gak takut. Lo bukan orang yang bisa bikin gue takut," ucap Alda dengan wajah datar.
"Gue Alda gak butuh citra gadis cantik dan baik hati. Gak usah sok ngancam mau colok mata gue, sebelum lo ngelakuin itu mata lo duluan yang hilang." desis Alda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous My Husband
RomanceSEQUEL SPF, BACA CERITA SEBELUMNYA DULU BIAR NGERTI! SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA! WARNING 18+ Luka? Alda nggak tahu kapan terakhir kali dia merasakan sakit karena luka. Alda mati rasa karena sudah terbiasa. Dua tahun dari waktu lima tahun sudah ter...