CHAPTER 6 : Obsession or Love?

22.1K 1.6K 723
                                    

"Jatuh cinta bukan hanya tentang kata, tapi juga rasa. Tidak semua orang mudah jatuh cinta tapi lebih sulit melupakan jika sudah jatuh cinta."
-Heavenly_Mirror

Bacanya sambil dengerin lagu sad biar lebih ngena

Follow tiktokku : theheavenlymirror

Ig : heavenly_mirror

***

Alda merasakan tatapan Keira terlihat tidak senang, iya gadis kecil itu menatap Andrian tidak senang. Alda pasrah entah kenapa Keira sangat gak suka sama Andrian.

"Kak Alda ngapain biarin om-om itu tinggal disini? Keira gak suka, udah cukup ada Keila sekarang malah ditambah dia lagi." bisik Keira tepat ditelinga Alda tapi bisikan itu terdengar cukup kencang untuk bisa disebut bisikan.

"Haduh Kei, sayang banget kakak kamu ini juga gak punya kemampuan buat ngusir Andrian dari sini." keluh Alda dalam hati.

"Kei, kamu gak boleh bicara kayak gitu. Kamu lupa apa yang kak Al bilang, kamu harus anggap Keila saudara kamu juga. Masalah kak Andrian disini, anak kecil gak boleh ngurusin masalah orang dewasa." Keira tidak membalas, gadis itu hanya terus menatap makanannya. Dia sangat tidak senang tapi menahannya.

Pengendalian diri yang bagus. 180° berbeda dari Alda yang emosian dan suka buat masalah.

Tapi Alda tahu Keira memiliki sifat sepertinya, pendendam. Ah, Alda cukup khawatir jika kebiasaan jeleknya menurun pada Keira. Yang paling Alda takuti sifat manipulatif Keira berkembang.

Alda berusaha berfikir jika Keira sudah menerima Keila seperti keinginannya. Tapi tanpa sepengetahuan Alda mata Keira menyiaratkan kebencian yang kuat dan hal itu berhasil Andrian tangkap.

Andrian memangku tangannya, menatap Keila yang terlihat dingin, gadis itu terlihat tidak mendengar apa yang Keira ucapkan atau ia memilih untuk pura-pura tidak mendengar ucapan itu.

Bibir Andrian naik keatas saat ia merasa Keila gadis yang cukup pintar. Keila cukup tahu diri bahwa dia tidak memiliki siapapun yang menyayanginya. Sehingga ia harus bersabar. Andrian jadi penasaran berapa lama gadis ini akan bertahan.

"Kak Andrian gak bakal tinggal disini kok dia bakal pergi." bisik Alda pelan menenangkan Keira walaupun sejujurnya ia sendiri tak yakin.

Alda melirik Andrian sedikit, saat melihat Andrian tidak mendengarnya ia menghela napas lega.

"Hufh, bisa gawat kalau cowok posesif kayak Andrian denger. Mati gue!"

Alda mengerutkan keningnya, cukup heran. Senyum Andrian itu, bukankah terlihat mencurigakan?

"Apa?" tanya Alda heran.

Andrian tidak menjawab, ia mengalihkan pembicaraan. "Ayo aku antar..." Ucapan Andrian terhenti karena selaan Alda.

"Gak aku yang bakal antar mereka, kamu gak boleh keliatan sama aku dikampus. Kita harus nyembunyiin hubungan kita!" ucap Alda cepat.

Andrian menatap Alda tidak suka. "Nggak, kenapa coba kita harus kayak gitu? Kamu malu punya suami kayak aku." tanya Andrian tidak percaya.

Alda memutar matanya malas, Andrian dengan semua sifat jeleknya. "Aku cuma gak mau dapat rumor yang bikin aku terkenal secara tiba-tiba." ucap Alda.

Andrian tertawa mengejek, "Kamu gak mau terkenal? Yakin, gak usah melucu Princess. Bahkan tanpa aku semua orang pasti tahu siapa itu Alda. Fine, kalau kamu benar-benar mau hubungan kita gak ada yang tahu."

Dangerous My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang