CHAPTER 7 : Terror Pertama

18.4K 1.5K 673
                                    

"Jangan merasa manusia lain itu jahat, kamu juga harus ingat mungkin kamu itu luka bagi orang lain."

-TheHeavenlyMirror-

***

Follow tiktokku : theheavenlymirror

Ig : heavenly_mirror

Psttt. Kalau lupa baca part sebelumnya

Maaf kalau kurang ngefeel

Spam koment banyak-banyak BIAR AKU SEMANGAT BUAT LANJUTNYA, kasih love, jangan jadi siders ya! Gak baik.

Jangan panggil aku author, thor atau apapun sejenisnya. Panggil aku Elsa, Kak el, Kak heaven juga gak papa. Tapi aku lebih senang kalau kalian panggil aku kak El

Dan yang paling penting! NAMA PEMERAN UTAMA INI TUH ANDRIAN NOT ADRIAN 😭😭 ini udah cerita lanjutannya bisa2nya kalian gak tahu😪

Aku tuh heran+ngerasa overthingking cerita yg aku buat segitu gak berkesannya sampai nama pemeran utama gak bener 😭

Okey cukup basa basinya, Salam hangat dari istri yoongi 💜💜💜

Saran! Baca part ini sambil dengerin lagu yang sedih2 khususnya Ed Shereen-Photograph

***

Suara yang ramai tidak berhasil membuat rasa kesepian Alda hilang. Tidak ada frasa apapun yang bisa mengekspresikan perasaan Alda saat ini. Untuk sekian kalinya Alda dibuat bimbang dengan perasaannya sendiri.

Alda gak tahu harus berkata apa karena sejujurnya hatinya masih bingung. Benarkah Alda masih menyukai Aksa? Tidak, Alda bahkan berani untuk mengatakan dia sudah tidak menyukai siapapun. Hati Alda sudah mati rasa setelah ia dikhianati oleh orang yang paling Alda sayangi.

Alda takut, ia terlalu takut untuk memulai kembali. Tapi Alda pastikan gak akan ada Aksa atau cowok lain dihubungan mereka. Hanya saja satu hal yang membuat Alda takut.

Gimana kalau sampai Andrian tahu peristiwa yang pernah terjadi diantara ia dan Aksa. Respon Andrian pasti gila. Saat itu terjadi, pasti akan ada bencana.

Drtt... Drtt...

Bunyi panggilan berhasil membuat pikiran Alda tentang Aksa teralihkan. Alda mengerutkan keningnya bingung terhadap nomor yang terlihat aneh. Iya, nomor ini hanya terlihat 5 angka dan sisanya tidak terdeteksi.
Hingga terlihat bukan nomor yang biasa.

+33589******

"Halo, ini siapa ya?" tanya Alda.

Beberapa detik menunggu tidak ada suara apapun. Kerutan Alda makin dalam.

"Ini ada orang yang iseng ya?" batinnya.

Bunyi kerasak-kerusuk terdengar, tidak lama setelah itu suara teriakan kesakitan mengema. Tubuh Alda menegang, ia membuku karena merasa tidak percaya.

Telepon tersebut dimatikan dan terdapat pesan yang berhasil membuat Alda takut.

/+33589******\

Dangerous My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang