CHAPTER 8 : Secret?

9.3K 829 373
                                    

"Sering merasakan sakit yang sama bukan berarti manusia itu terbiasa dengan rasa sakit. Ia masih terluka, seperti tikaman pisau yang tiada henti."
-Heavenly_Mirror

***

"Ngapain lo ngajak gue ketemuan kayak gini?" tanya Skala pada gadis di depannya.

Alda menghembuskan napasnya, sebenarnya Alda masih ragu ingin meminta bantuan ini pada Skala tapi tidak ada yang bisa ia mintai tolong kecuali cowok di depannya. Melihat Alda yang terlihat bimbang, Skala tersenyum nakal.

"Kenapa? Lo mau ajak gue selingkuh ya, tawaran yang menarik dan menantang. Kebetulan gue suka tantangan,"

Alda melotot, "Jangan asal bicara deh! Lo pikir gue semurah itu apa. Emangnya gue segampang itu jatuh cinta. Denger ya jantung gue berdetak cuma untuk uang dan kekuasaan bukan cinta." Dengusan princess membuat Skala tertawa.

"Iya.. Iya terbukti lo menikah sama Andrian, keliatan kalau lo cinta banget sama uang dan takut sama kekuasaan." sindir Skala.

"Sialan lo! Bisa gak berhenti nyindir gue kayak gitu!"

"Gak bisa gimana dong, Princess? Tapi bukannya itu bakal seru kalau kita selingkuh," godanya pada Alda.

"Wah... apa Aletha tahu kelakuan bejat lo ini? Bahkan kalau ini bercanda bener-bener gak lucu." ucap Alda kesal.

"Emangnya lo kira Aletha sepolos itu,"

"Skala kalau cuma buat sakitin Aletha mending lo berhenti sampai disini. Anak itu udah banyak menderita karena keluarga lo, brengs*k!"

Senyum Skala menghilang, ia menatap Princess datar. "Bukan urusan lo mau segila apapun hubungan gue sama Aletha."

"Bisa berhenti basa-basi mending lo cepet bahas apa yang harus kita bahas." Alda menatap Skala terkejut, ia tahu seberapa bucinnya cowok ini pada Aletha.

Apa tanpa sepengetahuannya, kedua orang ini memiliki masalah? Alda mengelengkan kepalanya. Ia akan menanyakan itu nanti.

"Gue cuma pengen lo cari tahu keadaan sahabat-sahabat gue, terutama Amanda. Apa yang terjadi setelah mereka anggap gue mati?" 

"Kenapa lo minta bantuan gue? Bukannya ada temen-temen lo yang udah khianati cowok kesayangan lo." sindirnya lagi. 

Skala sengaja bicara seperti itu untuk melampiaskan kemarahannya. Alda tercengang, ucapan Skala benar-benar menjengkelkan.

"Sekali lagi lo bahas hal-hal aneh gue bener-bener nusuk lo pakai garpu ini. Gue minta bantuan lo bukan tanpa sebab sialan! Keluarga lo kan punya perusahaan Intelijen yang handal dan ini gak gratis."

"Yah walaupun gue tahu, itu cuma kedok yang keluarga lo buat tapi apa peduli gue. Lo cari tahu soal sahabat-sahabat gue, gue bakal bayar berapapun untuk imbalannya." Ketika dalam mode bisnis, sikap Skala berubah 180°.

"Ah, ternyata lo mau berbisnis bilang dong dari tadi. Sebenarnya gue sempet dengar beberapa kabar dari gosip kalangan atas, sejujurnya gue ngeraguin hal itu tapi kemungkinan kebenarannya bisa 50%. Tapi tetap aja, gue sama bawahan gue bakal mencari tahu lebih dalam lagi. Gue pastiin dalam waktu 3 hari lo udah dapat kabar yang lo inginkan." ucap Skala dengan wajah serius.

Dangerous My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang