sᴇᴘᴜʟᴜʜ

1.9K 479 91
                                        

⤹ 🩹 ᴠᴏᴛᴇ ɴ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ !  ˖  ݁ . こ ִ
𖥻𝓁𝒾𝓉𝓉𝓁ℯ-𝒸𝓁ℴ𝓌𝓃𝓈

ɴᴏᴛᴇ! Tᴜʟɪsᴀɴ ʙᴇʀɢᴀʀɪs » ʙᴀʜᴀsᴀ ɪɴᴅᴏɴᴇsɪᴀ
ᴛᴜʟɪsᴀɴ ʙɪᴀsᴀ » ʙᴀʜᴀsᴀ ᴊᴇᴘᴀɴɢ

AUTHOR P.O.V


🪐

Sorot senja perlahan menghilang ditelan gelap. Menyingkirkan surya, menaikkan sang rembulan pada singgasana.

Waktu menunjukkan pukul 18.00, hari Jumat Legi. Waktu maghrib sakral yang sebaiknya tak digunakan untuk berkeliaran diluar rumah.

Perlahan, suara adzan maghrib berkumandang dari mushola hingga masjid di daerah sekitar Malioboro. Suara saling sahut menyahut, menandakan telah tiba waktu bagi orang-orang melaksanakan ibadah. Memanjatkan doa, menghindari temaram dunia dalam balut mengerikan sang nirankara.

"Suara apa ini? Kenapa kencang sekali?" Tanya Fushiguro.

Sejenak [name] mengernyit heran pada kawan sekelas, dalam batin bertanya, ' Tak pernahkah ia mendengar adzan sebelumnya?'

Namun cepat-cepat ditepisnya batinan tersebut, memaklumi minoritas Islam pada negeri Samurai.

"Adzan maghrib namanya. Umumnya pada saat-saat seperti ini, kita dianjurkan untuk berdiam diri di rumah sembari memanjatkan doa. Karena katanya, doa mu akan lebih manjur jika berdoa disaat-saat seperti ini," jawab [name].

Fushiguro hanya mengangguk.

Rasa lelah mulai menyerang sedikit demi sedikit, disusul dengan riuh jerit perut yang meminta untuk diisi. Maklum, selama perjalanan menumpangi pesawat, tak ada namanya makanan maupun minuman disana.

Tak disediakan oleh kru.

Sebab tugas mereka, hanya mengantar penumpang tanpa peduli mereka tengah kelaparan, kehausan, hingga dalam ambang akhir hayat. Itu diluar tanggung jawab mereka.

Keputusan mereka sepakati untuk beristirahat sembari menunggu waktu maghrib habis. Sehingga semuanya memutuskan untuk mendatangi warung makan sekitar.

Dua puluh menit berlalu, dan [name] masih sibuk memandang langit dengan gelisah. Kala perut telah kenyang dengan makanan lokal khas +62, [name] membuka sebuah aplikasi untuk memesan taksi. Rasanya, tak perlu menunggu waktu maghrib habis untuk pergi dari kawasan ini.

Ia melihat pergerakan yang cukup mencurigakan baginya, dan itu sudah cukup membuatnya yakin untuk segera pergi.

Tujuan selanjutnya adalah sebuah candi. Candi yang terkenal akan legenda sosok Bandung Bondowoso beserta sang pujaan hati, Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso yang murka sebab merasa ditipu oleh Roro Jonggrang, berakhir mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi.

Kisah yang amat miris.

Kala sopir datang, [name] beserta rombongan segera naik dan [name] menyebutkan lokasi yang ingin ia tuju.

Sorot pandang heran [name] terima dari sang sopir. Sopir itu mengernyitkan dahinya sembari menelisik penampilan mereka satu persatu, bak tengah menganalisa sesuatu.

Batinnya bertanya, mengapa sebuah rombongan mendatangi situs Budha pada malam hari? Terlebih pada Jumat Legi yang dikenal sebagai hari yang cukup sakral. Semuanya terasa tak masuk akal bagi si sopir.

Namun kala [name] menyodorkan beberapa lembar uang merah pada sang sopir. Kecurigaan dan tatapan penuh selidik itu menghilang, terganti oleh tatap bahagia serta syukur yang amat kentara.

𖥻 𝗜𝗡𝗗𝗢𝗡𝗘𝗦𝗜𝗔𝗡 𝗪𝗢𝗠𝗘𝗡 ✦ 呪術廻戦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang