Rolikur

919 189 10
                                        

VOTE ATO AKU GENTAYANGIN KLEAN!

(NAME) = YOUR NAME

NOTE: TULISAN BERGARIS=BAHASA INDO
TULISAN BIASA=BAHASA JEPANG

AUTHOR P.O.V

"Maaf! Kami Tidak Bisa Menjaga (name) Dengan Baik!" Seru Fushiguro juga Nobara bersamaan.

Pertarungan telah terhenti sejak (name) berhasil di culik oleh lelaki bertubuh besar itu. Para Senpai tahun kedua juga Junpei hanya menatap nanar beton yang mereka pijak.

Air mata tak kuasa di tahan, Junpei akhirnya menangis dan terisak pelan. Tato-tato yang mulanya mengelilingi tubuh Junpei perlahan memudar.

Malam ini begitu hening sebab (name) yang berhasil di culik, mereka kira mereka bisa menghentikan semuanya sendirian tanpa bantuan lain. Namun kenyataan berkata lain, takdir dengan kejam membuat semuanya berantakan.

Seharusnya mereka menuruti kata-kata Gojo untuk memanggil bantuan begitu keadaan mulai memanas dan pertarungan antar manusia tak dapat di elakkan. Namun dengan tegas mereka menolak saran itu, dengan dalih tidak ingin merepotkan semuanya akhirnya mereka memilih bungkam dan inilah akhirnya.

"Aku... Seharusnya aku bisa menjaganya," kata junpei di sela Isak tangisnya.

Okkotsu menatap nanar sosok kouhainya itu, tangannya terangkat dan berakhir di pundak Junpei.

"Aku tau ini berat untukmu bahkan untuk kami juga. Daripada menangisi (name)-san yang entah di mana keberadaannya, lebih baik kita mulai bergerak," usulnya.

"Yuta ada benarnya, telefon Gojo sensei. Saat ini kita benar-benar membutuhkan bantuan," kata Maki.

Nobara dengan cepat menarik ponsel miliknya yang berada di tas pinggang, menekan angka yang tertera pada ponsel kemudian mengangkatnya hingga telinga.

"Sensei!"

Panggilan tersambung.

"Ohh Kugisaki ternyata, ada apa?" Suara dari sebrang sana menyahut.

"(Name) telah di tangkap! Kami butuh bantuan! Kondisi saat ini sangat kacau, rencana buatan kami berantakan dan sebelumnya kami... Sudah bertarung dengan klan itu, banyak darah yang bertumpah disini," jelas Nobara.

Suara sarat akan keterkejutan terdengar, Gojo menggeram marah setelahnya sebab anak muridnya tak mematuhi perintahnya.

Sementara Nobara yang mendengar geraman marah gurunya hanya dapan menahan nafas. Ia sama sekali tidak pernah mendengar geraman penuh murka dari Gojo.

"Kalian benar-benar anak nakal! Kalian bisa saja di penjara karena sudah membunuh orang lain! Orang-orang dari Londo Ireng itu hanyalah sekumpulan manusia yang sudah di doktrin fikirannya, hati mereka masih bersih hanya tertutup pikiran hitam mereka saja! Jangan bertindak gegabah setelah ini, pergi ke alamat rumah yang ku kirim dan jangan macam-macam kalau tidak mau di eksekusi!" Gojo berseru.

Panggilan tertutup, Nobara lantas menjauhkan ponsel dari telinga dan membuka aplikasi pesan. Benar saja, Gojo mengirim pesan berupa alamat rumah lengkap dengan sebuah nama.

Mengernyitkan dahi, Nobara nampak tak asing dengan nama yang dikirim oleh Gojo. Menghela nafas pelan, NOBARA lantas berbalik menghadap kawan-kawannya kemudian mengajak mereka menuju alamat yang dikirim oleh Gojo.

•••

"PERMISI!"

Duagh!

Brak!

Brak!

"APA?!"

Sosok lelaki bersurai abu-abu membuka pintu dengan wajah yang nampak menahan kekesalannya. Namun, ekspresi kesal itu dengan cepat berubah panik kala menyadari siapa sekumpulan orang yang berada di hadapannya.

"Masuk sekarang! Sebelum para polisi berpatroli di sekitar sini!"

Shinta Adipati Chandra, kakak kelas dari Nusantara Bratandari (name) Arjuna Nagagini, sosok manusia bersurai abu-abu dengan manik sebiru lautan yang di percayai Gojo untuk membimbing sekumpulan orang asal negeri sakura membebaskan (name) dari jeratan Londo Ireng.

Chandra telah mendengar segalanya yang terjadi dari guru bersurai putih itu dan ia pun turut bersedih atas tertangkapnya (name). Oleh sebab itu, ia telah menyiapkan rencana yang melibatkan banyak pihak dan rencana ini lagi-lagi akan dilaksanakan dibalik layar tanpa sepengetahuan pemerintah juga polisi.

Namun akan melibatkan presiden, klan Banyu Urip, Tripusaka, Nusantara, serta Pemuka agama.

"Kau benar Chandra?" Tanya Nobara.

Dengan aksen bahasa Sunda yang kental Chandra menjawab, "ya, aku yang di tugaskan Gojo-san untuk turut ambil bagian dalam membebaskan (name). Mau bagaimanapun, si remaja aneh itu adalah adik kelas favorit ku."

"Lantas bagaimana kelanjutannya? Apa kita akan terus bergerak atau hanya menunggu bantuan saja?" Kini Okkotsu membuka suara.

"Benar, dan bila kita terus bergerak apa tidak apa? Lalu bagaimana soal rencana? Kita tidak mungkin bergerak tanpa rencana bukan?" Maki menimpali.

"Kita akan terus maju, rencana akan ku siapkan, kita akan melibatkan klan Shinta yaitu klanku, bapak Presiden, klan Banyu Urip, Tripusaka, Nusantara dan para pemuka agama," balas Chandra.

"Tuna mayo! Konbu okaka tuna-tuna!" Inumaki bersuara.

"Apa yang dia bicarakan?"

"Ia memiliki tambahan untuk rencana kedepannya, izinkanlah Inumaki untuk menyempurnakan rencanamu, dari tatapannya dia nampak menyiapkan rencana besar," Okkotsu membalas.

Chandra menganggukkan kepalanya, meraih kertas gambar besar yang berada di sampingnya, ia lantas menatap sekumpulan manusia nyentrik di hadapan.

"Bisa kita mulai?"

𖥻 𝗜𝗡𝗗𝗢𝗡𝗘𝗦𝗜𝗔𝗡 𝗪𝗢𝗠𝗘𝗡 ✦ 呪術廻戦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang