Bagian 13: Side Guys

129 12 0
                                    


Apa yang akan kau lakukan ketika kau menjadi orang yang tak terlihat di antara mereka yang berderang? - F

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang akan kau lakukan ketika kau menjadi orang yang tak terlihat di antara mereka yang berderang? - F

"Gimana keren gak?" Chicco keluar dari kamarnya ke ruang tengah dengan sebuah kemeja resmi baru berwarna biru, dasi, dan celana bahan yang cukup ketat membuatnya terlihat seperti eksekutif muda. Tidak ada kaos dan hoodie yang selama ini ia kenakan.

"Keren lo rapi gini," puji Diaz.

"Ini yang mau lo pake buat ke Bali?" tanya Ganesh.

"Yoeh!" Chicco melihat ke cermin ruang tengah sambil mengaggumi penampilannya sendiri.

"Bali?" Fabian bingung. Akhir akhir ini memang ia banyak menghabiskan waktu di Damar Bumi untuk mempersiapkan lamarannya di sebuah organisasi business consulting bergengsi di kampusnya, DPS Student Consulting. Ia dan Diaz sama sama melamar. Salah satu alasan lain adalah di Damar Bumi, Kayla bisa membantunya dengan tugas-tugas seleksinya. Namun hal itu membuat Fabian sedikit ketinggalan berita.

"Si hoki ini mau presentasi paper penelitian cuy di Bali. Ikut confrence internasional," timpal Razen menjawab kebingungan Fabian.

Chicco menambahkan dengan bangga. "Geologi permukaan Ceres dari pengamatan ALMA" Chicco membacakan judul penelitiannya dengan bangga.

"Meses Ceres?" tanya Ganesh asal.

Chicco melempar bantal ke Ganesh. "Nama asteroid, anjing!"

"Ampun bang," canda Ganesh.

"Bener kan? Gue tuh gak bego," ucap Chicco bangga.

"Gak ada yang bilang lo bego, Chic. Lo pinter. Cuman di otak lo ada yang konslet aja dikit gitu," timpal Razen sambil tertawa.

Namun tawa Razen terhenti ketika ada telepon masuk dan ekspresi wajahnya pun berubah. "Kaco, Dekan gue nelpon anjir!" Razen panik. Ada apa Jumat sore seperti ini Dekan Fakultas Perminyakan dan Pertambangan (FTTM) menelponnya. Razen langsung keluar dari ruangan menuju ke halaman belakang untuk mengangkat telepon.

Fabian mengamati gestur Razen. Ia bolak balik jalan sambil mendengar omongan dari dekan fakultasnya. Senyum merekah dari wajah Razen. Fabian sudah bisa menebak bahwa Razen akan membawa berita baik. Razen membuka pintu halaman belakang dan hampir berkata hampir berteriak. "GUE LOLOS MAPRES KE TINGKAT UNIV! GUE MAPRES FTTM CUY!"

Pilmapres atau pemilihan mahasiswa berprestasi adalah ajang bergengsi di kampus di mana akan dipilih salah satu mahasiswa dari dua belas fakultas untuk menjadi satu mahasiswa berprestasi tingkat universitas yang akan maju ke tingkat nasional.

"ANJING, INI BARU BRO GUE!" Diaz menyelamati Razen.

"Selamet coy! Tapi gue udah nebak sih" Fabian menepuk punggung Razen.

"Gila, dua temen gue sukses cuy!" Ganesh merangkul Chicco dan Razen.

"Doain dong, gue sama Fabian mau pengumuman entar malem..." Diaz menambahkan.

Bukit Dago SelatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang