.....
Sudah hampir 30 menit Ali dan prilly berada di singapore untuk transit. Dan kini mereka sudah harus kembali bersiap lagi untuk perjalanan ke tujuan utama (Turky) karna pesawat akan berangkat dalam 5 menit lagi.
"Capek sayang?!" Tanya Ali.
Prilly menggeleng. "Belum kerasa capek nya.."
"Kalo capek kamu tidur aja, ini akan laman.." Ali memberi saran.
"Oya?! Berapa lama?!" Tanya prilly penasaran karna memang dirinya belum pernah sama sekali pergi ke turky sebelumnya.
"Sekitar 13 jam!" Sahut ali.
Prilly mengangguk angguk. Kemudian mengistirahatkan kepalanya di pundak Ali. Ali pun mengusap lembut rambut prilly dan sesekali melakukan perbincangan kecil. Sementara itu di rumah Ali di jakarta. Cemal turun dari kamarnya dengan pakaian yang sangat rapi seperti saat dimana dia pertama kali mendatangi kantor Ali.
"Aden... mau kemana den?!" Tanya mbok nah ramah.
"Mau ke kantor!" Balas Cem ketus.
Mbok nah tidak merasa kaget karna dia juga sudah tau tujuan buruk Cemal. Namun atas permintaan Kevin mbok nah pun harus selalu bersikap ramah, sopan dan seolah tidak tau apapun.
"Aden gak sarapan dulu?!" Tanya mbok nah lagi seraya mengikuti Cemal yang berjalan ke arah ruang tamu.
"Enggak. Aku bisa makan di luar!" Katanya setelah melangkah menjauhi pintu. Mbok nah berhenti di pintu depan, menatap cem yang masuk ke dalam mobil Ali.
"Dasar!! Adik gak tau diri...! Hemmmh.." desus Mbok nah memutar tumitnya, menutup pintu dan masuk kedalam.
"Hallo iam.... temui gue di cafe barbar jam setengah 9! Cari tempat yang menurut lo sedikit privacy.." Katanya yang kemudian memutus sambungan telfon nya dan melaju menuju cafe yang di maksutnya tadi. Setengah jam kemudian dia telah masuk ke parkiran cafe tersebut.
Cemal buru-buru keluar dari mobil nya dan..
Bruuaakkk...
Seseorang menabraknya. Beruntung Cem berhasil menangkapnya dengan cepat sebelum orang itu terjatuh. Seorang gadis bertubuh mungil kini berada dalam dekapannya. Cemal sedikit tertegun saat gadis itu mengibaskan rambutnya yang panjang untuk menatap cemal.
Woaaa... dia cantik. Batin cem.
Gadis itu berdehem ketika ia menyadari cemal belum melepaskan lengan kekarnya dari tubuhnya.
"Sorry... are you okey ??!" Tanya Cemal.
Gadis itu mengangguk. "Yea.. i'm okey! Thanks for your help!" Ujar gadis itu.
Cemal memandang nya dari bawah ke atas. Gadis ini memiliki tubuh yang sangat ideal dan sexy. Penampilannya sangat elegan. Dan.... dia.Cantik.
"Okey!!" Cengir Cemal tersungging. Ia mengulurkan tangan nya. "Kenal kan saya Cemal!"
Gadis itu mengernyit namun kemudian membalas jabatan tangan Cemal. "Marsya" . Balas gadis yang berada di depannya.
"Maaf, tadi saya buru-buru dan tidak sengaja menabrak!" Ujar nya sopan dan terkesan tegas.
Cemal tersenyum. "Tidak apa! Kebetulan saya juga tidak lihat saat nona berjalan!"
Marsya mengangguk tersenyum. "Okey!! Sepertinya saya sudah harus pergi. Saya buru-buru, sekali lagi saya minta maaf.. permisi!"
Cemal mengangguk kemudian memberi jalan pada marsya yang ternyata juga memasuki cafe yang sama. Ingat punya janji dengan Demian, cemal melangkahkan kaki nya kembali, masuk ke dalam cafe itu. Menyapu seluruh cafe dan menemukan ian di sudut ruang yang sedikit redup. Ia pun segera menghampiri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir yang Menentukan
Roman d'amourCerita ini karangan pribadi ku. yang mengisahkan tentang bagaimana cara menghargai, mencintai dan mempertahankan sebuah hubungan. tidak ada maksud dan tujuan menyinggung pihak manapun. hanya karangan semata. Dan cerita ini sudah melewati perombakan...