.....
Prilly dan ali mematung beberapa saat, tante resi menatap tajam ke arah keduanya tanpa ekspresi, prilly yang menyadari dirinya berada 1 ranjang dengan ali pun segera bergegas turun dari bed itu.
Tante resi mengambil beberapa langkah maju dan berdiri tepat di depan prilly. Prilly jadi semakin gugup bukan main. "Em... tante! kita.. kita gak ngapa - ngapain kok tante!!" Ujar Prilly memberanikan diri membuka pembicaraan.
Tante resi meraih dagu prilly membuat prilly menatapnya. Semburat senyum terlihat di wajah wanita paruh baya itu. Ia mencium kening prilly, ali diam melihat kedua wanita yang di sayanginya itu.
"Makasih ya sayang udah ngrawat ali, jangan takut. Mama percaya kok sama kalian!" Ujarnya. Prilly mengangguk tersenyum, tante resi melempar pandangannya ke ali, ia mendekati putranya dan duduk di samping ali.
"Mama kapan dateng ma?!" Ali mengambil posisi duduk di pinggir ranjang nya menjajari mamanya. "Ma... kita bener - bener gak ngapa - ngapain ma, semalam itu...."
"Iya... mama percaya sama kalian!" Tante resi tersenyum sembari meraih tangan prilly, mengajaknya duduk di sampingnya pula membuat tante resi berada di antara keduanya. "Prilly cuma rawat kamu aja yang kurang enak badan kan? Dan.... kok bisa sih kamu di serang copet nak??!"
Ali dan prilly saling memandang. "Prilly nya gak papa sayang?! Gak di apa - apain kan?!" Tanya tante resi yang kemudian melempar pandangannya pada Prilly.
"Prilly gak papa kok tante, tapi ali sempet di pukulin gitu!!"
Tante resi kembali menoleh ke ali. "Ya itu, kok bisa??"
"Namanya juga apes ma!" Ali menoleh ke prilly yang menunduk.
"Iya ya, apes banget! Tapi untung gak bonyok semua, kan gak lucu mau nikah kok bonyok!" Ujar tante resi yang berhasil membuat ali dan prilly tersenyum.
"Mama apa'an sih!!" Tante resi ikut tersenyum, ali terperangah ia baru sadar saat menatap jam yang menunjukkan pukul 5.43 pagi.
"Ya alloh... astoghfirulloh!!" Ali memegang dahinya kemudian membanting diri ke ranjang membuat tante resi dan prilly menatapnya tak mengerti.
"Kenapa li..??"
"Kamu kenapa nak ?!"
"Ini jam berapa mama??! Udah hampir duha. Ali belum sholat subuh, astoghfirlloh...!" Ujarnya yang kemudian buru - buru beranjak ke kamar mandi.
"Keenakan sih, yang tidur di samping prilly!!" goda tante resi.
"Khilaf ma..!" Teriaknya dari kamar mandi. Tante resi menggeleng pelan tersenyum. Ia menoleh ke prilly kemudian menengadahkan ke dua pipi prilly.
"Sekali lagi makasih ya sayang, kamu udah ngrawat ali!" Katanya.
Prilly mengangguk. "Ali calon suami prilly tante! Udah kewajiban prilly ngerawat dia!!" jawabnya. "Maaf ya tante, prilly bangun kesiangan jadi gak sempet masak!" Imbuhnya.
"Gak papa sayang! Mbok nah udah nyiapin sarapan kok, lagian tante yakin pasti semalem kamu tidurnya larut banget kan?! Tuh mata kamu item. Keliatan banget kurang tidur, kecapean ngurus ali! Maaf ya? Ngrepotin kamu jadinya!!"
"Gak papa tante, prilly gak ngrasa di repotkan kok!!" jawabnya halus,dan lebih terdengar tulus.
"Ma... dari jam berapa tadi dateng?!" Tanya ali yang baru saja keluar dari kamar mandi. Membuat prilly dan tante resi menoleh ke arahnya.
"Dari jam setengah 6 tadi, kata mbok kalian belum bangun jadi mama langsung kesini deh!"
"Pasti mbok nah yang ngasih tau kalo ali habis di serang copet ya?!" Tanya nya sembari mengeringkan muka dengan handuk, Tante resi beranjak berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir yang Menentukan
RomansaCerita ini karangan pribadi ku. yang mengisahkan tentang bagaimana cara menghargai, mencintai dan mempertahankan sebuah hubungan. tidak ada maksud dan tujuan menyinggung pihak manapun. hanya karangan semata. Dan cerita ini sudah melewati perombakan...