.....
Hari ini ali dan prilly akan kembali pergi bersama untuk fitting baju pengantin yang akan di kenakannya saat ijab khobul. Sekitar jam 8 pagi ali telah sampai di rumah prilly.
"Pagii om..."sapa ali saat melihat om rizal yang turun dari tangga rumahnya.
"Echh... udah dateng li?! Bentar ya kayak nya prilly nya masih siap2." Jelas om rizal yang kemudian menghampiri ali dan di sambut ali dengan mengecup punggung tangannya.
"Iya om gak papa! Tante mana om??" Tanyanya.
"Tante lagi ke kantor post buat kirim undangan kalian ke ambon. Gimana papa sama mama, Sehat ?"
"Alhamdulilah sehat om.. hari ini mama sama papa berangkat ke padang buat kasih undangannya ke keluarga di padang" jelasnya, om rizal mengangguk.
"Hey...!" Sapa prilly yang setengah berlari menuruni anak tangga membuat om rizal dan ali menoleh ke arahnya. Prilly hanya ingin terlihat bahagia di depan orang tuanya. Dia sengaja bersikap seperti itu semata mata untuk kebahagiaan papa dan mamanya. Hanya dirinya lah kini yang tau perasaannya sebenarnya.
"Tuh... bidadari kamu!" Goda om rizal membuat ali tersenyum sendiri.
"Yuk...!" Ajak prilly.
"Main yuk yuk aja?! Gak di suruh makan dulu alinya?!" Timpal om rizal.
"Oya... kamu udah makan?!" Tanya prilly.
"Udah tadi di rumah!" jawab ali halus.
"Yaudah langsung aja yuk biar gak kesiangan!" Kata prilly yang langsung mendapat anggukan ali. "Pa! Kita berangkat ya?! Papa hati - hati di rumah!" Pesannya, om rizal tersenyum mengangguk.
"Kalian juga hati - hati ya?!" Balasnya
"Kita pamit om, Asalamualaikum.."
"Walaikmslam.."
Ali dan prilly pun bergegas menuju ke Butik desainer kondang Om Ivan Gunawan untuk fitting baju pengantinya yang telah disiapkan tante resi.
Sementara itu tante uly yang sudah berada di depan kantor post bersama mbak sari mendapat telfon dari tante resi.
"Asalamualaikm..." sapa tante uly.
"Waalaikumsalam, Ly hari ini aku sama suami ku akan pergi ke padang untuk kasih undangan anak kita ke keluarga sana. Kamu sendiri gimana?" Tanya tante resi antusias.
"Ini aku lagi mau masuk ke kantor post buat kirim undangan anak - anak ke ambon!!" Jawab tante uly.
"Lho? Jadi dikirim lewat post?? Kenapa gak langsung ke ambon aja kalian ly? Kan lebih cepet. Maksud aku gini.. aku sengaja meninggalkan ali sendiri di rumah biar mereka bisa lebih deket gitu.." Jelas tante resi.
"Ooo..iya ya?! Kok aku gak kefikiran ya?! Yasudah kalo gitu, aku ikutin saran kamu.." jawab tante uly.
Tanpa basa - basi lagi, tante uly pun langsung memutar mobil untuk kembali ke rumahnya. Sesampainya di sana tante uly langsung mencari keberadaan om rizal.
"Kenapa sih ma teriak - teriak?" Tanya raja
"Papa mana nak?!"
"Di ruang kerja nya. Kenapa sih??" Tanya nya lagi.
"Udah sekarang kamu siap - siap, kita akan ke ambon!!" Perintah tante uly, seketika raja meloncat girang dan bergegas menuju kamarnya.
"Pa... !" Sapa tante uly pada om rizal yg kini berada di ruang kerjanya, membuatnya menoleh.
"Kenapa ma?!" Tanya nya.
Tante uly menghampiri om rizal lalu menutup koran yang dibaca suaminya. "Yuk kita siap - siap!" Ujarnya sembari menarik lengan suaminya ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir yang Menentukan
RomanceCerita ini karangan pribadi ku. yang mengisahkan tentang bagaimana cara menghargai, mencintai dan mempertahankan sebuah hubungan. tidak ada maksud dan tujuan menyinggung pihak manapun. hanya karangan semata. Dan cerita ini sudah melewati perombakan...