All of Me - John LegendNo Control - One Direction
.....
Malam ini, Bulan, Bintang dan Keindahan Kota Turky menjadi saksi kebahagiaan Ali dan Prilly. Bagaimana tidak? Perpisahan telah usai, kesedihan, Penderitaan, dan Tekanan itu tak lagi harus Ali dan Prilly rasakan. Kini semua telah kembali. Sentuhan, Pelukan, Ciuman dan Kasih sayang, itu semua sudah kembali lagi.
Selepas makan malam Ali mengajak Prilly untuk menemui sang mama. Karna memang sejak ia datang. Ia sama sekali belum menemui mamanya.
"Maaa..... mama!" Seru Ali yang langsung mengundang ke datangan mamanya.
Tante Resi menatap Ali nanar. Air matanya mengumpul dipelupuk melihat sang putra yang kini sudah ada di depan matanya. Tak banyak fikir tante resi melangkah cepat dan langsung berhambur memeluk Ali.
"Gimana kabar kamu nak!" Tanya tante resi yang kini sudah menangis.
Ali tersenyum. "Alhamdulilah Ali baik ma.. mama kenapa nangis?!" Tanya nya kemudian merenggangkan pelukannya untuk menghapus air mata sang mama.
Tante resi mengintip ke belakang punggung Ali. Ada Prilly yang berdiri di sana. "Lihat istri kamu!" Ali memincing kebelakang menatap sang istri. "Berapa hari dia ngelamun di balkon sampe lusuh, sakit dan harus di infus. Kamu gak kasian sama dia?!" Lanjutnya.
Ali berbalik kemudiam langsung merangkul Prilly dan mengajaknya mendekati sang mama. "Maafin aku ya sayang!" Ujar Ali yang berdiri tepat didepan Tante resi. Prilly hanya mengangguk menanggapi pernyataan sang suami.
Tante resi membelai kepala Prilly lembut. Ia tersenyum hangat melihat keduanya. "Jangan di ulangi lagi ya nak, kasihan istri kamu!"
"Iya ma... Ali janji, ini yang pertama dan terakhir!" Balasnya cepat.
Tante Resi mengangguk. "Minta maaf, dan jelasin semua ke dia, dia berhak tau nak!"
Ali menatap Prilly untuk beberapa saat. Sementara Prilly sendiri langsung menyimpan tanda tanya besar begitu mendengar ucapan mama mertuanya. Ada apa sebenarnya? Apa yg Alli sembunyiin dari Aku?
"Iya ma... nanti Ali bakal jelasin"
...... ...........
Ali baru saja selesai mandi. Setelah menemui sang mama, ia segera kembali ke kamar. Karna sejak datang ia belum mandi dan ke adaannya pun sangat lusuh.
Keluar dari kamar mandi, Ali mendapati sang istri yang duduk bersandar di ranjang dan tengah sibuk dengan laptop di pangkuannya.
"Sayang?!" Panggil Ali, Prilly menoleh cepat kemudian segera menutup laptopnya.
"Iya...Kenapa??" Tanyanya. Ali tersenyum lucu melihat respon sang istri.
"Kamu ngapain sih? Kok sampek kaget gitu?!" Tanya Ali.
Prilly menggeleng. "Kan aku tau nya kamu mandi, ya iya lah aku kaget!"
Ali mengangguk berat. Ia berjalan mendekati Prilly yang terlihat salah tingkah, kemudian duduk tepat di sampingnya. Menatap Prilly sampai membuat Prilly menunduk bingung.
Jangan sampai Ali curiga. Ya Alloh. Tolong hamba. Aku sembunyiin ini, bukan karna hal lain. Tapi karna aku tidak mau dia merasa terbebani lagi dengan hal ini. Batin Prilly
Ali meraih dagu Prilly, membuat sang istri menatap kearahnya. Tapi Prilly memutar bola matanya seperti tak berani melihat langsung mata Ali. "Kamu kenapa sih sayang?!" Tanya Ali heran karna merasa sang istri tak seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir yang Menentukan
RomansaCerita ini karangan pribadi ku. yang mengisahkan tentang bagaimana cara menghargai, mencintai dan mempertahankan sebuah hubungan. tidak ada maksud dan tujuan menyinggung pihak manapun. hanya karangan semata. Dan cerita ini sudah melewati perombakan...