*****
"Ma... pa.. ali berangkat dulu ya?!" Kata ali yang setengah berlari menuruni tangga menghampiri kedua orang tuanya.
"Kamu ke kantor hari ini nak?!" Tanya T.resi pada putranya.
"Iya donk ma, kemaren kan mama udah bikin ali ninggalin kerjaan ali. Masak hari ini mau gak masuk! Tambah numpuk dong kerjaan ali!!" Jawabnya sambil menyahut selembar roti di meja.
"Ya kan udah di handle in sama kevin!"
"Gak bisa lah ma terus - terusan ngandelin kevin, dia kan juga ada jatah kerjaan sendiri ma, kalo harus di tumpukin sama kerjaan ali kasian kan kevinnya.." Balas ali lagi membuat om syarief tersenyum.
"Bagus !!!" Sahut om syarief. "Ternyata begini lah ma cara anak kita mengolah perusahaannya, dia begitu tanggung jawab sama pekerjaannya. Bukan gak mungkin perusahaan yang dia pegang bisa maju sepesat ini !" Imbuh om syarief membuat T.resi tersenyum bangga pada putra nya.
Ali ikut tersenyum. "Alhamdulilah pa..!! Tapi ini semua kan juga berkat papa, papa yang bantuin didik ali sampai ali bisa sesukses ini!" Jawabnya sambil mengangkat lengannya untuk melihat jam tangannya.
"Hmmmmhh.... ali berangkat ya pa ma!! Telat nih.." Pamit ali pada kedua orang tuanya. Setelah Mencium pipi mamanya dia berlalu melajukan mobilnya menuju ke kantor.
"Ali sangat tanggung jawab ma!! Papa gak nyangka ternyata rahasia kesuksesannya adalah hal sekecil ini, dia tidak pernah menyia - nyiakan waktu untuk hal yang tidak penting!!" Puji om syarief pada putranya.
"Mama juga bangga sama dia pa! 3 tahun ini dia hidup sendiri di jakarta dan dia berhasil memegang perusahaan yang mama rasa cukup besar sampai sesukses ini, tanpa bantuan papa sedikitpun lagi!!" Tambah T.resi sedikit menyindir.
Om syarief hanya tersenyum, kini dia terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Membuat tante resi menautkan alisnya. "Papa kenapa?? Tersinggung??" Tanya nya.
Lagi om syarief terkekeh. "Tersinggung? Enggak lah. Papa cuma lagi mikir. Papa rasa kayaknya kita gak usah kelamaan deh ma buat nikahin ali sama prilly, karna kan dua minggu lagi kita sudah pulang lagi ke turky. Maksud papa tu, papa mau saat kita kembali ke turky ali sudah ada yang ngerawat. Kasian dia ma, yang papa lihat ali sangat sibuk dengan pekerjaannya belum lagi dia musti nyiapin semua keperluannya sendiri. Kalo dia sudah menikah kan setidaknya semua keperluannya ada yang nyiapin!" Jelas om syarief mengutarakan maksudnya.
Tante resi mencerna baik - baik ucapan om syarief. "Mama setuju dengan papa, kalo gitu kita harus ngomongin masala ini sama rizal dan uly pa!" Balas tante resi antusias.
Om syarief tak banyak basa basi, dia segera mendial nomor om rizal dari handphone nya.
Call on
"Assalamualaikum!" Sapa om rizal dari sebrang.
"Waalaikumsalam zal, kamu sibuk ?"
"Kebetulan tidak, aku baru selesai sarapan ini sama anak istri ku, ada apa rief?"
"Begini zal, sebelumnya aku mau tanya. Bagaimana respon putri mu setelah bertemu dengan ali semalam? Apa dia menyukai ali??"
"Kamu tenang aja rief, yang aku lihat prilly sangat menyukai ali!!" Jawab om rizal asal karna ia belum sempat menanyakan hal ini kepada putrinya.
"Alhamdulilah kalo begitu, karna ali juga sudah sangat cocok dengan prilly, untuk itu aku mau hubungan mereka lebih serius lagi!!" pinta om syarief.
"Baiklah. Kalo begitu kita bisa ikat hubungan mereka dengan pertunangan kan, kita atur kapan pertunangan mereka akan berlangsung?!" Jawab om rizal di selangi senyum nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir yang Menentukan
RomanceCerita ini karangan pribadi ku. yang mengisahkan tentang bagaimana cara menghargai, mencintai dan mempertahankan sebuah hubungan. tidak ada maksud dan tujuan menyinggung pihak manapun. hanya karangan semata. Dan cerita ini sudah melewati perombakan...