Janji ku & Keputusan Papa

19.3K 1.6K 8
                                    


*****

Prilly dan keluarganya saat ini tengah berkumpul di ruang atas, om rizal berdiri di depan pintu balkon ruangan itu, mengunci tangannya kebelakang sambil menatap lurus keluar dengan pandangan kosong. Prilly menunduk tanpa suara, hanya air mata yang terus keluar membasahi kedua pipinya.

"Papa benar - benar kecewa dengan laki - laki pilihan kamu nak. Apa yang kamu banggakan dari pemuda itu? Mana letak kesopanannya sama papa mama mu? Bahkan papa lihat dia tidak ada niat sedikit pun untuk menyalami papa dan mama!!" Ya, memang Feral sama sekali tidak bersalaman dengan om rizal maupun Tante ully.

"Dan kamu juga lihat kan sikap dia di depan mama sama papa tadi?" Sambung Tante uly. "Apa dia gak punya tata krama?? Sopan Santunnya sama orang tua gak ada sama sekali, apa laki - laki itu yang mau kamu ajak serius?" Tambahnya.

"Lagian lo nemu dari mana sih kak cowok kaya gitu? Gue aja males tadi lama - lama di sana, makanya gue pergi!!" Imbuh raja. Prilly masih terdiam karna dirinya menyadari kesalahannya.

"Prill, kamu itu anak perempuan papa satu - satunya, papa gak mau kalau kamu sampai salah pilih pasangan, papa gak mau anak papa ini dapet orang gak bener nak!!" Kata om rizal di sela tangis yang di tahannya. Prilly yang sangat merasa bersalah karna sudah membuat papanya menangis pun bangkit dan bersimpuh di depan papanya.

"Pa, prilly minta ma'af karna udah buat papa nangis kayak gini, ma'afin prilly pa! Papa jangan nangis dong.." ucap prilly.

Om rizal membangunkan anak nya lalu memeluknya erat. "Papa cuma mau yang terbaik buat kamu, kamu harus tau nak. Gak ada orang tua yang pengen lihat anaknya susah, begitupun kami!"

Tangis prily semakin pecah, rasa bersalah kini menyelimuti hatinya.

Tante Ully hanya duduk menyaksikan suami dan anak pertamanya, ia tak tau harus berkata apa karna dirinya sendiri juga merasa sangat kecewa, raja mengelus pundak tante ully yang tengah menangis.

Om rizal menghela nafas di tengah tangisnya. "Papa udah memutuskan, akan tetap melanjutkan perjodohan kamu dengan anak om syarief. Maafkan papa kalo kamu menganggap keputusan ini egois, papa sudah kasih kesempatan untuk kamu kan? Papa juga sudah bilang papa gak pernah permasalahin status sosialnya asal akhlaknya baik. Tapi dia tadi, benar - benar mengecewakan papa...."

Pernyataan om rizal itu benar - benar seperti hantaman untuk prilly, tapi apa daya. Prilly juga harus menepati janji yang di buatnya. Prilly mengangguk lemah lalu mendongak menghadap papa nya.

"Udah dong, papa jangan nangis lagi dong, prilly bakalan tepatin janji prilly ke papa mama!" Ucapnya sembari menghapus air mata yang bebas membasahi pipi om rizal. "Prilly janji gak bakalan ngecewain papa mama lagi, jangan nangis lagi pa!!" Tambahnya.

Om rizal tersenyum lalu membelai kepala putrinya. "Papa harap kamu bisa lupakan pemuda itu." Prilly kembali mengangguk.

Dikamar prilly..

Tak di pungkiri sa'at ini prilly benar - benar terpukul, sikap feral tadi benar - benar membuatnya kecewa. Di tambah lagi prilly merasa feral memang kurang bisa bersikap dan menempatkan posisi nya. Dia terlalu menyama rata kan semua orang, mungkin karna dia yang sebenarnya orang barat. Entahlah... yang pasti saat ini Prilly benar - benar sedih dan kecewa. Ia menangis memeluk guling di atas ranjang nya.

"Kak..." Panggil raja yang menerobos masuk ke kamar prilly. "Gue tau perasaan lo sekarang gimana, tapi... lo liat sendiri kan tadi sikap cowok lo tu kaya gimana??"

"Ja... gue juga gak ngerti kenapa dia kaya gitu.. tapi yang gue tau dia tu baik ja.. dia aslinya gak gitu!" Elak prilly masih memberikan pembelaan pada Feral.

"Tapi tadi lo liat sendiri kan dia gimana?? Oke kalo dia baik menurut lo.. tapi mana letak kesopanan nya di depan papa mama kak?? Dari hal kecil dulu aja deh, pakaian. Apa pantes orang mau ketemu sama orang tua pacar penampilannya kaya gitu??"

Prilly tak menjawab, ia mencerna kata - kata adiknya, Dan jauh didalam lubuk hatinya membenarkan ucapan raja.

"Papa udah kasih kesempatan buat lo kak, papa udah bela - belain tengkar sama mama buat bawa tu bocah ke rumah. Tapi apa yang kalian kasih ke papa? Kekecewaan!! Apa alasannya? Dia bule? Disekolah gue juga punya banyak temen bule tapi mereka gak sebrandal itu kok..." Prilly masih tak menjawab. Raja mendekatinya kemudian duduk di pinggir ranjang kakaknya.

"Tolong kak, buka hati dan fikiran lo. Liat mama sama papa, lupain bocah itu! Kita gak bisa kasih apa - apa atas jasa mereka selama ini, kita cuma bisa kasih mereka kebahagiaan. Dan dengan kita nurut aja kita udah bisa kok bikin mereka bahagia!" Nasihat Raja sambil mengelus pundak prilly. Prilly bangkit dan langsung berhambur ke pelukan raja.

"Lo harus inget 1 hal kak, mama sama papa ngelakuin ini semua karna mereka mau yang terbaik buat lo!"

Di tengah keharuan itu handphone prilly berbunyi beberapa kali. Dan itu adalah voice line dari feral.

"Sayang aku udah selesei manggung. Gimana? Papa mama kamu lebih suka aku apa adanya kan??"

"Lo harus bisa lupain dia kak. Dan gue yakin kok lo bisa, lakuin ini demi papa sama mama!!" kata raja yang kemudian keluar dari kamar prilly.

Prilly tak membalas voice yg di kirim Feral. Ia lebih memilih menonaktifkan handphone nya, memasukkannya ke laci dekat ranjangnya dan mengambil posisi untuk tidur.

Prilly juga sebenarnya sangat ingin protes pada kekasihnya itu tapi kini rasa kecewa yang di buat feral untuk nya dan keluarganya memaksa prilly untuk memilih mencoba menuruti saran raja, apalagi dia juga punya janji pada papanya untuk tidak akan lagi mengecewakan papa mamanya.


_ _ _ ★ ★ ★ _ _ _

Takdir yang MenentukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang