.....
Ali menutup pintu kamarnya lalu menyusul prilly yang meletakkan camilannya di meja. Ia duduk manis di sana, kembali membuka laptopnya dan Prilly ikut mengambil duduk di sampingnya.
"Kamu ngerjain apaan sih?! Perasaan dari kemaren aku liat sibuk terus?!" Tanya prilly yang melihat ali mulai serius dengan laptopnya.
"Ini... ngecek barang yang mau di eksport- import, mau liat?!"
Mengangguk, Prilly merapatkan duduknya kearah Ali. "Mana cobak?!"
"Nih.... !" Ali membuka attchment dan memperlihatkan berbagai model berlian dan perhiasan.
"Ini?? WaW!" Prilly merasa kagum melihat beberapa gambar yang di bukanya. "Cantik - cantik banget li?"
"Ck.. cantikan juga kamu!" Jawab ali sedikit menggoda.
"Hmm... mulai deh, Gombal banget!" Sahutnya tanpa menoleh, ali tersenyum sambil memijat pelipisnya, ia merasa kepalanya kembali pusing.
"Orang serius malah dibilang gombal!!" Katanya kemudian. Ia meraih susu hangatnya dan meneguknya sedikit. "Hmmm.... tumben nih susu tambah enak!"
"Iyalah, bikinnya kan pake hati!" Sahut prilly, ia membalas godaan - godaan yang ali lontarkan dari siang, ali pun tertawa kecil mendengar jawaban prilly yang terkesan cuek tapi ngena.
"Udah bisa ya ngebales nya?"
"Harus donkk!" jawabnya yang masih serius mengutak atik laptop ali.
Ali membiarkan prilly melihat - lihat foto perhiasan karya beberapa desinnernya, ia meraih mangkuk berisi irisan apel dan anggur hijau, lalu menyandarkan badannya sambil memakan satu per satu buahnya. Cukup lama prilly melihat - lihat gambar di laptop ali, sampai ali yang sedari tadi menunggu telah tertidur pulas di sampingnya. Merasa ali tak bersuara prilly pun menoleh.
"Ya ampun?? Ketiduran dia! Hey, Liii...... ali, bangun!! Li...."
"Emmm??!" Sahut ali yang masih belum membuka mata.
"Bangun dulu gih! Benerin bobok nya...!" Perintah prilly halus, ali masih tetap pada posisinya, bahkan ia masih memejamkan mata.
"Li....! Bangun!" Ia menggoyang pelan lengan ali, dan kali ini berhasil membuat ali membuka matanya perlahan.
"Hmmm... Jam berapa nih sayang??!" Tanya nya yang kini sudah membuka mata tapi masih menyandar di sofa.
"Jam setengah 12!" Jawab prilly sambil menatap ali yang baru membuka matanya. Ali yang menyadari hal itu hanya tersenyum, ia juga membalas tatapan Prilly sesaat karna kemudian ia menjalankan tangannya untuk meraup wajahnya.
"Ya alloh... ngantuk banget aku!" Katanya, ia menoleh lagi pada prilly dan menemukan gadis itu masih saja memandangnya dengan tersenyum.
"Jangan gitu ah ngliatinnya!" Ali menjalankan tangannya untuk meraba cepat wajah prilly. "Kamu bobok gih, udah malem lo. Besok aku ajak jalan - jalan biar gak bete, sekalian kita cek ke lokasi resepsi sama aku mau ke kantor bentar!!"
Prilly mengangguk. "Iya, yaudah !! Maaf ya ganggu kerjaan kamu, sampe gak jadi ngerjain apa - apa!"
Ali mengangguk. "Iya gak papa! Yaudah bobok gih!"
"Kamu gak tidur?"
"Kamu duluan aja, aku lanjut ngecek itu bentar, ya?!" Jawab ali halus dan mendapat anggukan lagi dari prilly. Tapi saat prilly baru akan beranjak, ali malah menarik tangan prilly membuatnya kembali duduk disana. "Kenapa??" Tanya nya bingung.
Ali hanya tersenyum, meraih kepala prilly dan mencium keningnya. "Mimpi indah ya sayang!" Katanya.
Prilly tersenyum lalu mengangguk. "Kamu juga ya!" Katanya yang kemudian bergegas dan mengatur posisinya untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir yang Menentukan
RomansaCerita ini karangan pribadi ku. yang mengisahkan tentang bagaimana cara menghargai, mencintai dan mempertahankan sebuah hubungan. tidak ada maksud dan tujuan menyinggung pihak manapun. hanya karangan semata. Dan cerita ini sudah melewati perombakan...