[BL] The Big landlord ( 大地主) By Yin Ya ( 尹琊 ) [Bahasa Indonesia]

Chapter 69 : Pura-pura Gila

Bi Shui Yuan (Halaman Air Giok)

Zheng Bi duduk di sudut menatap lurus ke depan dengan ekspresi tak bernyawa di wajahnya.  Dia terus menggumamkan omong kosong.  Rambutnya berantakan dan tidak ada riasan di wajahnya, yang pucat pasi.  Dia tampaknya telah menua dua puluh tahun.

Tidak ada tanda-tanda penampilan cantiknya sebelumnya.  Dia tampak seperti wanita gila!

Zheng Bi lahir dengan fitur yang indah.  Dia dulu mengandalkan wajahnya untuk memikat An Chang Fu.  Bahkan setelah kematian An Chang Fu, dia masih memperhatikan penampilannya.  Untuk seorang wanita berusia tiga puluhan, dia masih memiliki banyak pesona.

Semua orang di rumah An tahu bahwa dia sangat sadar akan kecantikan, sama seperti selir keempat.

Melihat penampilannya yang tragis, tidak ada yang mengira dia sedang berakting.  Apalagi situasi saat itu memang mengerikan.  Para pelayan yang kebetulan menyaksikan kematian Penjaga Dua dan Jiang Zhong Ting masih mengalami mimpi buruk setiap malam.  Apakah itu siang atau malam, mereka tidak berani melewati halaman itu.

An Zi Ran berdiri di lorong dengan ekspresi tenang dan melihat ke kamar Zheng Bi untuk melihat wanita itu cekikikan gila-gilaan pada dirinya sendiri.

Fu Wu Tian tidak di sisinya saat ini.  Keadaan Provinsi Hong saat ini membutuhkan seseorang untuk menjadi pengambil keputusan.  Karena dialah yang menyebabkan situasi itu maka secara alami dia harus bertanggung jawab atas tindakannya.

Tapi dia masih berada di sekitaran Kabupaten An Yuan, dan orang-orang dari Kabupaten An Yuan hanya tahu bahwa ada seseorang yang penting di daerah mereka, tetapi mereka tidak tahu bahwa dia adalah seorang wang ye.  Semua hal yang terjadi di dalam manor An juga disensor.

"An Zi Ran, untuk apa kau datang ke sini ?!"

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakangnya.

An Zi Ran menoleh dan melihat An Ke Xin berdiri tidak terlalu jauh dengan nampan makanan di tangannya.  Wajah cantiknya sedikit terdistorsi oleh kemarahan dan matanya penuh kebencian yang tidak bisa diabaikan.

“Apakah kau tidak cukup menyakiti ibuku?  Enyah!  Kami tidak ingin melihatmu!"

Melihat bahwa dia tidak berbicara, An Ke Xin benar-benar ingin mengambil nampan makanan di tangannya dan melemparkannya ke wajahnya, tetapi dia tidak bisa, karena jika dia membuang makanan di tangannya maka dia harus keluar.  dan membeli makanan dengan uangnya.  Keluarga An tidak akan menyediakan makan siang kedua.  Apalagi setelah kejadian itu, tidak ada satupun pelayan yang mau melihat pasangan ibu dan anak itu.

Semua ini adalah kesalahan An Zi Ran.  Jika bukan karena dia maka hal-hal itu tidak akan terjadi, dan ibunya tidak akan menjadi seperti ini.

An Zi Ran menatapnya dengan acuh tak acuh.

An Ke Xin bingung olehnya, tapi dia dengan keras kepala mengangkat kepalanya.

Dia berbicara dengan tenang, "An Ke Xin, apakah kau tidak salah?  Seluruh keluarga An ini milikku, termasuk Halaman Air Giok tempat kau tinggal bersama ibumu sekarang.  Jika aku tidak ingin membiarkan kau tinggal di sini lagi, aku dapat mengusir kalian berdua dengan adil.  Apa kau percaya itu?"

Wajah An Ke Xin memutih.

Tentu saja dia tidak berani tidak percaya.  An Zi Ran pasti memiliki kekuatan dan hak ini.

Terlebih lagi, kata-kata yang diucapkan ibunya di halaman hari itu sudah cukup untuk membuat ibu dan anak perempuannya dilemparkan ke ruang bawah tanah yang dingin.  Jika bukan karena ibunya tiba-tiba menjadi gila maka An Zi Ran pasti sudah menyelesaikan akun dengan mereka.