Chapter 30 : Keanehan

123 20 0
                                    


Pada saat mereka kembali ke halaman, hari sudah hampir siang.

An Zi Ran memanggil Qiu Lan untuk menanyakan kesehatan An Yu Zhi.

"Tuan Muda, Nona muda memiliki nafsu makan yang sangat baik pagi ini dan makan dua mangkuk bubur," begitulah jawaban Qiu Lan. Sejak kembali dari berbelanja dua hari lalu, kulit nona muda itu tidak terlihat bagus. Nafsu makannya lebih kecil dari biasanya. Kemarin malam dia hanya makan satu mangkuk bubur untuk makan malam.

An ZiRan hanya bertanya, tetapi menerima jawaban yang tidak terduga. Langkahnya ke halaman tersendat. Dengan ekspresi tidak jelas dia bertanya, "Pagi ini ketika kamu pergi untuk menemani nona muda, bagaimana kulitnya terlihat?"

Qiu Lan berpikir sebentar. "Dia tampak sehat. Ada sedikit kemerahan di pipinya. Dia tidak pucat seperti dua hari yang lalu. Jadi pelayan ini pergi ke dapur untuk membuat bubur lebih banyak untuk Nona muda. Nona Muda tidak mengatakan apa-apa. Dan tidak seperti dua hari yang lalu, dia tidak menolak dan makan dua mangkuk bubur. "

An Zi Ran mengangguk. "Itu saja. Kamu boleh pergi."

Qiu Lan berbalik dan pergi.

Setelah makan siang, An ZiRan kembali ke ruang belajar. Paman Su diam-diam menunggunya di dalam. Tanpa menyadari keadaan hatinya, dia berkata, "Tuan Muda, tintanya sudah siap*. Apakah Anda ingin membuat daftar hadiah hari ini?"

[t/n : Dulu, tinta dibuat dengan cara menggiling batu tinta dengan sedikit air.]

Tanggal pernikahan belum ditetapkan, karena mereka perlu menemukan orang yang berpengetahuan untuk memilih hari yang baik. Memanfaatkan waktu ini, An Zi Ran ingin menyiapkan daftar mahar. An Yu Zhi adalah anak dari istri pertama, dan dia akan menikah dengan istana pangeran, jadi mahar tidak boleh kecil. Kehilangan muka bukanlah hal yang sepele, tetapi jika dia dipandang rendah setelah menikah, itu akan melibatkan keluarga An juga.

Kemarin, sebelum buku kas induk dikirim, An Zi Ran sudah menyelesaikan setengah dari daftar.

Keluarga An adalah tuan tanah yang besar. Dimana mereka punya banyak tanah. Ada juga beberapa toko dengan nama mereka. Kebanyakan dari mereka adalah toko beras. Hanya sebagian kecil yang merupakan perhiasan dan kain dan semacamnya. Cakupan yang terlibat tidak terlalu luas. Berdasarkan situasi keluarga An, status mereka memang terlalu rendah untuk bersinggungan dengan keluarga Fu, hal ini tidak dapat disangkal.

Apa yang bisa diberikan  An Zi Ran untuk mas kawin tidak banyak. Sejak dia membuat dua keputusan, aset keluarga An menyusut. Jumlah total akun bulanan yang diperoleh kurang dari setengah dari An Chang Fu ketika dia masih hidup. Tiga selir An Chang Fu sudah memberinya sebagian dari pikiran mereka sejak awal (protes), terutama selir kedua dan ketiga, karena mereka memiliki anak perempuan yang belum menikah. Kedepannya, jika ingin menikah, mereka akan bergantung pada mahar dari keluarga An. Karena aset keluarga An menyusut, maka mas kawin itu pasti menyusut.

Tetapi mereka tidak tahu bahwa ketika An Chang Fu masih hidup dia sudah menyiapkan mas kawin untuk putri sulung dan putri keduanya. Keduanya telah mencapai usia menikah. Hanya karena Liu Mei Xiang mengandung An Zi Ming, jadi urusan mereka ditunda. An Zi Ran juga mendengar tentang ini nanti dari Paman Su. Baik selir kedua dan ketiga tidak tahu tentang ini.

Ada kertas merah di atas meja, dan kuas disiapkan oleh Steward Su.

An Zi Ran duduk dan mengambil kuas. Dia mencelupkan sikat halus ujung kuas ke dalam tinta dan mulai menuliskan daftarnya.

Setelah beberapa bulan berlatih, tulisannya mulai terlihat lebih baik. Meskipun tidak setingkat sarjana, kata-katanya sudah sangat bersudut, kuat dan ramping, seperti pribadinya.

[BL] The Big landlord ( 大地主)  By Yin Ya ( 尹琊 ) [Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang