Chapter 27 : Mau Menikahinya

132 21 1
                                    

Setelah kembali ke perumahan yang mereka sewa, baik tuan maupun pelayan tidak berbicara.

An ZiRan mengurung diri di ruang belajar dan tidak keluar.  Dia sedang memikirkan percakapan dengan Fu Wu Tian.  Dia yakin bahwa dia tidak akan mengizinkan An YuZhi menikah dengan keluarga Fu sebagai selir.

Secara umum, posisi selir tidak tinggi.  Setelah menikah, seorang selir pada dasarnya tidak bisa meninggalkan rumah.  Dan mereka tidak dapat menghadiri banyak acara, seperti jamuan makan yang diselenggarakan oleh keluarga kekaisaran atau orang-orang berpengaruh lainnya.  Intinya, mereka mendapat gelar istri, tapi tidak banyak keuntungan.

Meskipun tujuan utamanya untuk mencari pendukung untuk keluarga An, dia tidak cukup berdarah dingin untuk menukar kebahagiaan seumur hidup adik perempuannya dengan kemakmuran keluarga An.  Karena dia sekarang adalah keluarganya, dia setidaknya harus bertanggung jawab padanya.

Knock knock!

Pintu ruang belajar sedang diketuk. Paman Su membuka pintu dan masuk.

An Zi Ran melihatnya.  "ada apa ?"

Paman Su berkata tanpa daya, "Tuan Muda, Nona Muda berkata bahwa dia ingin mengatakan sesuatu kepada Anda.  Dia ada di luar di halaman. "

Tidak perlu bertanya, mereka semua tahu apa yang ingin dibicarakan An YuZhi.

An ZiRan terdiam sesaat. "Biarkan dia masuk."

Paman Su menghela napas dan keluar untuk memanggilnya. Tidak lama kemudian, sosok An Yu Zhi muncul di pintu masuk ruang Belajar.  Dengan lembut dia memanggil, "Kakak."  An ZiRan membiarkannya masuk.

"Kamu ingin tahu jawaban keluarga Fu?"  An Zi Ran melihat An Yu Zhi yang gelisah.  Setelah mendengar kata-katanya, wajah kecilnya memerah, seperti buah persik merah.  Dia tampak lembut dan sangat indah.  Sungguh, seorang anak yang cantik.  Tapi dia tidak senang di hatinya.

An YuZhi tersipu.  Sangat sulit untuk mengatakan jawabannya padanya.  Seorang gadis seperti dia berlari untuk menanyakan hal-hal seperti itu, dia pasti merasa sangat malu.  Jika dia berkata lagi, dia tidak akan bisa menjawabnya lagi.

An ZiRan tampak tenang, seolah-olah dia tidak memperhatikan kesusahannya, dan kemudian berkata, "Apakah kamu benar-benar ingin menikah dengan orang di istana Fu?"

"Kakak!"  Wajah cantik An Yu Zhi semakin bersinar.  Tampaknya kakak laki-lakinya sangat lugas.  Wajah mungilnya sangat malu sehingga jika seseorang mencubitnya, air akan keluar (mungkin nangis). Tapi ada sedikit kebahagiaan di matanya.

"Katakan padaku jawabannya." An Zi Ran melihat tanggapannya dan tahu apa jawabannya, tapi dia masih ingin mendengarnya dari bibirnya.

Kaki An YuZhi tersentak.  Wajah mungilnya terjepit.  Dia melihat bahwa kakaknya acuh tak acuh.  Dia merasa malu untuk beberapa saat, dan akhirnya berkata dengan suara kecil yang tidak terdengar, "Ya ... aku ... aku ingin menikah dengannya ..."

Dengan wajah tanpa ekspresi, An ZiRan berkata, "Bahkan jika dia hanya bisa memberimu gelar selir?"

An YuZhi berdiri dengan linglung.

"Aku sudah bicara dengannya, dan dia bilang dia hanya bisa menyebutmu selirnya.  Meskipun seperti ini, kamu masih mau? "  An ZiRan mengabaikan wajah pucatnya yang tiba-tiba.  Beberapa hal harus diletakkan di tempat terbuka sebelum dapat diselesaikan.

Wajah An YuZhi pucat dan putih.  Dia bukanlah wanita tanpa otak.  Kesenjangan antara wang fei dan selir bukan hanya jarak normal (antara istri utama dan selir).  Begitu dia menjadi selir, hampir tidak mungkin baginya untuk naik dari status selir menjadi istri.  Belum lagi dia masih putri seorang tuan tanah.  Perbedaan posisi terlalu besar.  Dia telah mendengar banyak cerita seperti ini ketika mendengarkan para aktris berbicara.

An Zi Ran berkata, "Jika kamu tidak menginginkan ini, aku tidak akan memaksamu.  Aku akan melakukan perjalanan lagi ke istana Fu dan menolak pernikahan. "

Hanya posisi selir, tampaknya pihak lain tidak ingin menikahi saudara perempuannya.  Dia juga seorang pria, jadi dia bisa memahami pemikiran Fu Wu Tian.  Oleh karena itu, dia tahu bahwa An Yu Zhi tidak akan bahagia setelah dia menikah di istana Fu.  Meskipun itu akan memengaruhi rencana masa depannya, dia masih bisa menerima rencana terbaik yang akan datang berikutnya.  Dengan syarat pernikahannya dibatalkan, dia bisa membuat Fu Wu Tian berjanji untuk melindungi keluarga An.  Ini adalah cara terbaik yang bisa dia pikirkan.

Namun, reaksi An Yu Zhi membuatnya terkejut.

"Apa yang kamu katakan?"  An ZiRan mengira dia salah dengar.

"Aku ... aku bersedia ..." An Yu Zhi menundukkan kepalanya dan mengulangi tanggapannya.  Bagian lehernya yang terbuka di bawah kerahnya telah menjadi merah.  Saputangan di tangannya dipelintir hingga ujungnya berjumbai.

An Zi Ran menatapnya.  "Kamu yakin ingin menikah dengannya sebagai selir?"

An Yu Zhi terdiam lama sebelum mengangkat kepalanya.  Kali ini dia akhirnya berani untuk menatapnya secara langsung.  Perlahan dan tegas dia mengangguk.  "Kakak, aku... masih ingin menikah dengannya."

... ..

Paman Su masuk, "Tuan Muda, Nona Muda, dia ..."

Dia tahu bahwa Tuan muda pasti telah memberi tahu nona muda itu tentang jawaban yang mereka dapatkan dari istana Fu.  Tapi barusan, ketika nona muda melewati bahunya (saat meninggalkan kamar), dia sepertinya telah melihat wajahnya memerah dengan ekspresi malu-malu.  Dia tidak sedih (seperti yang diharapkannya).  Orang tua itu bingung.

An Zi Ran berkata dengan ringan, "Itu keputusannya sendiri."

Paman Su berdiri di sana dalam keadaan terdiam untuk waktu yang lama.  Akhirnya dia menghela nafas panjang.  Demi keluarga An, ini benar-benar kesulitan bagi nona muda.

Istana Fu

Selembarinformasi tentang keluarga An dikirim ke Fu Wu Tian dalam waktu kurang dari setengah hari.  Isinya sangat detail.  Tidak hanya merinci setiap gerakan mereka saat mereka berada di Kota Jun Zi, itu termasuk situasi mereka di Kabupaten An Yuan, dan juga informasi tentang leluhur mereka dari delapan belas generasi yang lalu.

Jika An Zi Ran melihat laporan terperinci ini, dia akan terkejut. Untuk dapat melakukan sebanyak ini dalam waktu sesingkat itu, Fu Wu Tian jelas bukan seseorang yang baru saja kembali ke ibu kota.

"(Kakek) bahkan bersedia memberikan liontin bebek mandarin kepada keluarga An, alasan apa aku harus menolak?"  Fu Wu Tian menatap langit cerah.  Awan putih tampak membentuk wajah seseorang.  Mata hitamnya menyala.  Lalu dia menoleh perlahan ke arah koridor kiri.  "Apakah Aku benar, kakek?"

Tanpa tahu kapan, tiba-tiba sosok Fu lao wang ye sudah berdiri di lorong.

Ge Qian An kaget.  Dia sama sekali tidak menyadarinya.  Dia bergegas memberi hormat, "Lao wang ye!"

Dengan tangan di belakang punggungnya, Fu lao wang ye hanya berdiri di sana memandangi mereka.  Ekspresinya hampir sama dengan cucunya, tenang dan dingin.  Mendengar kata-kata cucunya, dia menjawab, "Karena kamu tahu bahwa kakek sangat mementingkan pernikahan ini dengan keluarga An, maka ambillah gadis dari keluarga An sebagai wang fei mu.  Apakah kamu keberatan?"

Fu Wu Tian menatapnya lama sekali.  Tiba-tiba, dia berkata, "Tentu saja tidak masalah."

Fu lao wang ye menganggukkan kepalanya puas.  Lalu dia berbalik dan pergi.

Ge Qian An menghela nafas lega.  Penyakit Fu lao wang ye benar-benar tidak terduga.  Tiba-tiba memulihkan ingatan pada saat kritis ini.  Tampaknya bahkan surga membantu keluarga An.  Hanya saja, wang ye merubah nadanya tanpa mengatakan apapun, dan itu benar-benar membuatnya terkejut.  Dia benar-benar tidak tahu bagaimana otaknya bekerja.

[BL] The Big landlord ( 大地主)  By Yin Ya ( 尹琊 ) [Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang