6] Tindak Kriminal

241 58 1
                                    


Keributan benar-benar telah menguasai isi lab tersebut, Karina dan Giselle lumayan kewalahan karena banyak penjaga yang mulai berdatangan sekarang.

Giselle yang sudah tak peduli dengan para penjaga tersebut mulai teringat dengan sel tersebut, gadis itu menoleh ke rombongan atasan yang sedang berlari menjauh dari arah lab.

"RINA, LO YANG NGURUS NIH PENJAGA SIALAN! GUE MAU NGAMBIL SEL-TECH 34 NYA!"

Giselle memukul 3 penjaga yang menghadang dirinya kemudian segera mengejar romobongan tersebut, sial sekali jika mereka harus kehilangan sel tersebut.

Giselle menembak 5 penjaga yang menjaga atasan itu dari belakang, persetan dengan catatan kriminalnya yang mungkin akan bertambah.

Setelah 5 penjaga dibelakang tumbang, giliran penjaga yang lainnya menyerang Giselle. Gadis itu tidak menembak penjaga tersebut seperti tadi melainkan melemparkan sebuah bola berwarna ke arah penjaga tersebut.

Asap mulai bertebaran kemana-mana, para penjaga terbatuk-batuk dan tumbang dengan sendirinya. Atasan tersebut masih tetap bertahan, walau dadanya sudah sangat sesak sekalipun.

"Serahin sel itu atau lo mati?" Ujar Giselle sambil menodongkan pistol ke arah atasan tersebut.

"Tidak akan saya berikan sel ini pada Anda!"

Giselle berdecih, "minta dikerasin banget ya lo."

Gadis itu mengeluarkan pisaunya, berusaha menusuk atasan tersebut namun sialnya atasan tersebut jauh lebih ahli dari yang Giselle pikirkan.

Kini kedua orang tersebut saling berkelahi, Giselle yang berusaha untuk mengambil sel tersebut dan atasan itu mencoba untuk melindungi sel yang ada di tangannya.

Giselle mendesis, tidak ada cara lain untuk mendapatkan sel tersebut karena atasan itu selalu mengunci pergerakannya. Hanya tersisa rencana dadakan di otak Giselle.

Buru-buru gadis itu mengganti pisaunya dengan alat setrum elektrik dan ditusukkan ke arah dada atasan tersebut, si empu mengejang dan membuat sel itu terlempar ke lantai.

Giselle tersenyum puas lalu mengambil sel tersebut, "emang gak akan bisa ke ambil kalo belum dibikin sekarat."

.

Sementara Karina kini menggeram kesal, sedaritadi melawan penjaga tersebut tapi belum selesai juga sampai sekarang.

Dirinya mendapat sebuah ide cemerlang, gadis itu melemparkan sebuah alat ke arah atas plafon, seketika hujan listrik mengenai para penjaga tersebut kecuali Karina sendiri.

Gadis itu memakai sebuah pelindung tak kasat mata, tersenyum senang melihat para penjaga yang sudah mulai tumbang setelah terkena sengatan listrik.

Dia sekarang tengah memikirkan bagaimana cara ia kelar dari sini, percuma jika ia harus keluar lewat pintu utama pasti dia akan berhadapan dengan penjaga lagi.

Karina pun memecahkan kaca lab dengan sepatunya, melihat ke arah luar untuk memastikan ketinggian dari bawah tanah. Wah, dan itu membuat jantungnya berdetak dengan cepat setelah melihatnya.

Namun bukan Karina namanya jika tidak nekat, gadis itu memasang sebuah tali di badannya untuk keluar dari arah jendela setelah merekatkan bagian tali lainnya ke tiang besi yang sudah ia yakini cukup kuat.

Semua orang yang berada di jalan terkejut melihat dirinya yang keluar dari arah jendela, untung saja Karina menggunakan masker yang biasa ia gunakan setiap mencuri.

Keadaan sekitar juga semakin ramai ketika suara ledakan terdengar dari arah gedung perpustakaan, pasti ulah Giselle.

Karina dengan cepat menepi ke tempat yang tak ada siapapun disana dan menapakkan kakinya, menghubungi Giselle lewat airpods.

"Lo dimana? Buruan ke pusat," ucap Karina.

Gadis itu segera mengganti pakaiannya dengan cepat berkat bantuan alat yang dia ciptakan sendiri, menyamar menjadi seorang siswa SMA.

Dirinya segera pergi ke arah keramaian tersebut, melihat apa yang temannya lakukan tersebut sampai harus meledakkan isi perpustakaan.

"Anjir, pantes aja." Gumam Karina.

Selain mencuri sel tersebut ternyata Giselle juga mengambi salah satu buku keramat yang terdapat di perpustakaan. Belum lagi gadis tersebut juga meledakkan isi perpustakaan karena para penjaga yang terus mengejarnya.

Wah, sudah dipastikan sebentar lagi anak magang yang seharusnya menjadi anggota baru lab akan menjadi buronan.

Sekadar informasi saja, saat mereka menyamar tadi, mereka tidak menggunakan waja asli mereka melainkan wajah kloningan dari kedua anak magang tersebut.

Sangat hebat dan tak masuk akal, bukan?

Ngomong-ngomong tentang kabar kedua anak magang tersebut, Karina dan Giselle menaruh mereka di taman kota. Sengaja supaya cepat ditemukan oleh orang.

Ya setidaknya misi pencurian kali ini berhasil, bonus dengan buku keramat perpustakaan yang juga dicuri oleh Giselle.

Karina tidak sabar untuk menonton acara berita nanti.

I'm The Stealer! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang