"Udah liat berita?""Udah, gila sih parah banget."
"Baru kali ini ada orang yang nyuri di perpustakaan sains."
"Emang ada apasih di perpustakaan sains? Sampe dicuri gitu."
"Katanya sih ada sel berharga gitu, tapi gak tau deh."
Obrolan orang-orang yang tengah membicarakan soal kasus pencurian tersebut terdengar jelas tentunya di telinga Karina.
"Orang-orang heboh banget deh, padahal cuma masalah pencurian doang," ucap Karina.
BRAKK!
Amanda menggebrak meja kantin dengan tidak santainya, "doang kata lo?"
Karina terdiam sementara Giselle menatap aneh Amanda. Kebiasaan sekali teman mereka yang satu ini, hiperbola.
"Ini tuh masalah pencurian. Yang dicuri juga bukan sembarang barang," jelas Amanda.
"Oh."
Amanda menghela nafas, Karina memang selalu menganggap enteng masalah pencurian seperti ini.
"Tersangkanya masih dalem proses interogasi, masih diselidikin juga motif mereka nyuri di perpustakaan sains itu.""Ribet, paling juga kan nanti ujung-ujungnya juga dipenjara." Balas Karina.
"Btw, tadi lo kesini sama Revan, ya?" Tanya Giselle berusaha mengalihkan topik.
"Iya, mumpung tuh anak lagi gak mager."
"Revan anak fakultas mana?" Tanya Karina.
"Teknik, jurusan teknik sipil. Gue gak yakin sih lo berdua kenal sama dia," jawab Amanda.
Giselle tertawa kecil, "emang gak kenal."
"Tapi setau gue dia temennya si Jeffan, kan?" Amanda mengangguk.
"Iya, klop banget mereka tuh. Gue kadang suka sampe kalah saing."
Karina terkekeh, "you are not the priority."
"Gue kira lo gak tau Jeffan, Rin."
"Well, dia cukup famous di fakultas hukum. Gue sering banget denger temen sekelas ngobrolin dia, kayaknya sih emang anaknya terkenal banget."
"Lucunya lo bahkan gak pernah ketemu sama dia sama sekali," ucap Amanda.
Karina tersenyum, "gak ada niatan buat ketemu juga."
.
.
"Kalian kami tugaskan untuk mencari siapa pencuri asli tersebut," ucap orang itu.
"Jadi bener bukan mereka yang nyuri?" Orang itu menggeleng.
"Pencurinya diyakini memakai wajah kedua anak magang tersebut, kalian bisa mencari pencuri itu dengan ini." Orang itu menyerahkan sebuah kantong bening berisi jepit rambut.
Jangan salah, ini bukan jepit rambut umum yang sering dijual di Indonesia. Bentuknya terbilang unik, dan warnanya keemasan.
"Saya yakin kalau jepit rambut itu milik pencuri tersebut, dan pastinya pencuri itu perempuan."
"Tapi, gimana cara kita nyari pemilik pencuri itu? Modelnya mungkin memang tidak pasaran, tapi pasti tetap susah untuk mencari pemiliknya."
Orang tersebut tersenyum, "tenang saja. Kami sudah siapkan sesuatu untuk kalian, supaya kalian dapat menemukan pemilik jepit rambut ini."
.
.
"Lo ninggalin jepit rambut lo ya, Rin?" Tanya Giselle.
Omong-omong sekarang mereka sedang makan malam, mengobrol random sambil memakan makanan yang tadi di delivery.
"Iya,"
"Emang gakpapa? Itu kan dari ibu lo," tanya Giselle.
Karina terkekeh, "gakpapa. Nanti tinggal gue ambil lagi, lagian cuma masalah jepit rambut doang."
"Bahaya kalo misalnya mereka nemuin jepit rambut itu."
"Sayangnya mereka udah nemuin jepit rambut itu, pasti sekarang lagi nyoba cari tau siapa pemiliknya."
"Serius?!"
"Calm down, mereka gak bakal bisa nemuin kita atau bahkan curiga ke kita. Kecuali kalo emang ada orang dalam." Balas Karina melihat wajah kalut Giselle.
"Perasaan gue gak enak tentang jepit rambut itu," ucap Giselle.
"Kita udah jadi buronan. Dan karena jepit rambut itu bakal bikin polisi tau keberadaan kita, mungkin."
"Ini masih awal dari semuanya, gue pastiin mereka gak bakal bisa tau kalo pencuri itu kita sampai target gue selesai." Lanjut Karina.
Giselle mengangguk, "tentang orang dalam.. mungkin aja Amanda berpotensi?"
"Bisa aja, dia kan tau kalo gue punya jepit rambut modelan begitu, dan kayaknya disini cuma gue doang yang punya."
"Gue harap Amanda gak ngebocorin soal jepit rambut itu," harap Giselle dengan wajahnya yang sudah sangat gelisah.
Karina tersenyum kecut, "gak ada yang bisa diharapin dari Amanda, dia terlalu jahat buat pencuri kayak kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Stealer! [✓]
Fiksi PenggemarPuncaknya ketika semua orang dihebohkan oleh berita menghilangnya Belrixa Diamond secara misterius kemarin malam, tanpa jejak bahkan tanpa adanya kejanggalan sedikitpun. Beberapa orang percaya bahwa Berlian tersebut dicuri oleh seseorang, tapi ada...