Ini akan menjadi hari paling bersejarah bagi Karina dan Giselle, tentu saja. Sesuai rencana yang mereka berdua diskusikan kemarin, mereka akan menculik Presiden yang sebentar lagi akan melakukan acara peresmian Rumah Sakit Nasional.
Karena acaranya dilakukan sore hari, Karina akan berpura-pura menjadi salah satu pengawal presiden tersebut, cukup sulit karena dia tak pernah berpura-pura menjadi seorang lelaki seperti ini.
Sementara itu Giselle akan memperhatikan gerak-gerik penjaga lainnya lewat monitor laptopnya. Pencurian ini akan dimulai malam nanti, dan sekarang jam 15.09, kemungkinan presiden akan berada di acara itu selama 2 jam.
"Disini gak cuma ada pengawal buat presiden doang, ada beberapa polisi pastinya sama agen keamanan khusus juga, dan mungkin beberapa dari mereka lagi nyamar buat memeriksa hal aneh selama acara berlangsung." Ucap Karina lewat earesnya.
Giselle seketika memeriksa kerumunan orang-orang tersebut, dia mengenali beberapa dari mereka karena memang sudah sering ia lihat sesekali saat tengah mencuri. Bahkan ada Jeffan dan Revan juga.
"Ada Jeffan sama Revan, lo hati-hati." Tukas Giselle.
Mata elang Karina langsung mencari kedua orang yang dimaksud oleh Giselle, benar saja, keduanya berdiri ditengah kerumunan dan terpisah beberapa jarak, mungkin untuk menghindari kecurigaan.
"Sial, kayaknya mereka udah wanti-wanti bakal ada sesuatu disini." Gumam Karina.
Acara pun dibuka dengan sambutan dan pidato oleh Presiden, lalu dilanjut oleh acara peresmian dengan pemotongan tali pita, lalu baru dilanjut dengan beberapa acara hiburan dan edukasi tentang kesehatan.
Kaki Karina sudah pegal karena terus berdiri, jika bukan karena tekadnya untuk mencuri dia tak ingin melakukan hal ini, sungguh. Tapi salah satu keuntungannya, dia dapat berjaga tepat dibelakang Presiden, entah rasanya Karina ingin langsung menculik orang tersebut.
Tapi dia harus sabar.
"Karina!" Pekik Giselle di seberang sana membuat Karina hampir berteriak kaget tapi untungnya dia tahu sedang dimana ia sekarang.
"Kenapa sih?" Bisik Karina.
"Hampir waktunya, sekarang udah jam 17.40, lo siap-siap."
Ya ampun, Karina pikir ada apa. Baiklah, mari kita lakukan aksi penculikan yang bahkan tak pernah ia lakukan selama hidupnya.
Begitu Presiden meninggalkan acara, Karina buru-buru langsung pergi dan menyamar kembali menjadi supir pribadi Presiden, gadis itu sangat cepat sampai tak ada yang menyadari keanehannya. Untungnya.
Setelah Presiden sudah dipastikan masuk ke dalam mobil, Karina langsung melajukan mobil. "Target udah sama gue, lo dimana?" Tanya Karina dengan nada bicara yang sangat pelan, takut-takut jika orang dibelakangnya ini mendengar.
"Gue udah di belakang Museum, kebetulan abis matiin sistem keamanan Museum."
Omong-omong Tower Berlixa dan Science and Technology Museum itu masih terhubung, jadi untuk masuk ke Tower berlixa harus melewati Museum terlebih dahulu, tapi uniknya adalah sistem keamanan keduanya benar-benar berbeda dan terpisah.
Jadi walau Giselle mematikan sistem keamanan Museum, itu tak akan berpengaruh ke sistem keamanan Tower Berlixa.
Karina pun menambah kecepatan mobil membuat sang Presiden terkejut, dan melihat ke arah belakang, mereka sudah jauh dari kawasan penjaga.
"Anda ingin membawa saya kemana?" Tanya Presiden tersebut dengan nada paniknya.
"Tower Berlixa, dan mohon jangan membuat kebisingan, tuan Presiden yang terhormat." Jawab Karina.
Namun bukannya mendengarkan tapi Sang Presiden malah menodongkan pistol dari balik saku jas hitamnya pada Karina. "Turunkan saya atau kamu saya tembak?" Ancamnya.
Karina terkekeh, "silahkan tembak saya, toh nanti bukan hanya saya yang mati tapi anda juga." Karina kembali menambah kecepatan mobil membuat sang Presiden semakin was-was.
Gadis itu pun juga mengambil pistol yang tersimpan di jaketnya, "jadi bagaimana? Masih mau menembak saya? Tapi sebelum itu terjadi, saya pastikan anda yang akan saya tembak duluan."
Setelah mereka sampai di tempat tujuan, Karina langsung keluar dan mengganti pakaian dengan kostum hitam dan masker hitamnya. Kemudian menarik Presiden tersebut keluar, dan hal itu cukup sulit karena si empu terus memberontak.
Terpaksa Karina menyuntikkan obat bius, dan si empu langsung pingsan seketika. "Ck, nyusahin banget."
Gadis itu pun dengan cepat berjalan sambil membawa sang Presiden di punggungnya, berat sekali ya Tuhan.
"Wow, have you lost your mind? Kurang kerjaan banget gendong dia," ucap Giselle membuat Karina memutar matanya malas.
"Mending buruan deh, gue yakin sebentar lagi pengawal sama polisi bakal dateng." Giselle mengangguki ucapan Karina.
"Gue masuk duluan kalo gitu, nanti gue bukain pintu masuknya, lo jangan lupa pake Invisible Gas." Ujar Giselle lalu langsung masuk ke dalam Museum.
Karina pun mulai menyalakan alat yang dimaksud Giselle tadi, tapi kemudian dia terpikir bagaimana caranya membawa Presiden menyusahkan ini ke atas?
Karina malas menggendongnya lagi.
"Apa gue langsung tarik dia keatas Tower aja?"
Karina pun langsung memunculkan robot kloningan yang mirip dengannya. Dengan mengatur sistem untuk membawa Presiden itu ke atas Tower.
Dia benar-benar melakukan banyak effort untuk pencurian kali ini.
Setelah memastikan jika robot kloningannya itu sudah mulai menaiki ke atas Tower, Karina mendapat panggilan dari Giselle.
"Gue udah buka pintunya, buruan masuk, mumpung gue lagi nyoba ngalahin perhatian penjaganya."
"Oke."
.
.
"Lo mau kemana anjir?" Tanya Revan pada Jeffan yang tengah membelokkan arah mobil.
"Science and Technology Museum, gue yakin pasti Presiden dibawa kesitu dan yang bawa dia pasti pencuri itu." Jawab Jeffan.
Mata Revan seketika melotot, "JADI PENCURINYA UDAH MULAI BERAKSI DAN DIA SEKARANG MAU NYURI BERLIXA DIAMOND?"
Teriakan Revan yang begitu keras hampir membuat gendang telinga Jeffan pecah, ya Tuhan, bagaimana bisa dia punya teman seperti Revan.
"Suara lo kecilin dikit bisa gak? Berisik banget tau," sinis Jeffan.
"Bodo amat elah, yang penting buruan lo bawa mobilnya, kalo perlu ngebut! Ini masalah banget kalo Presiden sampe kenapa-kenapa apalagi kalo berliannya hilang."
Jeffan pun menambah kecepatan mobilnya, sekelibat ingatan tentang obrolannya kemarin dengan Karina muncul di kepalanya. Apa kemarin Karina baru saja memberinya clue tentang pencurian ini? Apa jangan-jangan gadis itu benar pencurinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Stealer! [✓]
FanfictionPuncaknya ketika semua orang dihebohkan oleh berita menghilangnya Belrixa Diamond secara misterius kemarin malam, tanpa jejak bahkan tanpa adanya kejanggalan sedikitpun. Beberapa orang percaya bahwa Berlian tersebut dicuri oleh seseorang, tapi ada...