Now
Jakarta, 15 Agustus 2046
"Eh! Katanya Berlixa Diamond dicuri sama makhluk halus!"
Karina dan Winter menoleh ke arah meja disebelah mereka, salah satu mahasiswi baru saja berseru seraya menunjukkan layar iPad-nya pada teman-temannya.
Karina tersenyum miring, "bisa-bisanya ada yang nyebarin berita yang jelas-jelas palsu gitu."
Tak lama kemudian, Giselle datang sambil membawa pesanan mereka semua. Amanda tersenyum mendapat target baru untuk diajak mengobrol soal berlian itu.
"Menurut lo Berlixa Diamond itu beneran dicuri gak, Sel?" Tanya Amanda.
Giselle sempat terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk. "Iya, jelas-jelas diberitanya kalo berlian itu dicuri sama orang, bahkan Presiden aja sampe diculik sama mereka."
Amanda termenung sebentar, "pencurinya pasti handal banget. Tapi parah sih kalo pencurinya itu ternyata pencuri yang udah nyuri barang-barang berharga lainnya juga."
Giselle dan Karina saling bersitatap dan tertawa kecil.
"Aish, tapi gara-gara kasus ini, Revan jadi sibuk banget tau! Kenapa sih dia harus jadi agen keamanan segala, kan jadinya gue gak bisa date sama dia." Amanda mencebik kesal.
"Lo tau darimana kalo dia agen keamanan?" Tanya Karina bingung.
"Dia sendiri yang ngasih tau."
Wah, dasar memang mulut ember bak setan.
.
.
Jeffan tengah berada di Science and Technology Museum, mengecek jejak yang mungkin saja dapat ditemukan olehnya.
Menurut kesaksian para penjaga, tempat ini memang sempat terjadi keributan, namun saat dicek tidak ada siapa-siapa. Katanya hantu, tapi Jeffan tidak akan percaya soal itu.
Kalau pun hantu bagaimana bisa dia menjatuhkan salah satu patung abad pertama setelah Masehi yang beratnya hampir 17 ton itu ke lantai?
Namun Jeffan teringat ketika dirinya bersitatap dengan pencuri itu. Dia merasa pernah melihatnya, terlebih lagi senyum liciknya itu.
"Jangan-jangan bener kalo itu Karina," gumam Jeffan.
"Kata lo jangan asal nuduh, gimana sih, Jef?" Celetuk Revan membuat Jeffan menghela napas.
"Gue kemaren sempet liat muka pencuri itu karena dia ngebuka maskernya, senyum liciknya, gue yakin gue pernah liat senyum itu."
"Lo gak liat keseluruhan wajahnya?" Jeffan menggeleng, "banyak asap, pandangan gue jadi agak kabur."
Revan berpikir keras sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada, "kalo menurut gue sih mending lo coba ketemuan sama Karina. Coba ajak dia ngobrol, kalo gak pancing soal kasus ini."
"Gue udah pernah ngobrol sama dia bahkan sebelum pencurian ini kejadian, dia kayak tahu banyak soal kasus pencurian ini bahkan sebelum ini semua kejadian." Balas Jeffan.
"Atau jangan-jangan selama ini dia udah pernah ngasih lo clue kalo sebenernya dia pencurinya, tapi karena lo bego jadi lo gak sadar." Ujar Revan.
Jeffan menatap sinis temannya itu, tak terima dirinya dikatai seperti itu tapi mungkin ada benarnya juga kalau dia tidak sadar.
"Kalau emang dia pencurinya, dia pasti punya partner, secara kemarin pas kita lihat pencurinya ada dua. Nah, partnernya ini siapa?" Tanya Revan.
"Pacar lo kali, kan temennya Karina cuma pacar lo doang."
"Sembarangan! Ya kali Amanda mau diajak kayak gitu, lagian temennya Karina bukan cuma pacar gue doang, noh, ada Giselle juga." Ucap Revan tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Stealer! [✓]
FanfictionPuncaknya ketika semua orang dihebohkan oleh berita menghilangnya Belrixa Diamond secara misterius kemarin malam, tanpa jejak bahkan tanpa adanya kejanggalan sedikitpun. Beberapa orang percaya bahwa Berlian tersebut dicuri oleh seseorang, tapi ada...