Chapter Nine : Sins

2.2K 295 11
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading, hope enjoy it! Typo bertebaran!

Hari demi hari dan tahun demi tahun telah terlewati, kedua anak kembar mereka telah tumbuh, usia mereka kini menginjak enam tahun dan Jaemin juga sudah menjabat menjadi empress setelah kelahiran kedua anaknya, sekarang Jeno dan Jaemin tengah disib...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari dan tahun demi tahun telah terlewati, kedua anak kembar mereka telah tumbuh, usia mereka kini menginjak enam tahun dan Jaemin juga sudah menjabat menjadi empress setelah kelahiran kedua anaknya, sekarang Jeno dan Jaemin tengah disibukan dengan kegiatan kekaisaran kunjungan kesana kemari untuk urusan kedua anaknya, Jaemin terkadang menyerahkannya ke maid khusus mereka Stefani dan hans.

"mr. Hans, apa kau tau ini apa?" Tanya Dareum, menunjuk seekor bunglon yang ada di pohon.

"itu adalah bunglon pangeran, dia bisa berubah warna sesuai apa yang ia pijak, perhatikan." Ucap Hans, Dareum memperhatikan bunglon itu bergerak lalu berubah warna menjadi coklat.

"wah, keren sekali." Dareum kelihatan sangat antusias.

Anak-anak sekarang tengah bermain di halaman istana, seperti biasa Stefani dan Hans sebagai pengasuh mereka mengawasi kedua pangeran atas perintah yang mulia kaisar dan empress yang saat ini sedang ada pertemuan di kota Romania.

"pangeran jisung! Astaga." Berbeda dengan sang adik yang memiliki sifat calm and polite, Jisung sedikit bar bar dan nakal.

Bisa di lihat sekarang stefani sedang kewalahan mengejar Jisung yang berlari kesana kemari, menaiki pohon dan mencabuti beberapa bunga.

"mrs. Stefani ayo kejar aku, kau pasti tidak bisa mengejarku weee!" Jisung memeletkan lidahnya dan terus berlari.

"kalau bukan anak yang mulia kaisar sudah ku pukul kepalanya." ucap stefani pada Hans, Hans hanya tertawa mendengarnya.

"sabar."

Jisung berjalan masuk kedalam labirin membuat Stefani sedikit kesulitan mencari Jisung di dalam labirin.

"pangeran?!" Panggil Stefani.

"cari aku mrs. Stefani!" Teriak Jisung.

Jisung terus berlari masuk dan semakin masuk kedalam labirin, ia berhenti di tengah labirin mendudukan dirinya di pinggir air mancur dengan patung greek god, Jisung memainakan tangannya dan mengigiti kukunya menunggu Stefani menjemputnya.

"mrs. stefani." panggil Jisung, karena ia tersesat sekarang tak tau harus kemana.

Jisung mengambil daun kering dan memainkannya seketika daun itu terbakar membuat Jisung melotot kaget, bagaimana bisa daun di gengamannya terbakar padahal matahari tidak menyengat panas.

Srak!

Tiba-tiba tangan jisung mengeluarkan api membuatnya panik dan berteriak lalu menangis, stefani yang mendebgar tangisan jisung segera berlari.

"pangeran? Anda dimana pangeran?!" panggil stefani.

Jisung berusaha memadamkan api di tangannya dengan panik, ia mencelupkan tangannya ke dalam kolam air mancur dan seketika api di tangannya padam. Jisung menatap kedua tangannya ia tak merasakan panas saat api itu keluar dari tangannya, padahal setaunya api itu panas.

Acttledon : Butterfly Effect [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang