Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading, hope enjoy it! Typo bertebaran!
Sleb! Trak!
Panah itu berhasil menusuk tepat di titik tengah merah sebuah papan target, Dareum yang saat itu sedang belajar memanah merasa puas dengan hasilnya.
"Bagus sekali yang mulia, kemampuan memanah anda semakin meningkat." Ucap pelatih memanahnya.
"terimakasih sir kov." ucap Dareum.
"baiklah kita istirahat sebentar." Dareum mengangguk ia menyerahkan alat memanahnya pada pelayan dan langsung mendudukan dirinya di kursi taman.
—Pluk! Dareum di kagetkan dengan sebotol air dingin yang menempel pada pipinya, Dareum melihat Chenle menyodorkan sebotol air dengan wajah yang datar. Chenle masih memakai seragam akademi kemungkinan baru saja pulang.
"ikhlas tidak?" tanya Dareum.
"ikhlas." jawab Chenle.
"seperti tidak ikhlas raut wajahmu, nanti aku sakit perut jika meminum ini." Chenle menghembuskan nafasnya.
"lalu aku harus memberikan reaksi seperti apa? Aku harus tersenyum lebar" Chenle tersenyum lebar "lalu berkata, silahkan minum yang mulia pangeran, begitu? Dalam mimpimu Jung Dareum." Dareum tertawa mendengarnya.
"kau lucu sekali seperti kudanil milik pak Finch." Chenle memutar bolamatanya malas, ia duduk di sebelah Dareum.
"apa kau tidak berniat kembali ke akademi?" tanya Chenle, oh ya. Semenjak kejadian perang pula Dareum memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya di akademi dan memilih homeschooling bersama nona Karina di istana.
"kau sudah bertanya hal yang sama ribuan kali, aku tidak minat untuk kembali ke akademi." jawab Dareum.
"kenapa? Aku selalu penasaran alasanmu tidak lanjut."
"itu— itu pilihanku dan hakku bukan? Lagi pula ayah dan papa tidak melarangku untuk berhenti kan aku juga tetap melanjutkan pendidikan di istana, kenapa? Kesepian ya tidak ada aku?"
"biasa saja." Jawab Chenle mengelak sembari menyilangkan tangannya, omega manis ini memang tsundere sedari dulu.
"lalu kenapa selalu bertanya itu?"
"hanya bertanya saja memang tidak boleh? Kan aku punya mulut jadi aku juga punya hak untuk bertanya—" Dareum membekap mulut Chenle dengan tangannya jika sudah mengomel Chenle akan terus ngomong panjang lebar seperti rapper.
"Sstt.. Aku paham, bawel." Chenle melepas tangan Dareum dari mulutnya dan memukul kepala dareum dengan botol air. Setelah cukup beristirahat Dareum kembali melanjutkan latihan memanahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acttledon : Butterfly Effect [ Nomin ] || ✅
Fantasy[n]. Butterfly Effect adalah istilah dalam terori kekacauan yang berhubungan dengan "ketergantungan yang peka terhadap kondisi awal", di mana perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem taklinear dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam kea...