Chapter Fourteen : Noise

1.1K 175 14
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading, hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jisung sudah memakai baju pelindung dari besinya ia bersiap setelah ini gilirannya melawan kelompok tiga, Jisung bersiap sembari melihat temannya yang sedang bertarung suara sorak sorai dari para siswa terdengar berisik, babak ini lah yang di tung...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung sudah memakai baju pelindung dari besinya ia bersiap setelah ini gilirannya melawan kelompok tiga, Jisung bersiap sembari melihat temannya yang sedang bertarung suara sorak sorai dari para siswa terdengar berisik, babak ini lah yang di tunggu siswa tiap tahunnya.

"Jung Jisung!" panggil panitia tes, Jisung memakai penutup kepalanya dan berjalan.

"semangat Jisung!" Ucap Dareum.

Jisung sudah berada di ring bersama lawannya, Jisung menghembuskan nafasnya namun ketika ia melihat pedang di hadapannya memori sepuluh tahun lalu terlintas di fikirannya, kejadian yang membuatnya sedikit trauma.

Trang!

Suara pedang beradu terdengar nyaring, Jisung berusaha mengontrol tarumanya sekarang.

Jisung berjalan masuk kedalam enternal gate dengan langkah perlahan, tiba-tiba lampu berwarna merah itu menyala padahal ia memakai kekuatannya untuk menerangi jalan.

" halo?" panggip jisung.

Srak!

Suara sebuah benda di seret terdengar, Jisung menoleh ke kanan dan kekiri tidak ada apapun tapi suara benda di seret itu terdengar semakin mendekat.

"akhirnya kau datang juga."

"AKH!"

SRET!

Jisung berusaha menghindari serangan pedang itu namun naas mata pedang itu mengenai mata kirinya sehingga terluka.

Jisung berusaha kembali menghalau masa lalunya, namun bayangan seorang dengan wajah hancur dan senyum yang mengerikan terus menghantuinya.

Trang!

"AYO JISUNG!" teriak beberapa siswa menyemangati Jisung, Jisung berusaha fokus namun saking fokusnya ia tak sadar memakai kekuatannya.

Srash!

Kobaran api menutup pedangnya sehingga sekarang pedangnya berapi, seluruh siswa kaget melihatnya. Jisung langsung melempar pedangnya dan mengepalkan tangannya agar kekuatan apinya reda.

"akh!" Jisung menggeram frustasi, ia membuka penutup kepalanya dan berjalan keluar dari ring. Dareum mengikuti sang kakak dari belakang.

"hei ada apa? Pertarungannya belum selesai." ucap Dareum.

"tidak, aku tidak bisa." ucap Jisung.

" kenapa? Kau itu kuat kenapa harus menyerah?"

"bayangan itu selalu muncul! Aku tidak bisa mengendalikannya." Dareum paham apa yang di maksud dengan bayangan yang di maksud Jisung.

Acttledon : Butterfly Effect [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang