Twenty Five : Shoot

823 129 9
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading, hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jisung mengepalkan tangannya ia menggunakan kekuatan yang di bantu iblis untuk pertama kalinya, Jisung berteleport ke Wegiston secepatnya dan ia sampai di wegiston tubuhnya sedikit lemas karena kekuatan ini memakan banyak darahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung mengepalkan tangannya ia menggunakan kekuatan yang di bantu iblis untuk pertama kalinya, Jisung berteleport ke Wegiston secepatnya dan ia sampai di wegiston tubuhnya sedikit lemas karena kekuatan ini memakan banyak darahnya.

Matanya meneliksik mencari keberadaan sang ayah, ia menemukannya Jeno baru saja keluar dari gedung pemerintahaan bersama para pejabat lainnya dan di sebelahnya ada sang Papa, Jisung mendekat ke arah mereka namun matanya seketika terbelak ia mendapati Sir Kevin merentangkan tangannya sebuah segel iblis keluar dari tangannya dan Jisung tau bahwa segel itu akan memakan jiwa korbanya.

"AYAH!" jisung mengeluarkan kekuatan apinya tanpa ia sadari namun terlalu besar sehingga mengenai banyak orang disana.

Jisung ternegah-engah setelah mengeluarkan kekuatannya di saat dirinya lemah, ia menatap sekitarnya yang terbakar, Jaemin bangkit setelah ia mendapat serangan mendadak, tangannya terkena luka bakar akibat serangan Jisung.

"Jeno!" Jaemin langsung menpoang tubuh Jeno di pahanya, Jeno meringis karena luka bakar di punggungnya cukup parah, Jaemin menoleh dan melihat Jisung tak jauh darinya berdiri terdiam.

"Jisung." Panggil Jaemin, Jisung menggelengkan kepalanya.

"tidak! Tidak!!" jisung menggeleng, ia merentangkan tangannya. Ia melihat keadaan ayahnya yang terluka namun cukup parah di bagian punggungnya ini karena ia melindungi Jaemin.

"aku tidak bermaksud melukai kalian, tidak!" Jisung memundurkan langkahnya. Ia segera berlari pergi, tidak seharusnya seperti ini kenapa ayahnya ikut terluka? Ia hanya ingin melindungi ayahnya.

Jaemin melihat sekelilingnya banyak yang terluka namun yang paling parah hanya Jeno, "Tolong hubungi medis!" Pinta Jaemin.

"Jeno bertahanlah." Jaemin mengusap pipi Jeno, keadaan Jeno masih setengah sadar.

Jisung berlari sejauh mungkin menghindari kerumunan, ia berhenti di pinggir sungai lalu menyenderkan tubuhnya pada pohon. Mengusap wajahnya kasar ia melakukan kesalahan harusnya ia tak memakai kekuatan iblisnya lagi harusnya ia bisa mencegahnya dengan cara lain, ia termakan hasutan iblis lagi.

"kenapa kau ragu memakai kekuatanmu? Kau harusnya bersyukur memilikinya." Jisung menoleh melihat bayangan hitam ada di hadapannya lagi.

"sialan! Aku tidak menginginkannya aku lebih memilih terlahir tanpa kekuatan sekalian gara-gara kekuatan sialan ini aku melukai ayahku!!!" Jisung marah bahkan nafasnya memburu karena amarah.

"setidaknya ayahmu bukan mati di tangan orang lain bukan?"

"tapi tidak di tanganku!! SIALAN!" Jisung melempar sosok hitam itu dengan batu seketika sosok itu menghilang, Jisung jatuh terduduk sembari menangis ia menyesal sekarang.

Acttledon : Butterfly Effect [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang