Acttledon : Butterfly Effect [ Nomin ] || ✅

Chapter Sixteen : Lucid Dream

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading, hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jisung baru saja selesai mandi, ia duduk di depan meja riasnya dan menatap ke depan cermin menatap pantulan dirinya di cermin, mengerikan itu yang ada di bayangan Jisung.

Jisung membuka perban di mata kanannya, terlihat bekas luka melintang horizontal di matanya dan bahkan retina matanya berwarna merah ini akibat kejadian sepuluh tahun lalu.

"kau seperti monster Jung Jisung." ucap Jisung pada dirinya sendiri.

Jisung berjalan meninggalkan meja riasnya ia bersiap untuk tidur, menyibak selimutnya dan menidurkan tubuhnya di kasur king sizenya. Jisung berusaha memejamkan matanya namun seketika ia teringat dengan perkataan karina.

" kau harus mengalami lucid dream malam ini."

[n]. Lucid Dream adalah sebuah mimpi ketika seseorang sadar bahwa ia sedang bermimpi. Istilah ini dicetuskan oleh psikiater dan penulis berkebangsaan Belanda, Frederik van Eeden. Ketika mimpi sadar, si pemimpi mampu berpartisipasi secara aktif dan mengubah pengalaman imajinasi dalam dunia mimpinya.

Jisung berusaha memejamkan matanya berusaha tidak terlalu larut dalam tidurnya apa lagi sampai terlarut dalam mimpinya.

Untuk apa Jisung mengalami lucid dream? Jisung harus menyepurnakan kekuatan lainnya dan untuk membangun dimensinya sendiri, jisung memiliki imajinasi terhadap dimensinya yang bisa di datangi olehnya dalam keadaan sadar, kejadian ini seperti dimensi paralel untuk Jisung karena ia ada di dunia yang lain namun hanya dia yang bisa kesana.

Dimensi ini saling bergesekan dengan dimensi nyata dimana manusia hidup, Jisung memiliki kekuatan lain yaitu time teleport yang hanya ia dan Karina tau, jisung juga memiliki multi dimensi dimana hanya ia yang bisa kesana. Apa fungsi dimensi ini? Jisung pun belum mengetahuinya.

Dan malam ini Jisung berusaha menciptakan dimensi paralel terakhirnya dimensi pertama yang ia dapatkan adalah Hoist color ia dapat ketika ia berusia enam tahun. Jisung mulai masuk kedalam alam mimpinya ia berusaha mengatur alam mimpinya dan berusaha berimajinais membentuk dimensi terakhrinya dalam mimpi.

"apa yang akan ku buat?" gumam Jisung, Ia berjalan di dimensi kosong dimana hanya warna putih disana namun ketika Jisung berusah berimajinasi maka akan timbul sesuatu di dimensi kosong ini.

Jisung berusaha berimajinasi sebuah hutan hijau, ada kuang-kunang berwarna biru dan luas huatan ini tidak terhingga, Jisung menambahkan sebuah rumah pohon untuknya beristirahat dan jadilah jisung menamainga dimensi Vine Forest.