🐥🐥🐥Happy_reading_kakak🐥🐥🐥
Taehyung tersentak saat tiba-tiba So Hyun meletakan selembar kertas ke hadapannya,
"Ibu dan ayah sudah mendaftarkanmu sekolah di luar negri. Semua keperluan sudah ibu siapkan, jadi kau hanya perlu menandatangani surat itu!"
Hatinya bergemuruh mendengar ucapan Ibunya, dia menunduk membaca kalimat yang tertera di atas kertas putih tersebut."Aku tidak pernah menyetujui ini semua"
"Setuju atau tidak, kau harus menuruti perintah ibu"
Taehyung mendengar langkah kaki So Hyun menjauh, dia meremas kertas tersebut menahan amarah yang hampir meledak."Ibu egois, apakah selama ini ibu belum puas sudah memisahkanku dengan Jimin dan ayah....?"
Ia menarik napas sejenak saat tau ibunya menghentikan langkah. Lalu berdiri di belakang So Hyun.
"... apa lagi yang ibu mau dariku? Aku sudah menuruti kemauan ibu untuk menjadi nomor satu dan aku sudah melakukan itu. Apakah Ibu takut Ayah Seokjin tau karena ibu memiliki anak seperti Jimin? Ibu takut ayah pergi meninggalkan kita? Karena itu ibu menyuruhku pergi sekolah ke luar negri. Begitu? Jimin putra ibu juga, bagaimanapun kondisinya, dia lahir dari rahim ibu"
Perang mulut antara anak dan ibu itu terlihat menegangkan kala Taehyung merobek kertas yang ia genggam lalu membuangnya kedalam tong sampah.
"...Aku tidak akan pergi kemanapun, dan Ibu tidak akan bisa lagi memisahkanku dengan Jimin. Seharusnya seorang ibu bisa menjadi malaikat bagi anak-anaknya, tapi sepertinya ibu tidak"
So Hyun berbalik menatap sobekan kertas tersebut lalu kembali menatap dingin pada Taehyung.
"Begitukah? Sayangnya kau terlahir dari rahimku, bukan malaikat seperti yang kau bayangkan"
Tanpa mereka sadari, Seokjin berdiri di balik pintu. Ayah tiri Taehyung tersebut mematung mendengarkan setiap kata yang mereka ucapkan. Dia mendengar suara benda terjatuh dari dalam, ia yakin Taehyung sedang mengamuk di sana.
Ibu dan anak tersebut saling menatap tajam, tidak ada satupun dari mereka yang ingin mengalah, baik Taehyung ataupun So Hyun. Agar tidak terjadi kekerasan, Taehyung mengambil headphone juga jaketnya yang tergantung di dalam lemari, lalu pergi keluar kamar.
🐥🐥🐥
Di dalam bis, Taehyung menitikan air matanya menatap jauh ke luar jendela. Sebenci itukah ibunya pada Jimin hingga ingin memisahkan mereka untuk kedua kalinya? Begitulah fikiran Taehyung saat ini.
Dia merogoh headphone di sakunya untuk memberi pesan pada Namjoon, bahwa hari ini dia akan pergi kerumah menemui Jimin.
Dia menatap kepergian bis yang baru saja mengantarkannya ketempat tujuan. Wajahnya tersenyum saat melihat toko boneka di sebrang jalan, dia menghentikan langkahnya di bawah lampu merah menunggu lampu hijau menyala. Perlahan semua kendaraan berhenti ketika lampu merah menyala, memberikan kesempatan pejalan kaki untuk menyebrang.
Taehyung memilih beberapa boneka yang terpajang apik di setiap sisi toko, matanya fokus pada satu boneka boruang berukuran sedang yang terletak di pojok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Ayah Jiminie (Minimoni)
Random"Ayah, nanti kalau Jiminie sudah besar mau jadi Pilot" "Kenapa mau jadi Pilot?" "Biar Jiminie bisa bawa Ayah terbang tinggi" Family Namjoon Jimin