🐥🐥🐥Happy_Reading_kakak 🐥🐥🐥
🐥🐥🐥
Waktu kepulangan Namjoon masih ada dua jam lagi, namun Jimin, si pria manis nan lucu itu masih saja berputar- putar mengelilingi pohon besar di samping rumahnya sambil mengangkat pesawat mainan seolah burung besi itu sedang benar-benar terbang tinggi.
Sesekali anak itu berhenti untuk meminta minum pada Shin Hye lalu setelahnya kembali berlari.
"Jimin bermainnya sudah dulu ya, kita masuk saja. Nanti kalau Ayahmu datang dia pasti akan marah" ucapan Shin Hye sepertinya harus ikut terbang bersama angin karena tidak di dengar oleh si anak majikan.
Bukan apa-apa, hanya saja ini sudah hampir gelap, tidak baik bagi Jimin berada di luar saat malam hari.
Namjoon pernah marah besar pada pengasuh putranya itu karena Jimin terserempet mobil ketika main di depan rumah, mengakibatkan si manis harus di bawa ke klinik dan mendapa beberapa jahitan di keningnya.Syukurlah tidak harus menunggu dua jam, mobil Namjoon sudah terlihat dari kejauhan. Shin Hye menarik tangan Jimin untuk mendekat, menunggu Namjoon memarkirkan mobilnya di halaman rumah.
"Ayaaah"
"Hai,,,,," duda keren itu memeluk erat tubuh mungil Jimin sembari mengecup puncak kepalanya.
"Bagaimana kabar pangeran ayah hari ini?astaga,,,keringatnya banyak sekali,,,," jari-jari panjang Namjoon mengusap lembut wajah berkeringat Jimin.
".... Jiminie bermain apa sampai berkeringat seperti ini, emm?"
"Bermain pesawat, tadi lari kencang sekali membawa pesawatnya, seperti ini" putra kecil milik Namjoon itu berlari sambil mengangkat pesawat mainannya tinggi-tinggi di ikuti sang ayah dan Shin Hye yang berjalan santai di belakangnya."Shi Hye-ssi, malam ini aku akan membawa Jimin makan di luar, tolong bantu dia mengganti pakaiannya ya" Mendengar perintah Namjoon, Shi hye mengangguk mengerti.
"Jiminie ganti baju dulu, sebentar lagi kita akan pergi, Ambil pesawatnya jangan letakan di lantai sayang! " titah Namjoon ketika melihat Jimin meletakan mainannya sembarangan.
"Kita mau kemana?" Tanya Jimin bingung.
"Tuan,pakaian ganti Jimin sudah siap" Namjoon menoleh ke arah Shin hye sambil tersenyum lalu kembali menatap anaknya.
"Cha,,,, ikut kakak cantik, lalu ganti bajunya biar terlihat lebih tampan"...
"Tidak mau" Namjoon menghela nafas mendengar teriakan Jimin dari lantai bawah, ia meletakan handuk kecil di atas senderan kursi lalu berjalan ke lantai dasar menghampiri Jimin.
"Ada apa?"
"Maaf tuan, Jimin menolak membuka pakaiannya, dia tidak mau memakai baju yang saya berikan" Namjoon Tersenyum maklum mendekati anaknya yang merajuk tidak mau ganti baju.
"Kenapa tidak mau di ganti? Biar ayah yang bantu ya...." Ucapan lembut Namjoon sepertinya sia sia, anak manis itu menggeleng cepat dan mejauhi Namjoon.
"Tidak mau ganti, baju nya jelek" Jimin lari menaiki kasur menghindari Ayahnya. Kalau sudah begini Namjoon harus menambah kesabarannya supaya tidak membentak sang buah hati dan akan membuatnya menangis.
"Tolong ambilkan baju yang lain!"Ucapnya pada shi hye.
"Sebentar lagi kita harus berangkat, pakai ini ya...." Lagi-lagi Jimin menggeleng di atas kasur, anak itu menjauhkan pakaian di tangan Namjoon yang baru saja di berikan oleh Shin hye.
"Ayo cepat nak, Teman ayah sudah menunggu"
"Tidak mau Ayah, bajunya jelek" Namjoon menutup matanya sejenak menetralkan aliran darah yang mulai naik. Dia mendekati sang putra dan membuka kancing baju Jimin dengan paksa, tidak memperdulikan Jimin yang memukuli tangannya sambil merajuk.
"Ayaaaah~"
Suara rengekan Jimin tidak Namjoon dengarkan, menurutnya itu akan memperlambat waktu. Biarkan saja anaknya menangis, jika tidak si paksa maka teman yang akan ia temui akan menunggu lebih lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Ayah Jiminie (Minimoni)
Diversos"Ayah, nanti kalau Jiminie sudah besar mau jadi Pilot" "Kenapa mau jadi Pilot?" "Biar Jiminie bisa bawa Ayah terbang tinggi" Family Namjoon Jimin