Bab 35

102K 8K 1.2K
                                    

Readers:

Kenapa Arlo dan Sakura nggak akur? padahal mereka saudara kembar?

Jawaban:
Nggak semua anak kembar itu akur sewaktu mereka kecil. Seperti Arlo dan Sakura yang sudah seperti musuh bebuyutan. Menurutku itu wajar-wajar aja sih, namanya juga anak kecil 'kan?
Mereka tidak lepas dari yang namanya berantem.

Walaupun begitu, jauh dalam lubuk hati .. mereka saling menyayangi.

 mereka saling menyayangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Matahari kembali menampakkan sinarnya, menyinari seluruh belahan bumi dengan sinarnya yang hangat.

Langit pun tak mau kalah, dia menciptakan lukisan-lukisan maha indah dengan awan-awan yang bergerombol di antara warna merah kekuning-kuningan langit pagi. Membuat setiap pasang mata enggan berpaling dari keindahan alam ciptaan Tuhan.

Udara pagi memberikan kesegaran untuk para makhluk hidup kembali memulai aktivitasnya.

Namun ada yang berbeda dengan Deolinda. Wanita cantik dengan apron abu-abu itu merasakan kepalanya akan segera meledak. Suara perdebatan kedua buah hatinya memenuhi seluruh penjuru rumah dari sepuluh menit yang lalu.

"Ini buku PR, Sasa. Bukan punya kakak!"

"Pasti kamu yang ngumpetin buku kakak, jadi sini buku kamu biar impas," perintah Arlo semakin kuat menarik buku bersampul Frozen itu.

"Sasa nggak ngumpetin! Kak Arlo aja yang pikun!"

"Di rumah ini yang suka usil cuma kamu, kura-kura!"

"Salahin aja terus!"

"Kamu memang salah!" jawab Arlo tidak mau kalah.

"Sasa nggak tau buku PR kakak.. kenapa nanya ke Sasa? Kenapa nggak cari aja di kamar kakak!"

"Nggak ada, udah di cari. Coba mana bukunya aku mau lihat!"

"Ini punya Sasa!"

"Coba kakak lihat PR kamu, awas aja kalau jawabannya sama. Itu artinya kamu nyontek punya kakak." Arlo kembali menarik buku yang di sembunyikan di belakang tubuh Sakura kuat, membuat buku bersampul Frozen itu berpindah ke tangan Arlo.

"MOMMY!! KAK ARLO NAKAL! HUWAAA.."

Sakura terduduk di lantai, menghentak-hentakkan kedua kakinya seraya menangis kencang, tidak lama kemudian gadis kecil itu sudah berguling-guling di lantai.

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang