Bab 16 : Toko buku

13 6 1
                                    

Hello! Welcome to Behind the wall : Bab 16. Toko buku.

Selamat menikmati cerita ini 🤗💖
Vote and komen 🙇‍♀️

Warning!!
Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran.

***

[Happy Reading]

Aku... juga mau bahagia.

--Alvina Dayita Delmora

Hari libur setelah Penilaian Akhir Semester 1 (PAS) sudah berlangsung sejak seminggu lalu. Kini, Alvina pergi menuju Toko Buku untuk membeli novel, karena stok novel miliknya habis dan dia juga berencana untuk memilah buku-buku bacaannya yang sudah tak dia baca untuk di sumbang tapi Alvina sering terlupa.

Dia menelisik satu-satu novel yang berada di deret kanan. Sesekali juga Alvina membaca sinopsisnya yang dia kira akan menarik untuk di bacanya.

Alvina itu pembaca semua genre dari romantis, komedi, kriminal, fantasi dll.

Entah darimana Alvina mendapat hobi membacanya itu, karena kedua orang tuanya tak ada yang hobi membaca begitu juga kedua pasangan kakek neneknya.

"Ow, ini lumayan seru," Alvina membulak balik buku yang berada di tangannya itu. "Sinopsisnya seru, tapi covernya buat gak minat. Pantes gak terlalu narik perhatian," ucap Alvina berkomentar.

Buku yang ada di tangannya di bawa menuju kasir, gini-gini Alvina harus berhemat walaupun sebenarnya dia ingin membeli banyak buku tapi satu saja dia sudah pasti kena omel mamanya.

"Mau di sampul sekalian, Kak? Sampulnya gratis kok," nah, ini yang buat Alvina suka buat beli di toko buku daripada di online. Karena ada sampul gratisnya hehehe...

"Iya, sekalian ya Mbak,"

"Baik, tunggu di sebentar ya,"

Sambil menunggu mbak kasir itu menyampul, Alvina memilih duduk di bangku yang ada di samping kasir sembari mengedarkan pandangannya memperhatikan sekitar.

Tak lama, tiba-tiba ada yang mengahmpiri Alvina. Mereka bertiga dan berdiri di depan Alvina dengan pandangan sombong.

Nih, orang siapa dah? Batin Alvina menatap heran orang di depannya. Mukanya mirip nenek lampir yang pernah gua liat di TV. Lanjut Alvina berpikir.

"Lo orang yang waktu itu, kan?" tanya orang di depannya.

"Hah?" Alvina menatap orang itu heran, tapi orang itu malah menoleh ke samping-berbisik ke arah temannya.

"Lo yakin dia orang yang waktu itu?" bisiknya.

"Yakin. Dia yang di kasih perhatian sama Maska sama yang kita nabrak waktu itu," balasnya ikut berbisik tapi... suaranya masih dapat Alvina dengar.

Mereka bego atau idiot, sih?

"Gua Laras," ucap orang itu memperkenalkan diri secara tiba-tiba.

"Gua Jia dan ini Sisil," kedua gadis di belakang juga turut memperkenalkan diri, membuat Alvina menatap mereka terheran-heran.

"Ada apa?" tanya Alvina to the point tanpa turut memperkenalkan dirinya.

Laras. Gadis itu menatap sinis Alvina yang seperti mengabaikan perkenalannya tadi. "Gak sopan banget, sih, lo." sentaknya.

"Gak sopan di mananya? Gua gak paham maksud lo," ucap Alvina.

Behind the wallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang