Bab 09 : Menghilang!

40 20 3
                                    

Hello! Welcome to Behind the wall : Bab 9. Menghilang!

Ada udang di balik batu
Buat yang baca, i love u ❤

Warning!!
Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran

Warning!!Hati-hati banyak kata-kata kasar dan typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Happy Reading]

Mengetahui aku lalai menjaga mu
Aku tak bisa berhenti menyalahkan diriku
Harapanku hanya satu Alvina
Jangan sampai terluka
Karena itu akan menyakitiku

-- Maska Althalia Alden

        "Kita menang uye!" teriak Arul naik ke atas bangku tempatnya duduk setelah perang.

"Earos harga mati!" saut Gilang membuat yang lain bersautan di lanjutkan yel-yel mereka.

Dimana ada Earos
Minggir
Minggir
Jika tidak mau mati
Uwo uwo uwo
Earos makin jaya

Maska hanya tersenyum melihat mereka yang malah bernyanyi dangdut koplo bersama bahkan hingga berjoget, namun dia memilih menepi ke tempat yang sepi untuk menelpon Alvina.

"Nomor yang anda hubungi sedang di luar jangkau—"

Dia mengerutkan keningnya bingung dan memeriksa GPS yang pernah dia sambungan ke dalam ponsel Alvina baru-baru ini tapi GPS itu mati, menandakan ponsel pemiliknya juga mati.

"Shit!" Maska berlari ke arah tas dan kunci motornya berada di iringi tatapan bingung dari seluruh anak Earos yang melihat wajah cemas Maska.

"Kenapa bos?" tanya Gilang.

"Cabut,"

"Lah? Obatin dulu itu luka lo," ucap Arham menahan tapi Maska menolak dan tetap berjalan menuju motor anak-anak Earos di parkirkan.

Melihat Maska yang tampam cemas Arham, Gilang Arul, indra dan Surya mengikuti. Begitu juga Hendra dan Bagus tapi langsung di tahan Arham.

"Lo berdua disini aja. Pastiin semuanya udah ngobatin lukanya dan jaga-jaga takut anak Redal ada nyerang tiba-tiba," ucap Arham membuat mereka mau tak mau menuruti.

"Maska! Lo kenapa?" tanya Surya heran.

Maska menghembuskan nafas kasar dan kedua tanganya di sandarkan di motor menompang badannya.

"Alvina gak bisa dihubungin," ucapnya.

"Mungkin dia lagi ada urusan," ucap Indra mencoba menenangkan Maska yang tampak sangat cemas.

"Masalahnya ponsel dia mati dan GPS juga gak bisa gua gunain karena ponsel dia mati," Maska mengusup rambutnya frustasi.

"Gua coba buat nanya Della, mungkin Vina sama dia," Arham langsung menelpon Radella. Maska menatap penuh rasa harap, semoga Alvina bersama dengan Radella seperti biasa.

Behind the wallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang